Minggu, 03 November 2013

Penggunaan Bahasa di Kalangan Remaja (Joyce Natalia-705130098)


Definisi Bahasa
     Menurut Wibowo (dikutip dalam Hidayatullah, 2009), “bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran”.
     Bahasa adalah produk social sekaligus produk budaya karenanya bahasa berfungsi sebagai wadah aspirasi social, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan budaya, termasuk teknologi yang berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu” (Inggridwati, dikutip dalam Akhfas, 2012, bag. landasan teori, para. 1).
     Berdasarkan, kedua definisi di atas, bahasa dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang berkembang dalam masyarakat dan digunakan sebagai wadah aspirasi sosial serta penyingkapan budaya.
Definisi Remaja
     “Masa remaja atau masa adolensia merupakan masa peralihan atau masa transisi anak ke masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi” (Ulum, dikutip dalam Akhfas, 2012, bag. landasan teori, para. 2). Kematangan emosi ini, biasanya dapat terlihat dari cara remaja menghadapi masalah. Mereka menjadi lebih bijaksana, lebih mandiri, tidak egois dan cenderung lebih fokus terhadap masa depan mereka.
     Social scientists who study adolescence usually differentiate among early adolescence (about ages 10-13), middle adolescence (about ages 14-17), and late adolescence (about ages 18-21)” (Steinberg, 2011, p. 6).
    Kedua hal di atas, menunjukkan bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan anak-anak menuju dewasa yang terjadi dalam rentang usia 10 sampai 21 tahun. Masa ini ditandai dengan terjadinya perubahan fisik dan kematangan emosi serta mental yang dilihat dari kematangan berpikir remaja.
Perkembangan Bahasa Remaja
    “Remaja memiliki peran yang besar dalam perkembangan bahasa, karena saat remaja adalah saat di mana aspek kognitif berkembang dengan pesat. Pada tahap ini, manusia cenderung lebih menunjukkan kapasitas abstraknya, yakni dengan menggunakan bahasa yang hanya bisa dimengerti oleh mereka sendiri” (Papalia, dikutip dalam Ismiyati, 2011).
    Bahasa umumnya akan menunjukkan identitas kaum remaja dalam kehidupan sehari-hari, sehingga faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa ini sangat penting untuk diperhatikan. Beberapa faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa remaja, antara lain: (a) umur, bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan usia, pertambahan pengalaman dan kebutuhannya; (b) kondisi lingkungan, yaitu lingkungan pergaulan yang berbentuk kelompok-kelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja dan kelompok sosial lain, akan memengaruhi bahasa seseorang; dan (c) kondisi sosial dan ekonomi keluarga, keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya (Sunarto & Hartono, dikutip dalam Ifan, 2012).
Bahasa Prokem pada Remaja
     Bahasa prokem merupakan bahasa yang banyak digunakan di kalangan remaja. Penuturannya bersifat santai dan akrab, sehingga bahasa ini digunakan sebagai sarana untuk menjalin keakraban di kalangan remaja. Menurut Eka Zul (dikutip dalam Ismiyati, 2011), bahasa prokem adalah “bahasa sandi yang dipakai dan hanya dimengerti kalangan remaja. Bahasa ini konon berasal dari kalangan preman. Kata prokem berasal dari kata “prokem yang mendapat sisipan kata “ok”. Awalan pr-, disisipi –ok-, dilanjutkan –em, dan –an dihilangkan, sehingga menjadi pr(ok)em[an]=prokem”.
     Bahasa ini digunakan kaum remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap rahasia. Selain itu, bahasa prokem ini juga berfugsi sebagai identitas kaum remaja sehingga mereka dapat menyatakan diri berbeda dari masyarakat yang lain.
Bahasa Gaul Pada Remaja
     Bahasa gaul merupakan ragam bahasa Indonesia yang lazim di Jakarta pada  tahun 1980-an hingga abad ke-21. Bahasa ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim pada tahun-tahun sebelumnya. Awalnya, bahasa ini diperkenalkan oleh generasi muda yang terinspirasi dari bahasa kelompok waria dan masyarakat terpinggir lainnya (Kridalaksana, dikutip dalam Ismiyati, 2011).
     Berdasarkan hal itu, bahasa gaul pada dasarnya berbeda dengan bahasa prokem. Walaupun bahasa ini juga memiliki penuturan yang santai serta digunakkan oleh kaum remaja, bahasa gaul ini sudah merupakan bahasa pengganti bagi bahasa prokem yang digunakkan oleh kaum remaja beberapa tahun sebelumnya.

 
Daftar Pustaka
Akhfas, A. (2012, 16 Desember). Perkembangan bahasa pada remaja. Diunduh    dari: http://whatsappwithme.blogspot.com/2012/12/perkembangan-bahasa-pada-remaja_16.html
Hidayatullah, S. (2009, 25 Mei). Apa bahasa itu? sepuluh pengertian bahasa menurut para ahli. Diunduh dari http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Ifan. D. (2012, 21 November). Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa remaja. Diunduh dari http://dianifan.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengengaruhi.html.
Ismiyati. (2011). Bahasa prokem di kalangan remaja Kotagede (Skripsi tidak diterbitkan). Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Steinberg, L. (2011). Adolescence (9th ed.). New York, NY: McGraw-Hill.
 
1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar