Selasa, 05 November 2013

Motivasi Kerja (Adela Dwinita - 705130043)

Definisi Motivasi Kerja
      “Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya” (Anoraga, 2005, h. 11). Kerja merupakan sesuatu yang sangat penting yang dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam, berkembang, berubah dan tidak disadari. Hal ini berarti manusia memiliki tujuan tertentu dan manusia terdorong untuk mencapainya dengan kerja (Anoraga, 2005).
     Seseorang membutuhkan motivasi sebagai pendorong dalam kerja. Motivasi kerja  dapat diartikan sebagai keadaan dalam diri individu yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan diwujudkan dalam satu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan (Anoraga, 2005).
Bentuk-bentuk Motivasi Kerja
     Motivasi kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kebutuhan-kebutuhan pribadi, tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan, serta cara merealisasikan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan tersebut (Anoraga, 2005).
     Semangat kerja. Semangat kerja adalah sikap kejiwaan dan peranan yang menimbulkan kesediaan pada kelompok orang untuk bersatu padu secara giat dalam usahanya mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, semangat kerja berkaitan dengan sikap perorangan atau sikap kelompok orang-orang terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi, seseorang dapat melakukan kinerja dan produktivitas yang baik yang memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan kerjanya (Anoraga & Suyati, 1995).
   Sikap positif. Sikap positif yang membentuk suatu motivasi kerja yaitu optimis, menjalankan segala sesuatunya dengan cara dan tujuan yang baik. Jika seserang berpikir tidak bisa, maka ia tidak akan bisa, sebaliknya apabila ia  berpikir bisa, maka ia pasti bisa. Selain optimis, seseorang juga perlu memiliki sikap mengerjakan segala sesuatu dengan baik, menanggap penting semua orang, selalu mengembangkan kemampuan, giat bekerja, serta menjadikan kegagalan sebagi kunci kesuksesan.
     Tanggung jawab. Tanggung jawab adalah keadaan seseorang yang berani menanggung risiko dan memberi jawaban atas kesalahan yang dilakukan. Seseorang yang bertanggung jawab dapat dipercaya dan diandalkan orang lain.
Faktor Penyebab Hilangnya Motivasi Kerja
     Akibat minimnya motivasi, hasil kerja tidak memuaskan atau di bawah standar dan biasanya hasil kinerja hanya sebatas standar minimum. Faktor penyebab hilangnya motivasi kerja terbagi menjadi faktor internal dan eksternal.
     Faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri dan tanpa pengaruh lingkungan sekitar. Faktor ini muncul bisa dengan sendirinya tanpa disadari dan dapat memicu hilangnya motivasi kerja seseorang.
     Bosan atau jenuh. Pekerjaan yang dihadapi dari waktu ke waktu, jam ke jam, menit ke menit dan relatif membosankan membuat motivasi kerja seseorang menurun. Seseorang merasa bahwa yang ia kerjakan tidak ada sesuatu yang baru, seolah-olah sudah mempunyai rekaman terhadap yang harus ia kerjakan, dan merasa kaku seperti robot. Akibatnya, kondisi tersebut menimbulkan kebosanan pada diri seseorang dalam melakukan pekerjaan.
     Kurang keterampilan. Seseorang akan memiliki semangat dan motivasi yang tinggi jika yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan dan potensi dalam bekerja. Potensi yang ada dalam diri seseorang membuatnya percaya diri yang menjadi modal untuk maju. Apabila seseorang kurang memiliki keterampilan ia akan merasa minder dan rendah diri serta tidak yakin dengan yang dikerjakan.
     Faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mempengaruhi dirinya baik lingkungan kerja maupun tindakan-tindakan yang mengakibatkan hilangnya motivasi seseorang dalam bekerja.
     Lingkungan kerja tidak nyaman. Lingkungan kerja yang tidak nyaman, misalnya rekan kerja yang tidak bersahabat, atau atasan yang pilih kasih dapat menurunkan semangat dan motivasi kerja seseorang. Sebaliknya, jika lingkungan kerja cukup kondusif,  atasan yang bijak dan rekan yang kooperatif dapat meningkatkan motivasi kerja seseorang dan dapat bekerja secara maksimal. Perlakuan tidak adil yang dilakukan atasan dapat membuat kinerja dan motivasi kerja seseorang menurun karena merasa dirinya diperlakukan secara negatif atau berbeda.
     Beban kerja yang berlebihan. Beban kerja yang berlebih dengan batas waktu yang sempit dan terbatas membuat seseorang menjadi stres dan membuatnya merasa tertekan. Hal ini membuat seseorang menjadi tidak konsentrasi dan tidak optimal dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang ada dan memicu hilangnya motivasi kerja seseorang.
Daftar Pustaka
Anoraga, P. (2005). Psikologi kerja: Arti kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, P., & Suyati, S. (1995). Psikologi industry dan sosial: Motivasi kerja. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar