Definisi Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dalam suatu
lingkungan. Kenakalan remaja dalam
bahasa Inggris disebut juga juvenile
delinquency. Kenakalan remaja disebabkan oleh pengabaian sosial yang
membuat mereka melakukan perilaku menyimpang (Kartono, 2013).
Perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh remaja disebabkan oleh faktor-faktor yang
mendukung perilaku tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Kenakalan Remaja
Kenakalan
yang dialami oleh remaja disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal.
Faktor Internal. Faktor internal seseorang meliputi
dua aspek yaitu kontrol diri dan krisis identitas (Haryanto, 2011a).
Kontrol
diri. Jika
seseorang tidak dapat mengontrol dirinya dengan baik, maka dia akan mudah
terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya.
Krisis
identitas. Krisis
identitas sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja. Remaja akan berusaha
untuk mendapatkan atau mencapai identitas sesuai peran yang dimilikinya. Jika
seorang remaja tidak dapat mencapai identitas sesuai peran yang dimilikinya,
maka ia akan melakukan perilaku menyimpang (Haryanyo, 2011a).
Faktor Eksternal. Faktor eksternal sangat berperan
penting terhadap perkembangan kepribadian seorang remaja. Baik dan buruknya
lingkungan seorang remaja, maka itu sangat berpengaruh terhadap baik dan buruknya
kepribadian remaja tersebut. Faktor lingkungan meliputi beberapa aspek yaitu
(a) lingkungan keluarga, (b) lingkungan masyarakat, dan (c) lingkungan sekolah (Haryanto,
2012).
Lingkungan
keluarga. Lingkungan
keluarga sangat berperan penting terhadap perkembangan kepribadian seorang
remaja, karena keluarga merupakan pondasi primer dalam pembentukan kepribadian
seorang remaja. Jika seorang remaja tumbuh dalam keluarga yang tidak harmonis
maka peluang untuk menjadi remaja delinquent
sangat besar, begitu pula sebaliknya (Kartono, 2013).
Lingkungan
masyarakat.
Lingkungan masyarakat berpengaruh terhadap kepribadian seorang remaja. Lingkungan
masyarakat yang tidak baik, dapat menjadi faktor kondusif bagi seorang remaja
untuk melakukan perilaku menyimpang (Haryanto, 2012).
Lingkungan
sekolah.
Lingkungan sekolah juga berpengaruh terhadap perilaku seorang remaja. Kondisi sekolah
yang tidak baik, dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada remaja untuk
berperilaku menyimpang (Haryanto, 2012).
Dampak dari Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja memberikan dampak negatif bagi diri remaja itu sendiri, orang lain,
maupun keluarga remaja tersebut.
Dampak terhadap diri
sendiri. Remaja delinquent akan dihindari bahkan dikucilkan
oleh lingkunganya. Remaja tersebut akan dianggap sebagai pengganggu. Hal ini
dapat menyebabkan remaja tersebut merasa terkucilkan, ia akan merasa sedih, dan
membenci orang-orang yang berada disekitarnya (Haryanto, 2011b).
Dampak terhadap terhadap
orang lain. Remaja delinquent dapat memiliki keberanian
untuk melakukan tindakan kriminalitas. Hal ini akan merugikan dan meresahkan
orang lain (Haryanto, 2011b).
Dampak terhadap
keluarga. Kenakalan
remaja dapat merusak nama baik keluarga. Sehingga, keluarga remaja tersebut
akan merasa malu, akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja tersebut (Haryanto,
2011b).
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Kenakalan
remaja dapat diatasi dengan beberapa tindakan, yaitu (a) tindakan preventif,
(b) tindakan hukuman, dan (c) tindakan kurantif (Kartono, 2013).
Tindakan preventif. Masyarakat dan pemerintah dapat
melakukan tindakan preventif dalam mengatasi kenakalan remaja. Menurut Kartono
(2013) terdapat 14 tindakan preventif yang dapat dilakukan, tiga diantaranya
adalah (a) mendirikan klinik bimbingan psikologis dan edukatif, (b) mengadakan
lembaga remormatif, (c) menyusun undang-undang khusus untuk pelanggaran yang
dilakukan oleh anak dan remaja.
Tindakan hukuman. Tindakan hukuman dilakukan dengan
cara memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Hal ini dilakukan agar
remaja deliquent merasa jera dan
tidak mengulangi perbuatan itu kembali (Kartono, 2013).
Tindakan kuratif. Menurut Kartono (2013) terdapat
delapan tindakan kuratif bagi penyembuhan remaja deliquent, tiga diantaranya adalah (a) menghilangkan semua
subab-musabab timbulnya kejahatan, (b) memberikan latihan bagi remaja untuk
hidup teratur, (c) memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan
pembangunan.
Daftar Pustaka
Kartono, K.
(2013). Pantologi sosial II: Kenakalan
remaja (11th ed.). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Haryanto.
(2011, 10 April). Kenakalan remaja.
Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/.
Haryanto.
(2011, 25 Oktober). Akibat kenakalan
remaja. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/akibat-kenakalan-remaja/.
Haryanto.
(2012, 19 Maret). Cara mengatasi
kenakalan remaja. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/. 1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar