Definisi Rokok
Rokok adalah gulungan tembakau
(kira-kira sekelingking) yang dibungkus (daun nipah, kertas) (Kamus Besar
Bahasa Indonesia [KBBI], 2008). Merokok adalah kegiatan seseorang yang aktif
menghisap rokok. Pada zaman ini merokok adalah kegiatan yang sudah biasa
dilihat di tempat-tempat umum.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Remaja Merokok
Ada dua faktor seseorang remaja merokok,
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu berasal dari dirinya
sendiri, sedangkan faktor eksternal karena pengaruh dari luar.
1.
Faktor internal.
Rasa ingin tahu. Awal seseorang remaja merokok adalah karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang kuat bagaimana rasanya merokok itu.
Keluarga yang merokok. Seorang anak akan mengikuti apa yang dilakukan setiap anggota keluarganya kerjakan. Anak beranggapan bahwa setiap yang dilakukan anggota keluarganya tidak salah termasuk merokok.
Merasa keren. Kebanyakan remaja beranggapan bahwa merokok adalah hal yang keren. Ketika mereka menghisap dan mengeluarkan asap rokok dari mulutnya mereka menganggap itu adalah hal yang keren.
Stress atau depresi. Kebanyakan remaja yang memiliki masalah akan melampiaskannya dengan merokok. Mereka beranggapan bahwa jika mereka merokok akan menghilangkan rasa stress dalam dirinya.
Mengurangi berat badan. Remaja putri yang mementingkan penampilannya percaya bahwa merokok dapat mengurangi berat badan mereka.
Terlalu bebas. Lingkungan keluarga yang terlalu bebas atau orangtua yang tidak peduli terhadap anaknya membuat anak dengan bebas merokok.
Rasa ingin tahu. Awal seseorang remaja merokok adalah karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang kuat bagaimana rasanya merokok itu.
Keluarga yang merokok. Seorang anak akan mengikuti apa yang dilakukan setiap anggota keluarganya kerjakan. Anak beranggapan bahwa setiap yang dilakukan anggota keluarganya tidak salah termasuk merokok.
Merasa keren. Kebanyakan remaja beranggapan bahwa merokok adalah hal yang keren. Ketika mereka menghisap dan mengeluarkan asap rokok dari mulutnya mereka menganggap itu adalah hal yang keren.
Stress atau depresi. Kebanyakan remaja yang memiliki masalah akan melampiaskannya dengan merokok. Mereka beranggapan bahwa jika mereka merokok akan menghilangkan rasa stress dalam dirinya.
Mengurangi berat badan. Remaja putri yang mementingkan penampilannya percaya bahwa merokok dapat mengurangi berat badan mereka.
Terlalu bebas. Lingkungan keluarga yang terlalu bebas atau orangtua yang tidak peduli terhadap anaknya membuat anak dengan bebas merokok.
2.
Faktor eksternal.
Iklan yang menarik. Pengaruh media massa yang menampilkan iklan rokok sangat berpengaruh terhadap mental remaja. Iklan rokok di media massa yang dibuat menarik membuat remaja penasaran untuk mencoba rokok.
Pergaulan dan pengaruh teman. Remaja yang sering bergaul dengan orang orang perokok akan ikut-ikutan merokok karena dianggap tidak berani.
Mudah diperoleh. Di zaman ini, rokok sangat mudah diperoleh, hal ini membuat remaja bebas untuk membeli rokok.
Iklan yang menarik. Pengaruh media massa yang menampilkan iklan rokok sangat berpengaruh terhadap mental remaja. Iklan rokok di media massa yang dibuat menarik membuat remaja penasaran untuk mencoba rokok.
Pergaulan dan pengaruh teman. Remaja yang sering bergaul dengan orang orang perokok akan ikut-ikutan merokok karena dianggap tidak berani.
Mudah diperoleh. Di zaman ini, rokok sangat mudah diperoleh, hal ini membuat remaja bebas untuk membeli rokok.
Macam-macam perokok
Ada dua macam
perokok, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah kegiatan
seseorang yang secara aktif menghisap rokok. Perokok pasif adalah seseorang
yang menghirup asap rokok dari asap perokok aktif yang merugikan diri si
perokok pasif.
Penanganan untuk mengurangi dan
berhenti merokok untuk remaja.
1.
Untuk
para remaja yang sudah menjadi pecandu rokok, dimulai dari untuk sehari hanya
satu batang.
2.
Kemudian
dilanjutkan seminggu hanya tiga batang.
3.
Ganti
dengan permen. Orang yang sudah candu merokok apabila tidak merokok pasti akan
mengeluhkan mulut yang asam apabila tidak merokok. Dari itu, maka gantilah
dengan permen.
4.
Memperbanyak
kegiatan yang positif.
5.
Bergaul
dengan orang-orang yang tidak merokok.
6.
Berkomitmen
untuk benar-benar tidak merokok.
Daftar Pustaka
Gramedia Pustaka Utama. (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suwarti. (2007). Bahaya merokok dan
upaya penggunaannya. Jurnal Ilmiah
Psikologi: Psycho Idea, 5(1), h. 11-16. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto dan HIMPSI Banyumas.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar