Keputusan seseorang dalam menikah (seharusnya) bukanlah suatu keputusan yang gampang, dan dapat diputuskan tanpa memikirkan hal-hal yang terjadi setelah pernikahan. Orang yang menikah tentunya adalah suatu bentuk penyatuan dua kepribadian dan latar belakang yang berbeda. Perbedaan yang ada tersebut tidak dapat dipungkiri pasti terkadang akan menimbulkan konflik dan permasalahan baru di rumah tangganya.
Mulai dari sebelum pernikahan, hendaknya seseorang benar-benar sadar akan keputusannya tersebut sehingga dapat siap untuk melaksanakan pernikahan dan dapat siap untuk menghadapi masalah bersama. Semua harus dipersiapkan, termasuk hal-hal yang sangat detail. Hal ini dikarenakan, hal kecil saja dapat menimbulkan konflik dalam satu rumah tangga. Misalnya saja masalah dalam kebiasaan sehari-hari suami dan istri yang terkadang menjadi masalah besar. Seperti kebiasaan suami yang mendengkur di malam hari, dapat menjado konflik dalam suatu rumah tangga akibat istri yang tidak nyaman dengan keadaan tersebut sehingga memilih pisah ranjang.
Bukan hanya konflik antara suami dan istri, ketika istri sedang mengandung seorang anak pun, terkadang menjadikan konflik disuatu rumah tangga. Misalnya ketika sedang mengandung seorang bayi, istri akan mengalami perubahan hormonal dan berdampak pada kondisi suasana hatinya. Istri mungkin akan sering marah, sensitid, mood yang naik turun, dan sebagainya. Mungkin sebagai seorang suami yang sudah benar-benar mengerti akan keadaan tersebut akan dapat memahami keadaan istrinya sehingga sangat jarang terjadi konflik dalam rumah tangganya. Sedangkan seorang suami yang belum paham akan efek yang ditimbulkan dari kehamilan mungkin dapat menimbulkan konflik baru di dalam rumah tangganya.
Kehadiran seorang anak tentunya memiliki kebahagiaan tersendiri bagi suami dan istri. Namun, kehadiran seorang anak juga dapat menimbulkan konflik baru lagi di rumah tangga mereka. Hal ini yang memaksa seorang suami dan istri untuk dapat terus bersama dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya dengan baik. Maka dari itu, ketika seorang hendak memutuskan untuk menikah, dia harusnya benar-benar mempersiapkannya dengan baik sehingga dapat memperkecil kemungkinan untuk memiliki konflik di rumah tangganya.
Mulai dari sebelum pernikahan, hendaknya seseorang benar-benar sadar akan keputusannya tersebut sehingga dapat siap untuk melaksanakan pernikahan dan dapat siap untuk menghadapi masalah bersama. Semua harus dipersiapkan, termasuk hal-hal yang sangat detail. Hal ini dikarenakan, hal kecil saja dapat menimbulkan konflik dalam satu rumah tangga. Misalnya saja masalah dalam kebiasaan sehari-hari suami dan istri yang terkadang menjadi masalah besar. Seperti kebiasaan suami yang mendengkur di malam hari, dapat menjado konflik dalam suatu rumah tangga akibat istri yang tidak nyaman dengan keadaan tersebut sehingga memilih pisah ranjang.
Bukan hanya konflik antara suami dan istri, ketika istri sedang mengandung seorang anak pun, terkadang menjadikan konflik disuatu rumah tangga. Misalnya ketika sedang mengandung seorang bayi, istri akan mengalami perubahan hormonal dan berdampak pada kondisi suasana hatinya. Istri mungkin akan sering marah, sensitid, mood yang naik turun, dan sebagainya. Mungkin sebagai seorang suami yang sudah benar-benar mengerti akan keadaan tersebut akan dapat memahami keadaan istrinya sehingga sangat jarang terjadi konflik dalam rumah tangganya. Sedangkan seorang suami yang belum paham akan efek yang ditimbulkan dari kehamilan mungkin dapat menimbulkan konflik baru di dalam rumah tangganya.
Kehadiran seorang anak tentunya memiliki kebahagiaan tersendiri bagi suami dan istri. Namun, kehadiran seorang anak juga dapat menimbulkan konflik baru lagi di rumah tangga mereka. Hal ini yang memaksa seorang suami dan istri untuk dapat terus bersama dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya dengan baik. Maka dari itu, ketika seorang hendak memutuskan untuk menikah, dia harusnya benar-benar mempersiapkannya dengan baik sehingga dapat memperkecil kemungkinan untuk memiliki konflik di rumah tangganya.
20 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar