Motivasi adalah dorongan pada individu bisa
secara sadar dan tidak sadar dalam melakukan hal tertentu dengan adanya tujuan
yang ingin dicapai (“Definisi motivasi”,
n.d.). Jadi, motivasi adalah bentuk dari dorongan yang ada pada individu. Motivasi
tersebut terarah kepada tujuan pada tiap-tiap individu.
Definisi
Belajar
Skinner
(dikutip dalam Hapid, 2012) mengemukakan bahwa belajar adalah kaitan
antara stimulus dengan respon yang diperoleh melalui tingkah laku secara progresif. Surya (dikutip
dalam Hapid, 2012) mengemukakan bahwa belajar adalah tahap didalam individu
untuk adanya perubahan perilaku yang baru dalam hubungannya dengan lingkungan.
Jadi, belajar adalah salah satu proses yang memiliki kaitan terhadap tingkah
laku dan lingkungan sekitar untuk mencapai kemajuan.
Jenis-jenis
Belajar
Belajar
kontiguitas. “Belajar dalam bentuk ini tidak
memerlukan hubungan stimulus tak terkondisi dengan respon. Asosiasi dekat (contiguous) sederhana antara stimulus
dan respon dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku individu” (Hapid,
2012). Jadi, hubungan stimulus dan respon merupakan hal yang menciptakan adanya
perubahan tingkah laku individu dalam belajar kontiguitas.
Belajar
observasional. Belajar jenis observasional
diperoleh dengan adanya pengamatan terhadap perilaku yang dilakukan orang lain.
Melalui pengamatan tersebut, seseorang akan belajar terhadap apa yang
dilihatnya. (Hapid, 2012). Jadi,
kejadian yang dilihat tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi individu.
Faktor
internal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (Suprapto,
2009). Faktor-faktor internal tersebut adalah:
Keadaan jasmani. Fisik yang sehat berdampak positif bagi kegiatan belajar.
Keadaan fisik yang tidak sehat memberikan dampak kurang baik dalam belajar
(Suprapto, 2009). Oleh karena itu, keadaan jasmani seseorang harus diperhatikan
untuk menunjang proses belajar.
Keadaan fungsi fisiologis. Panca indera memiliki peranan dalam belajar,
terutama mata dan telinga. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar Oleh karena itu, diperlukan kesehatan mata
dan telinga agar individu dapat belajar melalui proses yang baik (Suprapto,
2009).
Faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar diri individu. Beberapa aspek dalam faktor eksternal yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.
Lingkungan
sosial. Keluarga
dengan situasi yang harmonis akan memberikan pengaruh bagi anak yaitu anak
cenderung dapat belajar dengan baik. Lingkungan sekolah hendaknya memberikan
contoh sikap yang baik bagi pembelajaran anak. Situasi lingkungan masyarakat
yang kurang mencukupi akan membawa dampak yang buruk dalam belajar (Suprapto,
2009).
Lingkungan nonsosial. Aspek
lingkungan nonsosial yaitu (a) lingkungan alamiah, (b) faktor instrumental, dan
(c) faktor materi pembelajaran. Ketiga aspek lingkungan nonsosial tersebut
mendukung motivasi belajar individu. Hal ini disebabkan ketiga aspek ini
saling berkaitan satu dengan yang lain dalam pembelajaran seseorang (Suprapto,
2009).
Dengan adanya motivasi, individu
akan tergerak untuk belajar dengan lebih tekun. Selain itu, motivasi dalam
belajar menjadi hal yang penting guna meningkatkan kembali semangat belajar.
Tidak semua orang memiliki motivasi yang tinggi. Orang dengan motivasi belajar
yang tinggi cenderung mendapatkan penghargaan yang bernilai.
Daftar
Pustaka
Hapid.
(2012). Pengertian belajar, ciri, jenis, bentuk serta alat yang
digunakan dalam mengajar.
Diunduh dari http://hapidzcs.wordpress.com/2012/10/03/pengertian-belajar-ciri-jenis-bentuk-serta-alat-yang-digunakan-dalam-mengajar/
Suprapto, E. (2009). Faktor-faktor yang memengaruhi proses belajar. Diunduh dari http://ekosuprapto.wordpress.com/2009/04/18/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar