Jumat, 01 November 2013

Sikap Terhadap Kegiatan Merokok Pada Remaja (Fitriana Ega)

Definisi dari Merokok
Menurut Sitepoe (2000, h. 20), “Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap[sic] asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa." Rokok yang biasa dihisap oleh banyak orang mengandung banyak zat-zat yang berbahaya. Sekarang banyak remaja yang sudah memulai merokok, dan bisa dibayangkan keadaan mereka pada masa yang akan datang pasti akan menurun
 “Terdapat lebih dari 400 zat berbahaya yang ada di dalam rokok” (Sitepoe, 2000, h. 20). Akibat dari merokok baru terlihat saat sudah bertahun-tahun menghisap. Jika, remaja sudah mulai merokok maka baru terlihat dampaknya ketika dia sudah dewasa. Jika seseorang menghisap sebatang rokok yang di dalamnya terdapat 400 zat berbahaya, maka dapat dibayangkan banyak zat yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh. Zat-zat tersebut bisa mempertaruhkan nyawa dari pengguna.
Remaja yang merokok, biasanya disebabkan dorongan fisiologis dan psikologis yang dia alami sehari-hari. Sebenarnya remaja yang merokok ingin menunjukkan bahwa ia sudah dewasa dan meihat dari lingkungan sekitar yang perokok (Sitepoe, 2000).
Faktor Remaja Merokok
Lingkungan Sekitar. Conrad dan Miller (dikutip dalam Sitepoe, 2000) menyatakan bahwa:
Seseorang akan menjadi perokok melalui dorongan psikologis dan dorongan fisiologis. Dorongan psikologis: merokok rasanya seperti rangsangan seksual, sebagai suatu ritual, menunjukan kejantanan (bangga diri), mengalihkan kecemasan, dan menunjukan kedewasaan. Dorongan fisiologis: adanya nikotin yang dapat mrngakibatkan ketagihan (adiksi) sehingga seseorang ingin terus merokok. (h. 17)
Remaja yang merokok, sebenarnya ingin dianggap bahwa mereka sudah dewasa dan mereka sudah mampu bersikap serius. Tidak jarang mereka juga melihat dari teman-teman mereka, bahwa ketika mereka merokok, mereka akan bisa menunjukan dan bangga dengan diri mereka.
Tidak jarang pula, mereka merokok karena melihat dari keluarga. Ketika mereka melihat bahwa ayah atau saudara yang merokok, mereka menganggap bahwa merokok adalah hal yang lazim. Tidak ada salahnya untuk merokok karena orang terdekat mereka saja sudah merokok. Banyak remaja yang merokok karena mau menghindar dari masalah yang sedang dia hadapi atau depresi, atau diajak oleh teman-temannya.
Adiktif. Remaja yang sudah mencoba untuk merokok sulit untuk melepaskan diri karena sudah ketagihan. “adanya nikotin yang dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi) sehingga seseorang ingin terus merokok” (Sitepoe, 2000, 17). Ketika orang merokok mereka akan menghisap nikotin yang ada di dalam rokok, dan hal itu yang membuat seseorang ketagihan untuk merokok.
Sebagai remaja mereka akan susah untuk menghindar karena disekeliling mereka banyak yang merokok. Teman-teman mereka juga menghasut untuk merokok, karena tdak jarang jika mereka tidak merokok mereka tidak dibilang “keren”. Mereka sendiri tidak terlalu mengerti bahaya dari merokok, atau mereka belum terkena penyakit yang sudah tertera di iklan atau bungkus rokok.
Dampak dari Merokok
Bahaya dari merokok sangatlah banyak mulai dari kesehatan jangka pendek ataupun jangka panjang. Bagi remaja belum langsung terlihat. Tetapi bagi remaja yang sudah merokok sangat lama akan terlihat jelas bahwa dia perokok berat. Mulai dari gigi dan kuku kekuningan, masalah dengan pernafasan, dan bibir kehitaman.
Tetapi banyak dari orangtua yang menghindari untuk membicarakan hal ini, karena sudah terlalu banyak remaja yang merokok.
Cara Menghindari Merokok
Memperkuat iman, bahwa merokok tidak sehat dan tidak mudah tergoda dari orang lain. Ketika ada teman yang menawarkan rokok, harus bisa menolak walaupun dipaksa.
Mencari keburukan dari merokok dan mencoba untuk mengerti, sehingga perokok dapat takut untuk melanjutkan. Jika masih sulit untuk menghindar dari merokok, sebaiknya remaja mencari teman sebaya yang tidak menjerumuskan. Pilihlah teman yang tidak memaksa untuk merokok dan mengiming-imingkan jika tidak merokok maka belum dewasa.
Mencari aktivitas di luar sehingga memiliki kesibukan dan tidak memikirkan merokok. Jika sudah terlanjur merokok dan mau berhenti, terdapat terapi yang bisa memberhentikan remaja dari rokok. Berhenti merokok dengan bertahap lebih bisa bertahan lama dari pada berhenti total secara mendadak.
Daftar Pustaka
Sitepoe, M. (2000). Kekhususan rokok Indonesia. Jakarta: Grasindo. 

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar