Jumat, 01 November 2013

Berlaku Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari (Jessica Odelia)

Definisi Jujur
     Menurut Popov dalam buku The Family Virtues Guide (1997), jujur berarti terbuka, dapat dipercaya, dan menyampaikan kebenaran. Orang yang jujur adalah orang yang tidak berdusta, menipu, atau mencuri (Dikutip dalam Dwiputri, 2011). Menurut Syatriadi (2013), jujur bukan hanya sekadar teori tetapi juga tindakan nyata. M Dapat disimpulkan jujur adalah suatu sikap atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan kenyataan dan memiliki bukti.

Faktor yang memengaruhi Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari
     Faktor internal. Salah satu faktor internal dalam melakukan kejujuran adalah menerapkan sikap jujur sejak masih kecil. Setiap orangtua pasti tidak menginginkan anak-anaknya untuk berbohong dan bersikap tidak jujur. Oleh karena itu, orangtua harus menjadi contoh bagi anak-anaknya dengan menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang diajarkan kepada anak harus sesuai dengan sikap orangtuanya. Jika ada ketidaksesuaian dengan apa yang diajarkan orangtua dengan apa yang dilihat anak dari kehidupan orangtuanya, maka akan timbul masalah dalam diri anak tersebut. Hal itu akan dijadikan alasan untuk melanggar apa yang dituntut oleh orangtuanya (Gunarsa & Gunarsa, 1995, h. 63-64).
     Faktor eksternal. Salah satu faktor ekternal dalam melakukan kejujuran adalah motivasi. Motivasi diberikan oleh lingkungan sekitar untuk berbuat jujur. “Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu” (Indrawati, dikutip dalam Gabriel, 2012). Motivasi dapat diterapkan dengan pemberian penghargaan. Misalnya, seorang anak yang bersikap jujur, diberikan pujian atau hadiah, sehingga adanya penguatan untuk melakukan tindakan jujur (Gabriel, 2012).

Manfaat Bersikap Jujur
     Beberapa manfaat melakukan kejujuran, yaitu (a) timbul rasa percaya diri pada diri sendiri, (b) membawa dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat, (c) timbul sikap mandiri atau tidak selalu bergantung dengan orang lain, dan (d) menjadikan pelakunya bersikap kokoh dan berpegang teguh pada pendiriannya (Dwiputri, 2011).

Cara Menumbuhkan Kejujuran
     Terkadang secara tidak sadar individu melakukan kebohongan dan hal tersebut menjadi contoh yang tidak baik bagi orang yang mengetahuinya. “Jangan meremehkan hal kecil, karena segala sesuatu bermula dari yang kecil” (Duadua, dikutip dalam Ungu, 2012). Ketika seseorang tidak sadar melakukan kebohongan maka itu akan terus berlanjut hingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Oleh karena itu, membiasakan diri untuk selalu jujur dalam melakukan sesuatu walau dalam hal sekecil apapun, akan menanamkan dan menumbuhkan sikap jujur di dalam diri individu.

Daftar Pustaka

Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (1995). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Gabriel, A. (2012, 25 Oktober). Psikologi: Penerapan nilai kejujuran sejak usia dini. Diunduh dari http://amadeagabriel.blogspot.com/2012/10/penerapan-nilai-kejujuran-sejak-usia.html
Dwiputri, A. (2011, 7 Agustus). Kejujuran dalam keluarga. Diunduh dari
      http://edukasi.kompas.com/read/2011/08/07/02064924/kejujuran.dalam.Keluarga
Syatriadi, T. (2013). Pengertian, arti, dan definisi jujur. Diunduh dari http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/04/pengertian-arti-dan-definisi-jujur.html
Ungu, V. (2012). Meningkatkan kejujuran siswa melalui teknik positive reinforcement. Diunduh dari  http://viendaungu.blogspot.com/2012/06/meningkatkan-kejujuran-siswa-melalui.html
 
1 November 2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar