Definisi kerja.
Kerja adalah “sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan“ (Dhimas, n.d., para. 1). Menurut kutipan tersebut, yang dimaksud dengan kerja adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan oleh manusia dan membutukan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya, setiap individu melakukan kerja untuk mendapatkan profesi serta penghasilan yang mencukupi untuk kehidupannya sehari-hari (Dhimas, 2012).
Jenis - jenis pekerja.
Jenis - jenis pekerja dibagi menjadi 3, yaitu (a) workaholic,(b) workshy,dan (c) work tolerant (Dhimas, n.d., para 4.). Pertama, workaholic, yaitu orang yang mengalami kecanduan kerja dan sangat terkait pada pekerjaan sehingga orang tersebut memiliki kesulitan untuk berhenti bekerja. Kedua, workshy, merupakan orang yang malas untuk bekerja dan cenderung untuk tidak mau melakukan pekerjaan. Menurut orang yang termasuk dalam golongan workshy, pekerjaan adalah suatu yang menjijikan. Dan ketiga, work tolerant, yaitu suatu individu yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimum dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan (Dhimas, n.d.).
Angkatan kerja.
“Anggota angkatan kerja mengkomunikasikan kekhawatiran mereka baik secara langsung maupun tak langsung” (Jackson, 1997, h. 79 – 80). Maksud dari mengkomunikasikan kekhawatiran dalam kutipan tersebut yaitu setiap calon karyawan pada umumnya akan menilai perusahaan yang mereka pilih untuk bekerja. Arti menilai disini adalah mereka akan melihat keseimbangan antara gaji dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Karyawan tersebut akan melihat apakah perusahaan tempatnya bekerja memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Biasanya karyawan tersebut akan membicarakan topik tersebut dalam obrolan sehari-hari dengan karyawan yang lain. Dengan banyaknya calon karyawan yang datang dengan perbedaan persepsi, maka perusahaan harus memperhatikan aspirasi-aspirasi dari setiap karyawan untuk dapat menarik calon karyawan yang potensial dalam bekerja (Jackson, 1997).
Motivasi
Definisi motivasi.
“Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya” (Wikipedia, 2013, para. 1). Maksud dari kutipan tersebut adalah seorang individu dikatakan sudah memiliki motivasi apabila individu tersebut mempunyai ketekunan untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuannya tertentu. Motivasi merupakan sebuah alasan yang mendasari seorang individu melakukan suatu kegiatan atau perbuatan. Dengan demikian, orang yang memiliki motivasi tinggi berarti mempunyai alasan yang sangat kuat untuk mencapai keinginannya melalui pekerjaan yang dilakukannya sekarang (Wikipedia, 2013).
Area motivasi manusia.
Terdapat empat area utama motivasi manusia, antara lain (a) makanan, (b) cinta, (c) seks, dan (d) pencapaian (Wikipedia, 2013, para. 3). Individu tergerak untuk mencapai tujuan tertentu disebakan oleh faktor dua motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan keinginan beraktivitas atau mencapai sesuatu yang diinginkan semata-mata demi kepuasan atau kesenangannya tersendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk mencapai sesuatu atas dasar imbalan – imbalan dari luar. (Wikipedia, 2013).
Teori motivasi dalam kepuasan kerja.
Jackson (1997) mengungkapkan bahwa “manusia dalam hal ini pegawai adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi seiap organisasi” (h. 9). Dari kutipan tesebut, dapat diambil pengertian pegawai adalah satu makhluk sosial yang menjadi sumber utama kekayaan dari setiap perusahaan atau organisasi tertentu. Pegawai berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Karena pegawai sebagai pengaruh terbesar dalam perusahaan tersebut, diperlukan pengembangan sikap-sikap positif pada pegawai sedini mungkin. Setiap pemimpin diharapkan untuk selalu memberikan motivasi kepada pegawainya demi mencapai kepuasan kerja yang tinggi dari pegawai tersebut (Jackson, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Jackson, S. E. M. (1997). Manajemen sumber daya manusia menghadapai abad ke-21 (6th ed., h. 79 – 80) (S. E. Jackson, Penerj.) (T. Sihombing, Ed). Jakarta: Erlangga.
Noer, D. L. (n.d.). Definisi kerja. Diunduh dari http://dhimaskasep.files.wordpress.com.
Prabu, A. (2005). Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai badan koordinasi keluarga berencana nasional kabupaten muara enim: Teori motivasi dalam kepuasan kerja. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, 3(6), 9.
Wikipedia. (2013). Motivasi. Diunduh dari http://id.m.wikipedia.org.
1 November 2013
Kerja adalah “sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan“ (Dhimas, n.d., para. 1). Menurut kutipan tersebut, yang dimaksud dengan kerja adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan oleh manusia dan membutukan energi untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya, setiap individu melakukan kerja untuk mendapatkan profesi serta penghasilan yang mencukupi untuk kehidupannya sehari-hari (Dhimas, 2012).
Jenis - jenis pekerja.
Jenis - jenis pekerja dibagi menjadi 3, yaitu (a) workaholic,(b) workshy,dan (c) work tolerant (Dhimas, n.d., para 4.). Pertama, workaholic, yaitu orang yang mengalami kecanduan kerja dan sangat terkait pada pekerjaan sehingga orang tersebut memiliki kesulitan untuk berhenti bekerja. Kedua, workshy, merupakan orang yang malas untuk bekerja dan cenderung untuk tidak mau melakukan pekerjaan. Menurut orang yang termasuk dalam golongan workshy, pekerjaan adalah suatu yang menjijikan. Dan ketiga, work tolerant, yaitu suatu individu yang bekerja sesedikit mungkin untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimum dan memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus dilakukan (Dhimas, n.d.).
Angkatan kerja.
“Anggota angkatan kerja mengkomunikasikan kekhawatiran mereka baik secara langsung maupun tak langsung” (Jackson, 1997, h. 79 – 80). Maksud dari mengkomunikasikan kekhawatiran dalam kutipan tersebut yaitu setiap calon karyawan pada umumnya akan menilai perusahaan yang mereka pilih untuk bekerja. Arti menilai disini adalah mereka akan melihat keseimbangan antara gaji dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Karyawan tersebut akan melihat apakah perusahaan tempatnya bekerja memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Biasanya karyawan tersebut akan membicarakan topik tersebut dalam obrolan sehari-hari dengan karyawan yang lain. Dengan banyaknya calon karyawan yang datang dengan perbedaan persepsi, maka perusahaan harus memperhatikan aspirasi-aspirasi dari setiap karyawan untuk dapat menarik calon karyawan yang potensial dalam bekerja (Jackson, 1997).
Motivasi
Definisi motivasi.
“Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya” (Wikipedia, 2013, para. 1). Maksud dari kutipan tersebut adalah seorang individu dikatakan sudah memiliki motivasi apabila individu tersebut mempunyai ketekunan untuk melakukan sesuatu demi mencapai tujuannya tertentu. Motivasi merupakan sebuah alasan yang mendasari seorang individu melakukan suatu kegiatan atau perbuatan. Dengan demikian, orang yang memiliki motivasi tinggi berarti mempunyai alasan yang sangat kuat untuk mencapai keinginannya melalui pekerjaan yang dilakukannya sekarang (Wikipedia, 2013).
Area motivasi manusia.
Terdapat empat area utama motivasi manusia, antara lain (a) makanan, (b) cinta, (c) seks, dan (d) pencapaian (Wikipedia, 2013, para. 3). Individu tergerak untuk mencapai tujuan tertentu disebakan oleh faktor dua motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan keinginan beraktivitas atau mencapai sesuatu yang diinginkan semata-mata demi kepuasan atau kesenangannya tersendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk mencapai sesuatu atas dasar imbalan – imbalan dari luar. (Wikipedia, 2013).
Teori motivasi dalam kepuasan kerja.
Jackson (1997) mengungkapkan bahwa “manusia dalam hal ini pegawai adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi seiap organisasi” (h. 9). Dari kutipan tesebut, dapat diambil pengertian pegawai adalah satu makhluk sosial yang menjadi sumber utama kekayaan dari setiap perusahaan atau organisasi tertentu. Pegawai berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Karena pegawai sebagai pengaruh terbesar dalam perusahaan tersebut, diperlukan pengembangan sikap-sikap positif pada pegawai sedini mungkin. Setiap pemimpin diharapkan untuk selalu memberikan motivasi kepada pegawainya demi mencapai kepuasan kerja yang tinggi dari pegawai tersebut (Jackson, 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Jackson, S. E. M. (1997). Manajemen sumber daya manusia menghadapai abad ke-21 (6th ed., h. 79 – 80) (S. E. Jackson, Penerj.) (T. Sihombing, Ed). Jakarta: Erlangga.
Noer, D. L. (n.d.). Definisi kerja. Diunduh dari http://dhimaskasep.files.wordpress.com.
Prabu, A. (2005). Pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai badan koordinasi keluarga berencana nasional kabupaten muara enim: Teori motivasi dalam kepuasan kerja. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, 3(6), 9.
Wikipedia. (2013). Motivasi. Diunduh dari http://id.m.wikipedia.org.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar