Senin, 04 November 2013

Keluarga Disharmoni (Cynthia Riady - 705130006)


Definisi Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing sehingga ketika peran itu tidak berjalan sebagaimana mestinya akan mempengaruhi keharmonisan keluarga. Peran orangtua terhadap anak, maupun sebaliknya akan mempengaruhi keharmonisan keluarga, hubungan yang baik antar anggota keluarga akan mengurangi kemungkinan disharmoni dalam keluarga.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan Keluarga
Komunikasi. Komunikasi adalah kunci utama keharmonisan  keluarga. Antara suami, istri, dan anak pasti ada perbedaan pendapat dan pemikiran, Dalam perbedaan pendapat akan terjadi konflik dan pertentangan. Komunikasi akan membantu kita memahami dan menghargai perbedaan pendapat, serta dengan adanya komunikasi kita dapat memahami apa yang dirasakan orang lain.
Saling percaya. Dalam kehidupan berkeluarga kepercayaan juga merupakan salah satu fondasi keharmonisan. Orangtua harus memberikan kepercayaan terhadap anak untuk menentukan pilihan hidup mereka, begitupun sebaliknya anak harus percaya bahwa apa yang dilakukan orangtua terhadapnya pasti bermaksud baik. Terkadang orangtua mengekang anak dan membatasi mereka tentang hal-hal yang dianggap  buruk, sehingga anak merasa orangtua tidak mempercayai mereka. Demikian pula dengan anak yang lebih suka membantah perueaturan yang dibuat orangtua karena dianggap sudah kuno dan berlebihan. Ternjadinya hal demikian dikarenakan perbedaan jaman antara kehidupan yang dialami orangtua dan anak. Perbedaan inilah yang dapat mempengaruhi rasa percaya orangtua terhadap anak, begitupun sebaliknya.
Kesetiaan. Kesetiaan lebih mengarah kepada hubungan suami-istri, dimana mereka memilih untuk setia pada pasangan mereka. Ketika salah satu diantara mereka tidak menjaga kesetiaan maka akan terjadi konflik antara keduanya yang akhirnya akan berdampak buruk terhahap anak. Seorang suami atau istri yang tidak setia cenderung tidak memperdulikan keluarganya, sehingga anak terlihat kesenjangan hubungan antar anggota keluarga.
Hubungan seksual. “Salah satu kekuatan utama yang menopang kebahagiaan pasangan suami isteri [sic] adalah kuantitas dan kualitas hubungan seksual. Seks memang bukan segalanya, namun memegang peranan penting dalam intimate relationship” (Handayani, 2008, h. 56). Menurut penelitian, pasangan yang bahagia karena kebutuhan seksual yang terpenuhi. Hubungan seksual yang baik akan meningkatkan rasa percaya terhadap keduanya sehingga tidak perlu merasa takut suami atau istri mereka berselingkuh. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa keluarga disharmoni memiliki hubungan seksual yang kurang baik. Hal ini dikarenakan konflik dalam keluarga menyebabkan penurunan hasrat bercinta.
Masalah ekonomi. Keharmonisan keluarga juga berkaitan dengan masalah ekonomi. Keadaan ekonomi keluarga yang buruk mengakibatkan konflik yang disebabkan oleh kebutuhan sehari-hari yang tidak tercukupi. Ketidakpuasan akan materi mengakibatkan emosi menjadi tidak terkontrol. Masalah ini dapat membuat keluarga tidak lagi mengutamakan kebersamaan dan kehangatan. Hal ini juga akan mempengaruhi perhatian orangtua terhadap anak. Orangtua yang sibuk mencari nafkah tidak akan punya cukup waktu untuk memperhatikan perkembangan anak-anaknya.
Akibat Disharmoni Dalam Keluarga
Akibat disharmoni keluarga yang paling umum adalah perceraian. Perceraian membawa dampak buruk secara fisik dan mental, terutama bagi anak Semua anak yang mengalami perceraian orangtua pasti akan merasakan trauma, dan kesulitan menyesuaikan diri setelah perceraian. (Dagun, 2002).
Daftar Pustaka
Handayani, M. M, Suminar, D. R, Hendriani, I. N, Hartini, N. (2008). Psikologi Keluarga. Surabaya: Fakultas psikologi Universitas Airlangga.
Dagun, S. M. (2002). Psikologi Keluarga. Perceraian dan dampaknya pada anak, 113-115. Jakarta: Rineka Cipta.
 
1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar