Rabu, 13 November 2013

how about you? (Dhiya Afifah Purvita)

     Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk melakukan aktivitas seksual. Lumrahnya, seseorang akan terangsang apabila melihat bagian yang genital untuk merasakan rangsangan seksual atau bersentuhan fisik dengan lawan jenisnya. Biasanya, lelaki dapat terangsang apabila dia melihat bagian genital wanita sedangkan wanita dapat terangsang apabila bagian G-spotnya disentuh.
     Definisi mengenai apa yang normal dan pantas dalam perilaku seksual bervariasi sesuai dengan waktu dan tempat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat mempengaruhi sikap dan pengalaman seseorang dalam seksualitas.
     Saat ini, tidak jarang seseorang melakukan atraksi seksual berulang pada obyek yang tidak biasa atau tidak wajar, yang disebut dengan paraphilias. Ada yang dapat merasakan rangsangan seksual apabila melihat benda mati atau bukan bagian genital (kaki, siku, jari), gangguan ini bernama Fetishistic disorder. Selain Fetishistic, gangguan seksual yang biasanya terjadi tanpa melakukan kontak fisik dengan lawan jenisnya adalah voyeuristic disorder (keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan menonton orang lain tanpa diketahui dalam keadaan tidak berpakaian) dan exhibitionistic disorder (keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan memperlihatkan alat kelaminnya ke orang asing yang tidak ingin melihat).
     Terdapat juga gangguan seksual dengan melakukan kontak fisik dengan lawan jenisnya, seperti pedohebephilic disorder. pedohebephilic disorder ini didiagnosis saat orang dewasa merasakan kepuasan seksual lewat kontak seksual dengan anak prepubertal, usianya setidaknya 18 tahun dan setidaknya 5 tahun lebih tua. Selain pedohebephilic disorder, terdapat frotteuristic disorder yaitu menggosok penisnya terhadap paha wanita atau bokong serta membelai payudara atau ala kelamin. Biasanya frotteuristic disorder terjadi di tempat yang ramai seperti bus.
     Terdapat gangguan lainnya seperti sexual sadism disorder dan masochism disorder. sexual sadism disorder adalah keinginan yang kuat dan berukang untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan menimbulkan rasa sakit pada orang lain. Sedangkan masochism disorder, keinginan yang kuat dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan menjadi sasaran rasa sakit.
Sexual sadism disorder dan masochism disorder tidak akan merugikan orang lain apabila orang dengan kedua gangguan ini saling melengkapi dengan yang satu suka menyakiti dan yang satu suka disakiti. Hal tersebut dinamakan perilaku sadomasochistic. So, which one did you? Let’s see!
 
5 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar