Rabu, 06 November 2013

Sikap Dalam Menyontek (Novita Adeline - 705130122)

     Menurut Bower (dikutip dalam Satria, 2011), “Cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic success or aviod academic failure),” yang berarti mencontek adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara tidak sah untuk tujuan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis dan tidak gagal.
     Sedangkan menurut Deighton (dikutip dalam Satria, 2011), “Cheating is attempt an individual makes to attain success by unfair methods,” yang berarti menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menyontek adalah usaha untuk mencapai keberhasilan di bidang akademis dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur.
Macam-macam menyontek
     Menurut Satria (2011) dalam dunia pendidikan terdapat macam-macam cara mencontek yaitu (a) melihat jawaban teman, (b) bertanya ketika sedang ujian, (c) membawa catatan pada kertas, dan (d) menyalin tesis atau skripsi orang lain.
Penyebab Menyontek          
     Menurut Azizah (2012) banyak faktor yang menyebabkan seseorang untuk menyontek yaitu (a) faktor diri sendiri, (b) faktor orang tua, dan (c) faktor guru. Pertama, dari sendiri karena tidak percaya diri akan kemampuannya dan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak untuk mendapatkan nilai bagus sehingga mengusahakan berbagai cara termasuk menyontek. Siswa juga berorientasi pada nilai, bukan ilmu. 
     Kedua, dari orang tua karena banyak orang tua yang memaksakan anak-anaknya agar mendapatkan nilai bagus tanpa mementingkan proses yang dialami sehingga berpotensi menyebabkan anak memutuskan untuk menyontek. Para orang tua juga tidak memperhitungkan kemampuan anaknya meskipun kemampuan setiap anak berbeda. Ketiga, faktor guru juga bisa menjadi alasan untuk menyontek karena guru tidak mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik sehingga membuat murid malas untuk belajar. Soal yang diberikan pun berorientasi pada hafalan mati dari buku sehingga murid beranggapan apabila jawaban mereka tidak sama dengan buku nilai mereka akan dikurangi.
Akibat Menyontek
     Azizah (2012) mengatakan bahwa menyontek dapat mengakibatkan hilangnya kreativitas pada anak, serta menjadikan anak malas berpikir sehingga tidak mampu mengolah kata-kata dengan pikirannya sendiri. Dilihat dari sisi psikologis, menyontek akan membuat anak tersebut menjadi orang yang tidak percaya diri akan kemampuannya. Anak-anak yang tidak menyontek pun mendapatkan dampak psikologis karena akan merasa down apabila mendapatkan nilai yang lebih rendah dari anak yang mendapatkan nilai bagus karena menyontek.

Pencegahan Menyontek
     Menurut Azizah (2012) banyak cara agar budaya menyontek berkurang di antara para siswa. Salah satunya dengan mendiagnosis kesulitan belajar yang membuat para siswa menyontek. Berikut langkah-langkah melaksanakan diagnosis kesulitan belajar:
·         Mencari anak-anak yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.
·         Mencari letak kesulitan belajar.
·         Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar.
·         Mencari cara mengatasinya.
·         Mencari alternatif.
     Selain langkah-langkah di atas harus di jelaskan pula kepada anak efek buruk dari menyontek dan diberikan pengarahan kepada orang tua dalam mengahadapi anak agar tidak terbebani dalam menjalani proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A. N. (2012, 08 Desember). Budaya menyontek dan pengaruhnya terhadap siswa. Di unduh dari: http://auliyaoneday.blogspot.com/2012/12/budaya-menyontek-dan-pengaruhnya-terhadap-siswa.html

Satria, D. (2011, 30 Maret). Pengertian menyontek. Di unduh dari: http://satriadery.blogspot.com/2011/03/pengertian-menyontek.html
 
1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar