Menurut Bower (dikutip dalam Satria, 2011), “Cheating is manifestation
of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic
success or aviod academic failure),” yang berarti mencontek adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara tidak sah untuk tujuan terhormat yaitu
mendapatkan keberhasilan akademis dan tidak gagal.
Sedangkan menurut Deighton (dikutip dalam Satria, 2011), “Cheating is attempt
an individual makes to attain success by unfair methods,” yang berarti
menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan
dengan cara-cara yang tidak jujur. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
menyontek adalah usaha untuk mencapai keberhasilan di bidang akademis dengan
menggunakan cara-cara yang tidak jujur.
Macam-macam
menyontek
Menurut Satria (2011) dalam dunia pendidikan terdapat macam-macam cara
mencontek yaitu (a) melihat jawaban teman, (b) bertanya ketika sedang ujian, (c)
membawa catatan pada kertas, dan (d) menyalin tesis atau skripsi orang lain.
Penyebab
Menyontek
Menurut Azizah (2012) banyak faktor yang menyebabkan seseorang untuk
menyontek yaitu (a) faktor diri sendiri, (b) faktor orang tua, dan (c) faktor
guru. Pertama, dari sendiri karena tidak percaya diri akan kemampuannya dan
mendapatkan tekanan dari berbagai pihak untuk mendapatkan nilai bagus sehingga
mengusahakan berbagai cara termasuk menyontek. Siswa juga berorientasi pada nilai,
bukan ilmu.
Kedua, dari orang tua karena banyak orang tua yang memaksakan
anak-anaknya agar mendapatkan nilai bagus tanpa mementingkan proses yang
dialami sehingga berpotensi menyebabkan anak memutuskan untuk menyontek. Para
orang tua juga tidak memperhitungkan kemampuan anaknya meskipun kemampuan
setiap anak berbeda. Ketiga, faktor guru juga bisa menjadi alasan untuk
menyontek karena guru tidak mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik
sehingga membuat murid malas untuk belajar. Soal yang diberikan pun
berorientasi pada hafalan mati dari buku sehingga murid beranggapan apabila
jawaban mereka tidak sama dengan buku nilai mereka akan dikurangi.
Akibat
Menyontek
Azizah (2012) mengatakan bahwa menyontek dapat mengakibatkan hilangnya
kreativitas pada anak, serta menjadikan anak malas berpikir sehingga tidak
mampu mengolah kata-kata dengan pikirannya sendiri. Dilihat dari sisi
psikologis, menyontek akan membuat anak tersebut menjadi orang yang tidak
percaya diri akan kemampuannya. Anak-anak yang tidak menyontek pun mendapatkan
dampak psikologis karena akan merasa down
apabila mendapatkan nilai yang lebih rendah dari anak yang mendapatkan nilai
bagus karena menyontek.
Menurut Azizah (2012) banyak cara agar budaya menyontek berkurang di
antara para siswa. Salah satunya dengan mendiagnosis kesulitan belajar yang
membuat para siswa menyontek. Berikut langkah-langkah melaksanakan diagnosis
kesulitan belajar:
·
Mencari
anak-anak yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
·
Mencari
letak kesulitan belajar.
·
Menentukan
faktor penyebab kesulitan belajar.
·
Mencari
cara mengatasinya.
·
Mencari
alternatif.
Selain langkah-langkah di atas harus di jelaskan pula kepada anak efek
buruk dari menyontek dan diberikan pengarahan kepada orang tua dalam mengahadapi
anak agar tidak terbebani dalam menjalani proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A. N. (2012, 08 Desember). Budaya
menyontek dan pengaruhnya terhadap siswa. Di unduh dari: http://auliyaoneday.blogspot.com/2012/12/budaya-menyontek-dan-pengaruhnya-terhadap-siswa.html
Satria, D. (2011, 30 Maret). Pengertian
menyontek. Di unduh dari:
http://satriadery.blogspot.com/2011/03/pengertian-menyontek.html
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar