Definisi Motivasi Kerja
Kerja adalah
sesuatu hal yang dibutuhkan manusia dalam mencapai suatu keadaan yang lebih
memuaskan daripada keadaan sebelumnya. (Anogara, 2001). Keadaan memuaskan yang
dimasksud dalam definisi di atas adalah taraf ekonomi yang semakin membaik
seperti, seseorang yang sebelum bekerja mengalami kesulitan utuk membeli
kebutuhan pokok, tetapi setelah mendapatkan pekerjaan orang tersebut lebih
mudah untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan.
Motivasi adalah sesuatu dorongan yang
ditimbulkan dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. (Anogara,
2001). Tujuan yang dicapai seseorang dalam bekerja itu bermacam-macam,
diantaranya ada seseorang terdorong untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
melakukan sesuatu, contohnya seseorang ayah termotivasi untuk bekerja keras
untuk membiayai sekolah anaknya dan mememenuhi kebutuhan pokok.
Setelah kita melihat definisi mengenai
kerja dan motivasi, maka yang dimaksud dari motivasai kerja adalah “sesuatu
yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja” (Anoraga, 2001, h. 35). Banyak
yang menjadikan motivasi seseorang dalam bekerja, di antaranya untuk memenuhi
kebutuhan pokok, mencapai hasil kerja yang maksimal, dan sebagai penunjuk
totalitas dari diri seseorang.
Manfaat Kerja
Setelah melihat definisi secara
keseluruhan, maka terdapat manfaat yang terdapat dalam pekerjan yaitu: (a) sebagai
usaha mengembangkan pengetahuan, seseorang yang masuk ke dalam sebuah
perusahaan biasanya akan mendapatkan pelajaran tertentu dengan mengikuti
seminar; (b) meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, seseorang yang tadinya
hidup serba kekurangan, setelah bekerja orang tersebut akan mendapatkan gaji
yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari; (c) mendapatkan pengalaman, dengan
bekerjanya seseorang terdapat pembelajaran dari kesalahan-kesalahan yang pernah
dilakukan sehingga orang dapat menjadikan pembelajaran sebagai pembakalan di
masa depan; dan (d) membentuk karakter seseorang, seseorang yang bekerja biasanya akan terbentuk
pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab, karena hal tersebut diperlukan
untuk mencapai hasil pekerjaan yang maksimal.
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Motivasi Kerja
Faktor uang. Faktor uang merupakan faktor utama
seseorang dalam memotivasi dirinya untuk bekerja. Dengan uang yang didapatkan
seseorang akan membuat orang dapat mencukupi kebutuhan pokok. Maka dari itu,
uang dapat meningkatkan taraf hidup seseorang menjadi lebih baik.
Faktor persaingan. Dalam pekerjaan terdapat rekan-rekan
pekerjaan dalam bidang yang sama. Apabila di dalamnya terdapat persaingan yang
baik, maka seseorang akan termotivasi untuk maju menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Faktor pelimpahan tanggung
Jawab. Seseorang
bekerja biasanya mempunyai batas waktu yang ditentukan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Dengan adanya pelimpahan tanggung jawab tersebut, maka seseorang
yang bekerja sangat santai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat daripada
sebelumnya untuk menyelesaikan tuntutan dari pekerjaan orang tesebut.
Faktor hubungan harmonis
antar pekerja. Sebuah
motivasi akan timbul apabila terdapat harmonisasi hubungan. Hubungan yang
harmonis dapat dilihat seperti kerukunan antarpegawai, perhatian sesama teman
kerja, dan kepedulian satu sama lainnya. Hal tersebut dapat mendorong seseorang
untuk bekerja dengan giat karena faktor lingkungan yang sangat mendukung
individu tersebut dan pekerjaannya.
Faktor job security. Faktor job security yaitu “keamanan
kerja, di mana karyawan menganggap bahwa pekerjaan yang dipegangnya merupakan
pekerjaan yang aman dan tetap” (Anoraga, 2001, h. 18). Apabila seseorang
bekerja dengan rasa aman maaka motivasi bekerja akan timbul dalam diri
seseorang dengan sendirinya. Jadi, dapat dipastikan seseorang harus mengetahui
terlebih dahulu pekerjaan apa yang diambil.
Kendala dalam Kerja
Dalam pekerjaan, tentu saja terdapat
kendala-kendala yang dihadapi oleh pekerja. Namun, diharapkan dengan adanya
kendala tersebut pekerja dapat lebih termotivasi untuk bekerja lebih optimal. Kendala
umum yang dihadapi pekerja yaitu lingkungan tidak mendukung seseorang untuk
maju. Lingkungan yang dimaksudkan seperti keadaan rekan-rekan kerja yang
bekerja dengan seadanya, atasan yang tidak menghargai kinerja para karyawan,
dan fasilitas yang kurang mendukung dalam bekerja.
Daftar Pustaka
Anoraga,
P. (2001). Psikologi kerja: Kerja.
Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, P., &
Suyati, P. (1995). Psikologi industri dan
sosial: Ruang lingkup kerja. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar