Jumat, 01 November 2013

Motivasi Belajar (Inten Mulyaputri)

  Definisi Motivasi

     Motivasi ialah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2013). Menurut Sadirman (2007), motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Definisi Belajar
     Belajar adalah "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2013). Menurut Trianto (dikutip dalam Qalbu, 2011), belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak lahir. Berdasarkan definisi dari motivasi dan belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar ialah suatu dorongan yang timbul dari dalam maupun luar diri seseorang yang dapat membuat seseorang tertarik untuk berusaha memiliki kepandaian atau ilmu.
Jenis-jenis Motivasi Belajar       
     Untuk dapat termotivasi berarti seseorang harus dapat berubah untuk melakukan sesuatu. Individu yang merasa memiliki dorongan atau motivasi untuk bertindak, disebut sebagai orang yang termotivasi. Setiap individu memiliki sifat yang berbeda demikian juga mereka memiliki motivasi yang berbeda. Bukan hanya tingkat motivasi orang yang berbeda-beda, namun orientasi terhadap motivasi itu juga berbeda (Ryan & Deci, 2000). Menurut Ryan dan Deci (2000), motivasi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu (a) motivasi intrinsik, dan (b) motivasi ekstrinsik. Menurut Ryan dan Deci, “The most basic distinction is between intrinsic motivation, which refers to doing something because it is inherently interesting or enjoyable, and extrinsic motivation which refers to doing something because it leads to a separable outcome” (h. 55). Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa motivasi intrinsik mengacu pada melakukan sesuatu karena adanya ketertarikan atau hal yang menyenangkan. Sedangkan motivasi ekstrinsik, berarti melakukan sesuatu karena dapat menghasilkan sesuatu yang berguna (Ryan & Deci, 2000).
     Motivasi intrinsik. Motivsi intrinsik didefinisikan sebagai, "the doing of an activity for its inherent satisfaction rather that for some separable consequence” (White, dikutip dalam Ryan & Deci, 2000).  Ketika seseorang memiliki motivasi intrinsik, maka ia akan memiliki dorongan melakukan sesuatu untuk kesenangan atau tantangan (Ryan & Deci, 2000).
     Motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah, "a contruct that pertains whenever an activity is done in order to attain some separable outcome” (Ryan & Deci, 2000). Motivasi ekstrinsik sangat berbeda dengan motivasi intrinsik karena motivasi ekstrinsik lebih mementingkan melakukan aktivitas agar dapat mendapatkan kesenangan atau keuntungan (Ryan & Deci, 2000).
    
Manfaat Memiliki Motivasi Belajar
     Ada beberapa manfaat memiliki motivasi belajar (Haryanto, 2010). Pertama, mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. Kedua, motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ketiga, motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
     Ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi belajar (Sardiman, dikutip dalam Haryanto, 2012). Pertama, memberi angka, angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat.
     Kedua, memberi hadiah, hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Ketiga, kompetisi, persaingan individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik. Keempat, ego-involvement, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
     Kelima, memberi ulangan, para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka. Keenam, mengetahui hasil, mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat.
     Ketujuh, memberi pujian, pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar. Dan kedelapan, memberi hukuman, hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar anak.

Daftar Pustaka
Haryanto. (2012). Cara meningkatkan prestasi belajar anak. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/
Haryanto. (2010). Motivasi belajar anak remaja. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/motivasi-belajar-anak-remaja/
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013). Diunduh dari http://kbbi.web.id/
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and extrinsic motivation: Classic definitions and new direction. Kumpulan jurnal self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi belajar, 54-67.
Pengertian motivasi menurut para ahli. Diunduh dari http://kata-edu.blogspot.com/2013/01/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html
Pengertian dan definisi belajar menurut para ahli. Di unduh dari http://carapedia.com/pengertian_definisi_belajar_menurut_para_ahli_info499.html
Qalbu, H. (2013). Definisi belajar menurut para ahli. Diunduh dari http://himitsuqalbu.wordpress.com/2013/07/27/defenisi-belajar-menurup-para-ahli/
 
1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar