Rabu, 06 November 2013

Kenakalan Remaja (Alice Dian Permata Sari - 705130107)

Definisi Kenakalan Remaja
     Kenakalan merupakan sifat, perbuatan nakal, atau tingkah laku secara ringan yang menyalahi norma yang berlaku dl suatu masyarakat. Sedangkan remaja adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin (KBBI, 2013). Jadi, kenakalan remaja merupakan perilaku remaja yang meyalahi suatu aturan sosial di lingkungan masyarakat tertentu. Berdasarkan Santrock (dikutip dalam Haryanto, 2011) “kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal”.
     Menurut  Gunarsa (dikutip dalam Eliasa, 2012) mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum, yaitu: (a) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang, sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum; (b) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
 Jenis-jenis Kenakalan Remaja
     Beberapa jenis kenakalan remaja meliputi: (a) kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, perkelahian, perkosaan, perampokan,  pembunuhan; (b) kenakalan yang menimbulkan korban materi, seperti  perusakan fasilitas, pencurian, pencopetan, pemerasan; (c) kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dengan pihak orang lain,  penyalahgunaan obat seperti narkoba, minuman keras; (d) kenakalan yang melawan status, seperti membolos; (e) kenakalan non kriminal, cenderung tertarik pada kesenangan-kesenangan yang sifatnya menyendiri, lebih suka mengasingkan diri, menghindar dari kegiatan yang menumbuhkan kontak dengan orang lain dan cenderung menjadi peminum, pemabuk, bahkan bunuh diri. 
 Faktor Penyebab
     Berdasarkan (Tea, 2012) terdapat dua macam faktor terjadinya kenakalan remaja yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi (a) reaksi frustasi diri, (b) Gangguan berfikir dan intelegensi pada diri remaja, (c) Gangguan perasaan pada anak remaja
     Reaksi frustrasi diri. Apabila seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan sosial sekitar, dengan banyaknya masalah dan tekanan yang terjadi, akan menimbulkan efek dari suatu frustrasi diri dan melakukan suatu kenakalan sebagai pelampiasannya. (Tea, 2012)
     Gangguan berpikir dan inteligensi pada diri remaja. Berpikir merupakan salah satu aspek penting bagi upaya pemecahan kesulitan dan permasalahan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Jika seseorang tidak mampu mengoreksi pikiran-pikirannya yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada, maka pikirannya dapat terganggu dan melakukan suatu hal yang melanggar norma maupun aturan. (Tea, 2012)
     Gangguan perasaan pada anak remaja. Perasaan yang senang akan membuat orang menjadi bahagia tetapi apabila terjadi gangguan perasaan pada seseorang akan merasa galau dan mudah melakukan suatu hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. (Tea, 2012)
     Selain faktor internal yang telah disebutkan sebelumnya, berdasarkan (Tea, 2012) terdapat faktor eksternal yang meliputi (a) keluarga, (b) lingkungan sekolah, (c) media elektronik, dan (d) pengaruh pergaulan.
     Keluarga. Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi seseorang dan menentukan masa depannya. Biasanya remaja yang terlibat dalam kenakalan atau melakukan tindak kekerasan biasanya berasal dari keluarga yang berantakan, keluarga yang tidak harmonis di mana terjadi pertengkaran antara ayah dan ibu. Kurangnya nilai-nilai agama yang diamalkan dll semuanya menjadi faktor yang mendorong remaja melakukan kenakalan. (Tea, 2012)
     Lingkungan Sekolah. Sekolah memberikan kesempatan luas untuk membangun aktivitas, kreativitas dan inventivitas anak. Tapi, sekolah juga dapat menjadi tempat terjadinya suatu kenakalan. Misalnya, pergaulan teman-teman yang ada terlalu dibebaskan oleh guru maupun sekolah. Terjadinya, tawuran juga merupakan salah satu kenakalan yang sering terjadi pada lingkungan sekolah. (Tea, 2012)
     Media elektronik. Tv, video, film, maupun media elektronik lainnya juga berperan merusak mental remaja. Anak yang sering menonton film-film keras lebih terlibat dalam  tindak kekerasan dibandingkan dengan yang jarang menonton film sejenis. Ternyata anak dapat meniru dan mengindentifikasi film-film yang ditontonnya. (Tea, 2012)
     Pengaruh pergaulan. Pergaulan merupakan suatu faktor penting dalam terjadinya suatu kenakalan pada remaja karena, apabila kita bergaul dengan teman yang baik, maka kita juga akan menjadi anak yang baik dan tidak macam-macam. Tapi, apabila kita bergaul dengan teman yang salah yang suka melakukan kenakalan seperti merokok, narkoba, tawuran, dan lain-lain lambat laut, apa bila kita tidak bisa menjaga diri kita sendiri, kita dapat melakukan kesalahan itu juga (Tea, 2012).
 
     Cara Penanggulangan
     Terdapat cara penanggulangan kenakalan remaja yang terjadi menurut Simandjuntak (1975) yaitu (a) peranan keluarga, (b) usaha swasta, dan (c) kesadaran dan menjaga diri sendiri.
     Peranan keluarga. Peranan keluarga juga merupakan faktor penting dalam menanggulangi kenakalan remaja saat ini karena keluarga merupakan: (a) keluarga tempat sosialisasi yang pertama, dalam membentuk mental sang anak; (b) keluarga pusat ketenangan hidup, anak seringkali mengalami gangguan pikiran atau frustasi dan kekuatan mereka kembali pada keadaan keluarga; (c) keluarga pusat pendidikan dan kebudayaan, keluarga merupakan masyarakat paling kecil, anak mempelajari norma-norma pertama kali di lingkungan keluarga dan terbentuklah pola tingkah laku; serta (d) keluarga pusat agama, bimbingan orang tua sangat penting agar anak menjadi soleh dan dasar kehidupan emosional diletakan dalam keluarga. (Simandjuntak, 1975)
     Usaha swasta. Merupakan badan atau lembaga yang didirikan oleh swasta dan mendapat bantuan dari pemerintah atau bekerja sama dengan pemerintah. Sekolah merupakan salah satu dari badan usaha yang ada. Namun, seringkali pengawasan dari sekolah kurang terhadap murid-muridnya sehingga terjadi kenakalan remaja saat ini. Seharusnya, sekolah lebih tegas dapa setiap peraturan yang dibuat atau membuat suatu kegiatan-kegiatan positif yang menarik perhatian murid agar mengikuti kegiatan positif tersebut seperti membuat seminar tentang narkoba, seks bebas. (Simandjuntak, 1975)
     Kesadaran dan menjaga diri sendiri. Kesadaran dari diri sendiri jugalah penting. Apabila kita bisa menjaga diri kita sendiri, kita tidak akan melakukan suatu kesalahan atau kenakalan yang merugikan diri kita maupun orang lain. Ketika kita sadar telah melakukan kesalahan, kita akan lebih menjaga diri dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan tersebut lagi. (Simandjuntak, 1975)
 DAFTAR PUSTAKA
Eliasa, E. I. (2012). Kenakalan remaja: masalah dan solusinya. Makalah dipresentasikan pada seminar PPL-KKN, SMK Muhammadiyah 2, Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2013). Kenakalan remaja. Diunduh dari http://kbbi.web.id/
Simandjuntak, B. (1975). Latar belakang kenakalan remaja. Bandung: Penerbit Alumni.
Tea, D. (2012). Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja. Diunduh dari http://dangstars.blogspot.com/2012/12/sebab-sebab-terjadinya-kenakalan-remaja.html.

Universitas Muhammadiyah Jember. (2011). Kenakalan remaja. Diunduh dari http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/.

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar