Definisi
Kenakalan remaja adalah salah satu akibat
dari sebuah sosialisasi yang tidak sempurna atau yang tidak remaja dapatkan.
Menurut kutipan definisi, “Kenakalan pada remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya” (Haryanto, 2011, para.
1). Definisi tersebut sudah menjelaskan bahwa
di dalam kenakalan remaja telah terjadi sebuah pelanggaran norma, yang
mungkin sajadilakukan secara sengaja atau tidak sengaja karena mereka
belum memahami norma yang berlaku di masyarakat.
Sebenarnya masih banyak pertanyaan akan usia
remaja, apakah sebenarnya mereka belum cukup umur untuk memahami kondisi
masyarakat sekitar atau sudah cukup umur untuk dapat memahaminya.
“Para ahli pendidikan sependapat
bahwa remaja adalah
mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui
masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Ia berada pada masa transisi” (Haryanto, 2011, para.1). Jadi, sebenarnya remaja
adalah di mana seorang anak yang sedang mencari jati diri untuk pindah ke masa
dewasa namun harus diberi bimbingan yang intensif dari orangtua mereka agar
pencarian jati diri tersebut dapat terarah secara tepat.
Menurut Hurlock (dikutip dalam Arti
remaja menurut
para ahli para. 1) “remaja
berasal dari kata Latin adolensence
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik”.
Jenis-jenis kenakalan remaja
Kenakalan remaja tentu memiliki banyak jenis penyimpangan yang remaja
lakukan, dan banyak pula memiliki alasan yang mendasari. Dalam pembahasan ini,
akan dibahas beberapa kenakalan yang sering remaja lakukan yaitu (a) seks
bebas, (b) aborsi, (c) mabuk-mabukan, (d) tawuran, dan (e) narkoba.
Pertama, seks bebas saat ini kian banyak terjadi di kalangan remaja,
banyak remaja menilai seks bebas adalah sebuah hal yang biasa dilakukan remaja
masa kini. Remaja yang melakukan seks bebas memiliki beberapa alasan singkat
yaitu (a) sekedar untuk senang-senang, (b) menunjukan kasih sayang pada
pasangan, dan (c) menarik perhatian orangtua. Kedua, aborsi adalah hal
selanjutnya yang akan dilakukan oleh remaja untuk mengatasi kehamilan yang
disebabkan hubungan seks pranikah. Ketiga, mabuk-mabukan yang dilakukan remaja
untuk tanda sebagai remaja gaul, atau sebagai tanda solidaritas antar kelompok
pergaulan mereka.
Keempat, tawuran adalah kenakalan remaja dalam menunjukan emosi negatif
mereka yang belum dapat mereka kontrol. Banyak remaja melakukan tawuran hanya
untuk menunjukan kehebatan fisik yang mereka miliki tanpa mempertimbangkan
akibat yang akan mereka dapatkan. Kelima, narkoba adalah kenakalan remaja
yang sebenarnya lebih merusak masa depan karena narkoba juga akan membawa
remaja ke gerbang seks pranikah, “Mereka yang menggunakan obat-obatan terlarang
lebih memungkinkan melakukan hubungan seksual pranikah dari pada orang yang
tidak memakai obat terlarang” (Pratiwi, 2005, h. 61).
Faktor penyebab
Terdapat beberapa faktor penyebab yang mendasari mengapa kenakalan
remaja dapat terjadi. Menurut Haryanto (2011) faktor penyebab tersebut tentu
dapat hadir dalam bentuk internal dan eksternal. Bentuk dari faktor internal
adalah krisis identitas dan lemahnya akan pengontrolan diri, sedangkan faktor
eksternalnya adalah perceraian orantua, teman sebaya yang buruk, serta
lingkungan yang buruk. Tentu selain faktor internal dan eksternal juga ada
beberapa alasan yang remaja ungkapkan.
Alasan yang mendasari remaja melakukan
kenakalan. Ada
beberapa alasan yang sering diungkapkan oleh remaja untuk menjawab apa
sebenarnya yang mendasari mereka melakukan kenakalan yaitu (a) mencari
kesenangan, (b) terbawa pergaulan, (c) merasa kurang diperhatikan orangtua, (d)
merasa tidak dihargai, dan (e) coba-coba.
Pertama, mencari kesenangan adalah alasan untuk membuat remaja tersebut
terhindar dari rasa stres dan salah satu cara bagi kaum remaja untuk menikmati
hidup mereka. Kedua, terbawa pergaulan membuat remaja menjadi serupa dengan
pergaulannya, mereka beralasan melakukan kenakalan agar dapat diterima di
komunitas tersebut dan sebagai penyesuaian. Ketiga, merasa kurang diperhatikan
orangtua adalah hal selanjutnya yang dapat menyebabkan penyimpangan dalam
perilaku remaja. Perhatian dari orangtua jelas memberikan peran yang penting
dalam pengarahan remaja, “Remaja perempuan yang tumbuh dalam keluarga tanpa
ayah lebih mungkin untuk mencari hubungan seksual. Hubungan seksual mereka
lakukan sebagai suatu sarana untuk mencari kasih sayang dan pengakuan sosial”
(Pratiwi, 2005, h. 62).
Keempat, merasa tidak dihargai membuat remaja yang belum memiliki
kestabilan emosi mudah merasa tersinggung dan ingin menunjukkan kehebatannya,
agar mereka di hargai. Dan kelima, coba-coba adalah pemikiran remaja untuk
mengetahui apa yang baru dan tabu bagi mereka. Remaja melakukan ini untuk
dijadikan pengalaman agar terlihat keren karena sudah pernah melakukannya.
Cara
penanggulangan
Semua penyimpangan dalam perilaku remaja tentu memiliki solusi yang
mungkin sulit, namun apabila terus diperjuangkan akan berhasil. Bukan hanya
pencegahan pada remaja yang dapat dilakukan, tetapi pada remaja yang menyimpang
juga harus ada solusi pengobatannya. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi bahkan menghilangkan perilaku menyimpang pada remaja yaitu (a)
bimbingan konseling dari guru, (b) perhatian dan kasih sayang khusus dari
orangtua, (c) adanya pembangunan program sosial pemerintah untuk kreasi remaja,
(d) fasilitas lengkap untuk mendukung hobi positive remaja, (e) teguran yang
persuasif bagi remaja, dan (f) menghargai setiap karya mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Haryanto.
(2011). Kenakalan remaja. Diunduh
dari http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/
Pengertian remaja, arti remaja menurut para ahli. Diunduh dari
http://edupsi.wordpress.com
Pratiwi, N. (2005). Karena tabu harus tahu. Yogyakarta:
Pustaka Anggrek.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar