Definisi Waktu Luang
Dalam bahasa Inggris waktu
luang dikenal dengan sebutan leisure.
Sedangkan kata leisure berasal dari
bahasa Latin licere, yang mempunyai
arti diizinkan (to be permitted) atau
menjadi bebas (to be free). Loisir yang berasal dari bahasa Perancis
juga mengandung arti waktu luang (free
time). (Gorge, dikutip dalam “Definisi waktu luang”, 2011).
Menurut Sukadji (dikutip dalam Toso, 2007) ada tiga
dimensi yang dapat menjelaskan waktu luang, yaitu (a) dimensi waktu, (b)
dimensi pengisian, dan (c) dimensi fungsi. Pertama, jika dilihat
dari dimensi waktu, waktu luang merupakan sebuah waktu bebas yang tidak
digunakan untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kewajiban seseorang. Misalnya pergi ke sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar dan mengajar. Kedua,
jika dilihat dari dimensi pengisian, waktu luang adalah waktu yang dapat digunakan oleh kegiatan-kegiatan yang disukai, di antaranya adalah menyalurkan hobi atau hanya sekadar bersantai-santai, memanjakan diri. Ketiga, dari dimensi
fungsi waktu luang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki,
menjernihkan pikiran serta berekreasi (Toso, 2007, h. 10).
Berdasarkan kedua definisi tersebut, waktu
luang adalah waktu ketika seseorang merasa bebas melakukan kegiatan-kegiatan
yang disukai.
Kegiatan Mengisi Waktu Luang
Kegiatan relaksasi. Terdapat kegiatan relaksasi aktif dan pasif.
Kegiatan relaksasi aktif merupakan kegiatan yang produktif yang dapat
meningkatkan keterampilan dan harga diri. Contoh dari kegiatan relaksasi yang
aktif adalah membetulkan alat rumah tangga dan sepeda motor. Salah satu contoh
kegiatan relaksasi pasif adalah mendengarkan musik dan menonton televisi.
Kegiatan relaksasi pasif adalah kegiatan yang tidak produktif (Setiyani, 2012, h. 17).
Kegiatan hiburan. Hiburan
dapat mengisi waktu luang, misalnya berekreasi, membuat kerajinan
tangan atau berolahraga. Kegiatan ini dapat meningkatkan bakat yang kita miliki
dan juga menyegarkan tubuh kita. Kita dapat juga melakukan hal seperti bermain games ataupun alat musik (Setiyani, 2012, h.17).
Kegiatan
pengembangan diri. Individu dapat melakukan berbagai kegiatan seperti mengikuti
berbagai kursus seperti kursus bahasa asing, kursus musik atau kursus memasak.
Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam berbagai
bidang (Toso, 2007).
Manfaat Mengisi Waktu Luang
Menurut
Toso (2007) mengisi waktu luang memiliki 7 manfaat, yaitu (a) meningkatkan
kesejahteraan jasmani, (b) meningkatkan kesegaran mental dan emosional, (c)
dapat mengenali kemampuan diri sendiri, (d) mendukung konsep dan harga diri,
(e) sarana belajar dan pengembangan kemampuan, (f) pelampiasan ekspresi dan keseimbangan
(jasmani, mental, intelektual, spiritual, maupun estetika), dan (g) melakukan
penghayatan terhadap apa yang disukai tanpa memedulikan segi materi.
Waktu luang
juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan sosial, seperti (a) meningkatkan daya
kerja, memacu prestasi dan produktivitas; (b) menambah konsumsi, meningkatkan
lapangan kerja; (c) mengurangi kriminalitas dan kenakalan, seperti pengangguran
yang sering membuat kericuhan; dan (d) meningkatkan kehidupan bermasyarakat,
karena waktu luang dapat digunakan untuk bersosialisasi antara individu dengan
individu lainnya (Toso, 2007).
Dapat
disimpulkan bahwa banyak sekali manfaat dari mengisi waktu luang. Banyak
hal-hal positif yang dapat dilakukan seseorang pada saat mengisi waktu luang.
Daftar Pustaka
Definisi waktu
luang. (2011, Juli). Diunduh dari http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2183259-definisi-waktu-luang/
Setiyani, A. (2012). Mengisi
waktu luang pada siswa SMA Negri 1 Ngemplak. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta. Diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/9557/2/bab%202%20-NIM%2005104241015.pdf
Toso.
(2007). Mengisi celah waktu luang. POPsy!
- Jurnal Psikologi Populer. Diunduh dari http://popsy.wordpress.com/2007/06/05/mengisi-celah-waktu-luang/1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar