Definisi Motivasi Kerja
“Seseorang bekerja karena
ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja
yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan
daripada keadaan sebelumnya” (Anoraga, 2005, h. 11). Kerja merupakan sesuatu
yang sangat penting yang dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang
bermacam-macam, berkembang, berubah dan tidak disadari. Hal ini berarti manusia
memiliki tujuan tertentu dan manusia terdorong untuk mencapainya dengan kerja
(Anoraga, 2005).
Seseorang membutuhkan motivasi sebagai
pendorong dalam kerja. Motivasi kerja
dapat diartikan sebagai keadaan dalam diri individu yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan diwujudkan dalam satu perilaku
yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Anoraga, 2005).
Bentuk-bentuk Motivasi
Kerja
Motivasi kerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kebutuhan-kebutuhan pribadi, tujuan-tujuan dan
persepsi-persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan, serta cara
merealisasikan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan tersebut (Anoraga, 2005).
Semangat kerja. Semangat kerja adalah sikap
kejiwaan dan peranan yang menimbulkan kesediaan pada kelompok orang untuk
bersatu padu secara giat dalam usahanya mencapai tujuan bersama. Dengan kata
lain, semangat kerja berkaitan dengan sikap perorangan atau sikap kelompok
orang-orang terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Dengan adanya semangat
kerja yang tinggi, seseorang dapat melakukan kinerja dan produktivitas yang
baik yang memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan kerjanya
(Anoraga & Suyati, 1995).
Sikap positif. Sikap positif yang membentuk
suatu motivasi kerja yaitu optimis, menjalankan segala sesuatunya dengan cara
dan tujuan yang baik. Jika seserang berpikir tidak bisa, maka ia tidak akan
bisa, sebaliknya apabila ia berpikir
bisa, maka ia pasti bisa. Selain optimis, seseorang juga perlu memiliki sikap
mengerjakan segala sesuatu dengan baik, menanggap penting semua orang, selalu
mengembangkan kemampuan, giat bekerja, serta menjadikan kegagalan sebagi kunci
kesuksesan.
Tanggung jawab. Tanggung jawab adalah
keadaan seseorang yang berani menanggung risiko dan memberi jawaban atas kesalahan
yang dilakukan. Seseorang yang bertanggung jawab dapat dipercaya dan diandalkan
orang lain.
Faktor
Penyebab Hilangnya Motivasi Kerja
Akibat
minimnya motivasi, hasil kerja tidak memuaskan atau di bawah standar dan
biasanya hasil kinerja hanya sebatas standar minimum. Faktor penyebab hilangnya
motivasi kerja terbagi menjadi faktor internal dan eksternal.
Faktor internal. Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan tanpa pengaruh lingkungan
sekitar. Faktor ini muncul bisa dengan sendirinya tanpa disadari dan dapat
memicu hilangnya motivasi kerja seseorang.
Bosan
atau jenuh. Pekerjaan yang
dihadapi dari waktu ke waktu, jam ke jam, menit ke menit dan relatif membosankan
membuat motivasi kerja seseorang menurun. Seseorang merasa bahwa yang ia
kerjakan tidak ada sesuatu yang baru, seolah-olah sudah mempunyai rekaman
terhadap yang harus ia kerjakan, dan merasa kaku seperti robot. Akibatnya,
kondisi tersebut menimbulkan kebosanan pada diri seseorang dalam melakukan
pekerjaan.
Kurang
keterampilan.
Seseorang akan memiliki semangat dan motivasi yang tinggi jika yakin bahwa
dirinya memiliki kemampuan dan potensi dalam bekerja. Potensi yang ada dalam
diri seseorang membuatnya percaya diri yang menjadi modal untuk maju. Apabila
seseorang kurang memiliki keterampilan ia akan merasa minder dan rendah diri
serta tidak yakin dengan yang dikerjakan.
Faktor eksternal. Faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mempengaruhi dirinya
baik lingkungan kerja maupun tindakan-tindakan yang mengakibatkan hilangnya
motivasi seseorang dalam bekerja.
Lingkungan
kerja tidak nyaman. Lingkungan
kerja yang tidak nyaman, misalnya rekan kerja yang tidak bersahabat, atau
atasan yang pilih kasih dapat menurunkan semangat dan motivasi kerja seseorang.
Sebaliknya, jika lingkungan kerja cukup kondusif, atasan yang bijak dan rekan yang kooperatif
dapat meningkatkan motivasi kerja seseorang dan dapat bekerja secara maksimal. Perlakuan
tidak adil yang dilakukan atasan dapat membuat kinerja dan motivasi kerja
seseorang menurun karena merasa dirinya diperlakukan secara negatif atau
berbeda.
Beban
kerja yang berlebihan. Beban
kerja yang berlebih dengan batas waktu yang sempit dan terbatas membuat
seseorang menjadi stres dan membuatnya merasa tertekan. Hal ini membuat
seseorang menjadi tidak konsentrasi dan tidak optimal dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan yang ada dan memicu hilangnya motivasi kerja seseorang.
Daftar
Pustaka
Anoraga, P. (2005). Psikologi
kerja: Arti kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, P., & Suyati, S. (1995). Psikologi industry dan sosial: Motivasi
kerja. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar