Senin, 04 November 2013

Penggunaan Bahasa Di Kalangan Remaja (ADHE TRIANA - 705130123)

Definisi Bahasa
     Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang bersifat umum dan merupakan bentuk identitas diri pada suatu daerah. Bahasa juga mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa merupakan sarana utama dalam berinteraksi antar sesama individu. Bahasa juga dianggap suatu bentuk penggambaran makna yang ada dalam pikiran manusia, sehingga manusia itu dapat menyampaikan maksud dan tujuannya. Bahasa memang beragam jenisnya, hal itu disebabkan setiap daerah memiliki caranya sendiri untuk berkomunikasi dalam bentuk bahasa. Penggunaan bahasa pun memiliki tujuannya tersendiri, yaitu menjadikannya suatu sarana untuk mengerti satu sama lain (Ayuni, 2013).
Penggunaan Bahasa Yang Baik Dan Benar
     Sebagai warga negara Indonesia, tentunya kita memiliki bahasa nasional yaitu  Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga dijadikan pemersatu bahasa antara satu daerah dengan daerah lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Karna telah menjadi bahasa nasional inilah, yang membuat penggunaan bahasa Indonesia memiliki aturannya tersendiri. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sendiri memiliki aturan sebagai berikut: (a) memiliki kalimat yang menggunakan pola SPOK, (b) menggunakan kata-kata baku, dan (c) penggunaan ejaan resmi “EYD” dalam ragam tulis. (Zulfikar, 2013)
     Pertama, memiliki kalimat yang memiliki pola SPOK ini merupakan suatu bentuk perwujudan dalam ragam tulis untuk menciptakan kalimat yang efektif. Kedua, menggunakan kata-kata baku dalam peggunaan bahasa Indonesia tentunya memiliki tujuan yang mempermudah orang dari berbagai daerah untuk mengerti bahasa satu sama lain. Ketiga, penggunaan ejaan resmi “EYD” dalam ragam tulis juga merupakan suatu bentuk perwujudan bahasa pemersatu yang sudah diatur, agar memiliki aturan yang bersifat nasional. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ini juga diharapkan dapat digunakan sesuai dengan kondisinya. Sehingga, penggunaan bahasa ini pun dapat diterapkan sejak dirumah, sehingga lebih mudah dalam membiasakan aturan penggunaannya (Zulfikar, 2013).
     Penerapan terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, tentunya diharapkan dapat melestarikan kaidah yang sudah ada. Penggunaan ini tentunya tidak hanya perlu dilestarikan saja, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tetap terjaga keutuhan suatu bahasa nasional. Bahasa yang baik dan benar juga perlu ditanamkan sejak dini, karena diharap bahwa dengan proses ini para generasi bangsa sudah memiliki sikap yang leluhur terhadap identitas bangsanya sendiri.  Dalam penerapannya, juga diharapkan dapat menjadi suatu sarana untuk terus melestarikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (geys, 2011).
     Penerapan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar ini tentunya akan lebih baik jika kita bisa menerapkannya dimana saja. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, sampai dengan tempat-tempat formal, semuanya perlu sadar akan penggunaan bahasa yang sesuai kaidah. Karena penerapan ini diharapkan bisa memudarkan pengaruh bahasa modern yang cenderung mulai menyerang pengguna bahasa nasional kita, untuk meninggalkannya (Geys, 2011) 
     Penerapan penggunaan bahasa di kalangan remaja. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga mengalami perubahan. Hal ini terlihat dari cara para remaja yang mulai terpengaruh oleh arus globalisasi yang sedang marak ini. Pengaruh globalisasi cukup terlihat dampaknya dalam penggunaan bahasa yang sesuai kaidah dalam gaya bahasa pada remaja. Seperti yang bisa kita lihat, anak-anak SD mulai memakai bahasa yang dipakai oleh lingkungan sekitarnya seperti bahasa “gue”, “elu” dan lain-lain. Kedua bahasa tersebut merupakan bahasa yang termodernisasi sesuai dengan zamannya. Dalam berkomunikasi pun, para remaja juga sering menggunakan istilah-istilah ataupun bahasa tubuh yang hanya diketahui oleh anggotanya atau sesama remaja lainnya (Eksakta, 2011).
     Istilah-istilah itu biasanya merupakan bentuk adaptasi antara sesama anggota kelompok. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang jarang ditemui dalam proses komunikasi remaja, ini karena pengaruh budaya luar yang begitu sangat mudah untuk diakses. Kemudahan itu, lantas digunakan para remaja untuk menjadikan suatu ajang unjuk diri agar terlihat lebih modern atau gaul di antara para remaja lainnya. Selain itu, media informasi yang ada juga ikut menayangkan gaya-gaya bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau seperti bahasa gaul yang digunakan remaja perkotaan. Selanjutnya, pada media sosial yang bersifat universal, cenderung menunjukkan beberapa remaja yang berusaha menunjukkan eksistensi dengan menciptakan gaya-gaya bahasa baru, yang kemudian akan menyebar ke remaja lainnya (Eksakta, 2011).
     Menurut Fromm (dikutip dalam Alatas, 2004) “krisis identitas pada remaja muncul akibat ketidaksempurnaan kemampuannya dalam meraih kematangan dan perasaan akan tanggung jawab”. Penerapan gaya bahasa itu, tidak lain karena para remaja masuk dalam suatu tahap untuk menyari jati diri. Dalam dunia psikologi, remaja juga dianggap sebagai tahapan di mana peralihan kehidupan yang berada di antara masa anak-anak dan masa dewasa. Di masa ini juga merupakan proses untuk menjadi mandiri. Menurut Mabey dan Sorensen (1995), “seseorang yang ada pada tahap ini akan bergerak dari sebagai bagian menjadi suatu kelompok keluarga menjadi bagian dari sekelompok teman sebaya dan hingga akhirnya mereka mampu berdiri sendiri sebagai seorang dewasa” (K. Geldard & D. Geldard, 2010/2011, h. 5).
     Perbedaan antar satu individu dengan individu itu juga terletak pada perkembangannya, hal ini terletak pada bedanya kebutuhan atau cepat lambatnya perkembangan seorang remaja. Dalam poses perkembangannya, remaja juga dihadapkan pada suatu tantangan yaitu tantangan psikologis. Hal ini karena berkaitan dengan pencarian jati diri yang juga berdampak pada penggunaan bahasa modern yang dianut oleh para remaja. Penggunaan bahasa modern di kalangan remaja ini, juga suatu usaha eksistensi terhadap identitas baru yang berusaha mereka tunjukan pada lingkungan sekitar walaupun sebenarnya bersifat berlawanan. Dengan menggunakan bahasa yang modern inilah, para remaja  menjadikannya cara untuk menunjukkan perbedaan identitas mereka itu. Sebagian para remaja juga berusaha untuk menciptakan identitas baru yang dianggap unik dan universal (K. Geldard & D. Geldard, 2010/2011, h. 5).
Penyimpangan Bahasa Di Kalangan Remaja
     Penyimpangan ini dapat terlihat dari gaya bahasa yang sering digunakan oleh para remaja zaman sekarang. Mulai dari bahasa keinggris-ingrisan, bahasa gaul atau modern, sampai dengan bahasa alay. Bahasa ke inggri-inggrisan ini merupakan kombinasi antara bahasa Indonesia dengan bahasa inggris seperti “gws ya buat dinda yang lagi sakit”. Kombinasi ini biasanya sudah umum digunakan di kalangan remaja sehingga para remaja akan dianggap keren jika menggunakannya (Pootra, 2013).
     Bahasa gaul atau modern merupakan bahasa yang mengadaptasi istilah-istilah asing dalam bentuk pengucapan bahasa Indonesia menjadi tulisan, seperti “please” menjadi “pliiis” dan juga “married” menjadi “merit”. Bahasa alay adalah bentuk ekspresi diri remaja yang biasa dalam tindakannya juga bersifat lebay. Mereka sering menciptakan bahasa-bahasa baru dengan mengkombinasikan huruf dangan angka, seperti “g00d n1ght” dan “cmz”. Bahasi ini juga merupakan penunjukan identitas diri yang berusaha mereka tunjukkan. Tentunya ini juga termasuk dalam masalah psikologis seorang remaja untuk membentuk identitas diri. (Pootra, 2013).
     Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan ini tak lain juga karena lingkungan sekitar, budaya modern, dan pendidikan serta pengetahuan yang kurang dari seorang remaja. Jadi, mereka sering mengadopsi sesuatu yang praktis serta bisa terlihat keren diantara remaja lainnya. Dampaknya tentu akan terlihat pada penggunaan  bahas Indonesia yang baik dan benar. Dimana para remaja banyak menggunakan kalimat yang tidak efekti dan kata yang tidak baku. Sehingga bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa yang lumrah atau keren untuk para remaja zaman sekarang. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang seharusnya dilestarikan para generasi muda Indonesia, agar bangsa Indonesia kelak tidak akan kehilangan jati diri dan identitas bangsanya. (Pootra, 2013).
Usaha Untuk Mencegah Penyimpangan Penggunaan Bahasa Di Kalangan Remaja
     Usaha ini tentunya dapat kita sama-sama terapkan, terutama bagi pemerintah dan orangtua. Karena mereka adalah orang yang punya pengaruh terhadap perkembang anak-anak remaja ini. Mulai dari pemerintah bisa menerapkan dari hal yang sederhana, seperti diadakannya mata pelajaran Bahasa Indonesia di dunia sekolah mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini juga disertakan dengan praktek yang dimulai dari dalam kelas dan juga diterapkan dilingkungan keluarga dengan bantuan orangtua (Pootra, 2013).
Kesimpulan
     Dari uraian diatas, tentunya saya berharap para remaja dapat lebih cerdas dalam menyaring informasi dan juga dapat menggunakan teknologi yang semakin maju ini, untuk menjadi lebih cerdas dan bukan tersesat atau bahkan menghilangkan kaidah bahasa bangsa sendiri (Zulfikar, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Ayuni, S. S., (2013) Penggunaan bahasa yang baik dan benar. Diunduh dari http://galerymakalah.blogspot.com/2013/04/bahasa-indonesia-di-kalangan-remaja.html.
Eksata, R. S. (2011, November). Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Diunduh dari http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2011/12/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik.html.
Geys, I. (2011, November). Menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Diunduh dari www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CEkQFjAE&url=http%3A%2F%2Fgoresanhijauku.blogspot.com%2F2011%2F11%2Fmenggunakan-bahasa-indonesiasecara.html&ei=4qlyUoCSGoGBrgfS5oGIDg&usg=AFQjCNEbu9SharU-BGRbc9eEmB-W9Dav6Q&bvm=bv.55819444,d.bmk.
Gundar, E. (2010). Definisi/pengertian bahasa, ragam dan fungsi bahasa. Diunduh dari http://erikgundar.wordpress.com/2011/11/29/definisipengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran-bahasa-indonesia/.
K. Geldard & D. Geldard, (2011) Hakikat tahap remaja: Konseling remaja (E. Adinugraha penerj.). Jakarta: Pustaka Pelajar.
Zulfikar, M. (2013). Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Diunduh dari http://zulfikar68.blogspot.com/2013/01/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik.html
Pootra. E. (2013, November). Makalah penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja (makalah diterbitkan). Diunduh dari http://ekorizalsaputra.wordpress.com/2012/11/24/makalah-penggunaan-bahasa-gaul-di-kalangan-remaja/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar