Definisi
Kejujuran
Salah satu sifat positif dan penting
dimiliki manusia dalam hidup ini adalah kejujuran. Sifat jujur merupakan nilai
tertinggi yang harus dijaga. Uang bisa dicari tapi kejujuran hanya bisa dicari
dalam diri individu masing-masing. Masing-masing individu yang memutuskan mau
menjadi orang yang jujur atau tidak, karena kejujuran berhubungan dengan hati
nurani setiap manusia.
Kartono (dikutip dalam Dabur, 2011) mengemukakan “Kejujuran merupakan perpaduan
antara keteguhan watak, sehat dalam prinsip-prinsip moral, tabiat suka akan
kebenaran, tulus hati dan perasaan halus mengenai etika keadilan dan kebenaran”
(para. 5). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) “Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus
ikhlas. Sedangkan kejujuran merupakan sifat jujur, ketulusan hati, kelurusan
(hati).” Oleh karena itu, jujur berarti apa yang diucapkan dan dilakukan harus
sesuai dengan kenyataan. Kejujuran itu mahal harganya, karena di zaman seperti
ini banyak orang berlaku curang atau tidak jujur hanya untuk mendapatkan uang,
jabatan, bahkan ketenaran.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kejujuran
Dalam
mengembangkan sifat jujur ada beberapa faktor yang berpengaruh dan ikut berperan
penting:
Faktor keluarga. Dalam keluarga, orangtua
memegang peran penting untuk mendidik anak sehingga mereka mampu memiliki sikap
jujur. Menurut Kelly (dikutip dalam Kristianto, 2012), “Seluruh etika kejujuran
dan integritas dimulai sejak dini” (para. 4). Ketika orangtua berhasil mendidik
anak untuk bersikap jujur, maka sang anak akan membawa sifat tersebut hingga
remaja bahkan dewasa. Memang tidak mudah untuk menumbuhkan sikap jujur, anggota
keluarga harus menjadi panutan yang baik bagi anak (Kristanto, 2012).
Faktor lingkungan. Lingkungan yang
buruk akan merusak kebiasaan yang baik. Oleh karena itu, memilih teman
sepergaulan sangat penting, karena lingkungan memiliki pengaruh besar dalam
membentuk kepribadian tiap individu. Seperti kejujuran, jika terbiasa bermain
bersama dengan teman-teman yang membudayakan sikap tidak jujur, individu
tersebut pun akan terbawa pergaulannya. Sadar atau tidak sadar kebiasaan buruk
tersebut akhirnya dibawa terus hingga dewasa.
Faktor agama. Keyakinan kepada Tuhan
dan iman yang kuat untuk melakukan segala perintah-Nya mampu membuat tiap
individu terus bersikap baik. Seringkali individu dihadapkan pada suatu kondisi
yang mendesak untuk berbuat curang, melakukan korupsi, dan menjadikan mereka berpikir
tidak realistis. Namun, jika tiap individu memiliki iman dan keyakinan yang
kuat maka tidak akan tergoda dengan hal-hal duniawi. Seseorang akan tetap
berbuat jujur dan menjadikan kejujuran itu karakter diri.
Keuntungan Memiliki
Sifat Jujur
Hidup tenang. Jika kita selalu
bersikap jujur individu akan memiliki kehidupan yang tenang. Karena tidak perlu
memikirkan masalah yang akan muncul akibat dari kebohongan yang telah dilakukan
(Sunaryo, 2012).
Mendapatkan pekerjaan. Memiliki
kejujuran dalam hidup membuat individu mudah memperoleh pekerjaan. Karena banyak
perusahaan yang mencari orang-orang yang mampu bersikap jujur dalam bekerja
(Sunaryo, 2012).
Banyak teman. Kejujuran membuat banyak
orang suka dan mau berteman dengan individu tersebut. Hal ini karena sebagai
orang yang jujur mereka bisa dipercaya (Sunaryo, 2012).
Memiliki
nama baik. Dengan tidak pernah mendapatkan masalah yang memalukan seperti
kebohongan atau tidak jujur maka nama baik individu akan terjaga. Tentu saja hal
ini sangat membanggakan dan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang sekitar
(Sunaryo, 2012).
Memperoleh kesuksesan. Kejujuran adalah
modal awal untuk mencapai kesuksesan. Orang yang jujur akan melakukan semua hal
sebaik mungkin, dengan cara yang jujur dan bersih (Sunaryo, 2012).
Kerugian Berbohong
Banyak kerugian yang didapatkan jika berbohong. Mungkin
kebohongan mampu menyelesaikan masalah namun itu hanya bersifat sementara. Jika
kebohongan tersebut terungkap akan menimbulkan masalah baru. Ketidakjujuran
juga telah menjadi masalah utama bangsa Indonesia saat ini. Akibat banyak orang
yang tidak jujur mental bangsa menjadi bobrok, korupsi dan penyimpangan
dimana-mana.
Meskipun banyak
kerugian dari berbohong, herannya banyak orang tetap melakukan perbuatan
tersebut. Oleh karena itu, sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus
bangsa, mari kita mulai membiasakan untuk selalu bersikap dan berkata-kata
jujur.
DAFTAR PUSTAKA
Dabur, E. S.
(2011). Kejujuran segalanya dalam
kepemimpinan. Diunduh dari http://politik.kompasiana.com/2011/08/29/mendemonstrasikan-kejujuran-392253.html
Kamus besar bahasa Indonesia (edisi ke-4). (2008). Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama.
Kristanto, C.
(2012). Pentingnya menanamkan nilai
kejujuran pada anak. Diunduh dari http://nilaikejujurananakk.blogspot.com/2012/10/pentingnya-menanamkan-nilai-kejujuran.html
Sunaryo, K.
(2012). Manfaat kejujuran. Diunduh
dari http://wartatnh.blogspot.com/2012/04/manfaat-kejujuran.html1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar