Definisi
Kenakalan Remaja
Kenakalan
merupakan sifat, perbuatan nakal, atau tingkah laku secara ringan yang
menyalahi norma yang berlaku dl suatu masyarakat. Sedangkan remaja adalah mulai
dewasa, sudah sampai umur untuk kawin (KBBI, 2013). Jadi, kenakalan remaja
merupakan perilaku remaja yang meyalahi suatu aturan sosial di lingkungan
masyarakat tertentu. Berdasarkan Santrock (dikutip dalam Haryanto, 2011) “kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku
remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal”.
Menurut Gunarsa (dikutip dalam Eliasa,
2012) mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua
kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum, yaitu: (a) kenakalan yang
bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang, sehingga
tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum; (b) kenakalan
yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang
dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan
orang dewasa.
Jenis-jenis Kenakalan Remaja
Beberapa jenis kenakalan remaja meliputi: (a)
kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, perkelahian,
perkosaan, perampokan, pembunuhan; (b) kenakalan yang menimbulkan korban
materi, seperti perusakan fasilitas,
pencurian, pencopetan, pemerasan; (c) kenakalan sosial yang tidak menimbulkan
korban dengan pihak orang lain,
penyalahgunaan obat seperti narkoba, minuman keras; (d) kenakalan yang
melawan status, seperti membolos; (e) kenakalan non kriminal, cenderung
tertarik pada kesenangan-kesenangan yang sifatnya menyendiri, lebih suka mengasingkan
diri, menghindar dari kegiatan yang menumbuhkan kontak dengan orang lain dan cenderung
menjadi peminum, pemabuk, bahkan bunuh diri.
Faktor Penyebab
Berdasarkan (Tea, 2012) terdapat dua macam faktor terjadinya kenakalan
remaja yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi (a) reaksi
frustasi diri, (b) Gangguan
berfikir dan intelegensi pada diri remaja, (c) Gangguan perasaan pada anak
remaja
Reaksi frustrasi diri. Apabila seseorang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sosial sekitar, dengan banyaknya
masalah dan tekanan yang terjadi, akan menimbulkan efek dari suatu frustrasi
diri dan melakukan suatu kenakalan sebagai pelampiasannya. (Tea, 2012)
Gangguan berpikir dan inteligensi pada
diri remaja. Berpikir merupakan
salah satu aspek penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan yang
terjadi pada kehidupan sehari-hari. Jika seseorang tidak mampu mengoreksi
pikiran-pikirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka
pikirannya dapat terganggu dan melakukan suatu hal yang melanggar norma maupun
aturan. (Tea, 2012)
Gangguan perasaan pada anak
remaja. Perasaan yang senang akan membuat orang menjadi bahagia tetapi
apabila terjadi gangguan perasaan pada seseorang akan merasa galau dan mudah
melakukan suatu hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. (Tea, 2012)
Selain faktor internal yang telah
disebutkan sebelumnya, berdasarkan
(Tea, 2012) terdapat faktor eksternal yang meliputi (a)
keluarga, (b) lingkungan sekolah, (c) media elektronik, dan (d) pengaruh
pergaulan.
Keluarga. Keluarga memegang peranan
penting dalam pembentukan pribadi seseorang dan menentukan masa depannya.
Biasanya remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan
biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di
mana terjadi pertengkaran antara ayah dan ibu. Kurangnya nilai-nilai agama yang
diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan kenakalan.
(Tea, 2012)
Lingkungan Sekolah. Sekolah memberikan
kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Tapi,
sekolah juga dapat menjadi tempat terjadinya suatu kenakalan. Misalnya,
pergaulan teman-teman yang ada terlalu dibebaskan oleh guru maupun sekolah.
Terjadinya, tawuran juga merupakan salah satu kenakalan yang sering terjadi
pada lingkungan sekolah. (Tea,
2012)
Media elektronik. Tv, video, film, maupun media elektronik lainnya juga berperan
merusak mental remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat
dalam tindak kekerasan dibandingkan
dengan yang jarang menonton film sejenis. Ternyata anak dapat meniru dan
mengindentifikasi film-film yang ditontonnya. (Tea, 2012)
Pengaruh pergaulan. Pergaulan
merupakan suatu faktor penting dalam terjadinya suatu kenakalan pada remaja
karena, apabila kita bergaul dengan teman yang baik, maka kita juga akan
menjadi anak yang baik dan tidak macam-macam. Tapi, apabila kita bergaul dengan
teman yang salah yang suka melakukan kenakalan seperti merokok, narkoba,
tawuran, dan lain-lain lambat laut, apa bila kita tidak bisa menjaga diri kita
sendiri, kita dapat melakukan kesalahan itu juga (Tea, 2012).
Cara Penanggulangan
Terdapat cara penanggulangan kenakalan remaja yang terjadi menurut
Simandjuntak (1975) yaitu (a) peranan keluarga, (b) usaha swasta, dan (c)
kesadaran dan menjaga diri sendiri.
Peranan keluarga. Peranan keluarga juga merupakan faktor
penting dalam menanggulangi kenakalan remaja saat ini karena keluarga
merupakan: (a) keluarga tempat sosialisasi yang pertama, dalam membentuk mental
sang anak; (b) keluarga pusat ketenangan hidup, anak seringkali mengalami
gangguan pikiran atau frustasi dan kekuatan mereka kembali pada keadaan
keluarga; (c) keluarga pusat pendidikan dan kebudayaan, keluarga merupakan
masyarakat paling kecil, anak mempelajari norma-norma pertama kali di
lingkungan keluarga dan terbentuklah pola tingkah laku; serta (d) keluarga
pusat agama, bimbingan orang tua sangat penting agar anak menjadi soleh dan
dasar kehidupan emosional diletakan dalam keluarga. (Simandjuntak, 1975)
Usaha swasta. Merupakan badan
atau lembaga yang didirikan oleh swasta dan mendapat bantuan dari pemerintah
atau bekerja sama dengan pemerintah. Sekolah merupakan salah satu dari badan
usaha yang ada. Namun, seringkali pengawasan dari sekolah kurang terhadap
murid-muridnya sehingga terjadi kenakalan remaja saat ini. Seharusnya, sekolah
lebih tegas dapa setiap peraturan yang dibuat atau membuat suatu
kegiatan-kegiatan positif yang menarik perhatian murid agar mengikuti kegiatan
positif tersebut seperti membuat seminar tentang narkoba, seks bebas.
(Simandjuntak, 1975)
Kesadaran dan menjaga diri
sendiri. Kesadaran dari diri sendiri jugalah penting. Apabila kita bisa
menjaga diri kita sendiri, kita tidak akan melakukan suatu kesalahan atau
kenakalan yang merugikan diri kita maupun orang lain. Ketika kita sadar telah
melakukan kesalahan, kita akan lebih menjaga diri dan berusaha untuk tidak
melakukan kesalahan tersebut lagi. (Simandjuntak, 1975)
DAFTAR
PUSTAKA
Eliasa, E. I.
(2012). Kenakalan remaja: masalah dan solusinya. Makalah dipresentasikan pada
seminar PPL-KKN, SMK Muhammadiyah 2, Yogyakarta.
Kamus Besar
Bahasa Indonesia. (2013). Kenakalan remaja. Diunduh dari http://kbbi.web.id/
Simandjuntak,
B. (1975). Latar belakang kenakalan
remaja. Bandung: Penerbit Alumni.
Tea, D.
(2012). Faktor penyebab terjadinya
kenakalan remaja. Diunduh dari http://dangstars.blogspot.com/2012/12/sebab-sebab-terjadinya-kenakalan-remaja.html.
Universitas Muhammadiyah Jember. (2011). Kenakalan remaja. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar