Definisi Motivasi
Sardiman (2007) menyebutkan motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya pergerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
mendesak.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya gerak didalam diri yang
menimbulkan kegiatan kerja menjadi terarah. Menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Definisi Kerja
Kerja adalah sesuatu yang
dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan
penghasilan. Kerja juga pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk tujuan tertentu (Noer, 2005). Kerja sesuatu yang diinginkan
oleh manusia. Tanpa bekerja hidup akan terasa tidak ada tantangannya,
pekerjaaan yang tidak berarti juga membuat hidup tidak akan bergairah.
Jenis-jenis
Kriteria Kinerja
Jenis-jenis kriteria kinerja ini terbagi menjadi tiga,
yaitu (a) kriteria berdasarkan sifat, (b) kriteria berdasarkan perilaku, dan
(c) kriteria berdasarkan hasil (Schuler & Jackson, 1999). Pertama, kriteria
berdasarkan sifat memusatkan diri pada karakteristik pribadi seorang karyawan.
Jenis kriteria ini memusatkan diri pada bagaimana seseorang, bukan apa yang
dicapai atau tidak dicapai seseorang dalam pekerjaannya.
Kedua, kriteria berdasarkan perilaku ini penting
sekali bagi pekerjaan yang membutuhkan hubungan antarpersonal. Kriteria seperti
ini biasanya digunakan untuk pekerja karyawan yang berhubungan pada
konsumennya. Ketiga, kriteria berdasarkan hasil ini berfokus pada apa yang
telah dicapai atau dihasilkan ketimbang bagaimana sesuatu itu dicapai atau
dihasilkan.
Prinsip-prinsip
Memotivasi Kerja
Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja
pegawai, yaitu: (a) prinsip partisipasi, kesempatan yang perlu diberikan untuk
ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin;
(b) prinsip komunikasi, pemimpin harus mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugasnya; (c) prinsip mengakui andil
bawahan, pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunai andil di dalam
usaha pencapaian tujuan; (d) prinsip pendelegasian wewenang, pemimpin
memberikan wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil
keputusan terhadap pekerja yang dilakukannya; dan (e) prinsip memberi perhatian,
pemimpin member perthatian terhadap apa yang di inginkan pegawai bawahan
(Mangkunegara, 2000).
Jika prinsip-prinsip ini dilakukan oleh para pemimpin,
mungkin para karyawan ataupun pegawai akan menjadi lebih baik dalam
pekerjaannya sesuai apa yang diharapkan oleh pemimpin.
Manfaat Motivasi Kerja
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan butuh adanya
motivasi, seorang pekerja harus memiliki motivasi sehingga dapat memberikan
dorongan agar seorang pekerja dapat bekerja dengan giat sehingga dapat
memuaskan kepuasan kerja. Manfaat motivasi menurut Dr. Sowatno (dikutip dalam
Caray, 2001) diantaranya adalah (1) mendorong gairah dan semangat kerja, (2)
meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, (3) meningkatkan produktifitas
kerja pegawai, (4) mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan,
dan (5) meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Sehingga dapat disimpulkan manfaat motivasi kerja ini
sebagai dorongan untuk melakukan pekerjaan tersebut menjadi lebih semangat dan
tidak ada kendala dalam pekerjaan itu. Orang yang memiliki motivasi kerja akan
lebih berkomitmen didalam pekerjaannya. Dengan demikian, motivasi kerja itu
sangat penting karena mempengaruhi semangat kerja, produktivitas pekerja,
pendapatan pekerja, dan terjaminnya kesejahteraan pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anas, K. (2012). Prinsip-prinsip
motivasi kerja. Diunduh dari http://www.khairul-anas.blogspot.com.
Caray (2001). Manfaat motivasi
kerja. Diunduh dari http//www.makalahdanskripsi.blogspot.com.
Schuler, R. S. & Jackson, S. E (1999). Manajemen sumber daya manusia: Menghadapi abad ke-21, (A. Rosyid,
Penerj.) (Y. Sumiharti, Ed.), (ed. ke-6, h. 11-12). Jakarta: Erlangga.1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar