Definisi
Kemacetan
“Kemacetan
adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan”
(Wikipedia, 2013, para. 1). Ini berarti kemacetan adalah suatu keadaan yang
tersendat di mana banyaknya kendaraan yang melewati suatu jalan yang memiliki
kapasitas kecil. Kemacetan menjadi masalah besar yang hampir setiap hari selalu
terjadi di berbagai jalan di Jakarta.
Penyebab
Kemacetan
Banyak faktor
yang dapat menyebabkan kemacetan. Salah satunya adalah kepadatan penduduk yang
tidak terkontrol. Kepadatan penduduk dapat menimbulkan banyaknya keinginan
warga untuk membeli kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Faktor
penyebab kemacetan yang paling sering terjadi antara lain faktor kurang
tertibnya pengguna jalan, faktor kendaraan pribadi yang berlebihan, faktor
penyalahgunaan sarana jalan oleh pedagang kaki lima, dan faktor banyaknya angkutan
umum. (Wikipedia, 2013, para. 2)
Faktor kurang tertibnya pengguna jalan. Dalam menggunakan sarana jalan, para
pengemudi kendaraan harus memakai sarana jalan dengan tertib. Kurang tertibnya
pengguna jalan, antara lain (a) berpindah jalur seenaknya, (b) kendaraan yang
tidak melaju dijalurnya, dan (c) kurang yakin dalam mengemudikan kendaraan
(“Kelakuan Kita Adalah penyebab Kemacetan Lalu Lintas,” 2013). Kendaraan yang
berpindah jalur seenaknya sangat berdampak buruk pada pengguna kendaraan lain. Salah
satunya dapat menyebabkan kemacetan dan lebih parahnya lagi dapat menyebabkan
kecelakaan (“Kelakuan Kita adalah Penyebab Kemacetan Lalu Lintas,” 2013).
Kendaraan yang melaju bukan pada jalurnya
juga dapat menyebabkan kemacetan dan kecelakaan karena adanya kendaraan lain
dari jalur sebaliknya. Kendaraan roda dua yang sering menyelip di setiap celah
kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua yang melewati trotoar untuk
mendahului kendaraan di depannya. Kurang yakin dalam mengemudikan kendaraan
juga menjadi faktor kurang tertibnya pengguna jalan. Pengendara kendaraan
bingung untuk menentukan mana jalan yang ingin diambil akan membuat kendaraan
di belakangnya menjadi bingung dan dapat menyebabkan kemacetan (“Kelakuan Kita
Adalah Penyebab Kemacetan Lalu Lintas,” 2013).
Faktor
kendaraan pribadi yang berlebihan. Padatnya penduduk di Jakarta menimbulkan
keinginan warga untuk memiliki kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda
empat. Membeli kendaraan pribadi jaman sekarang mudah dijangkau karena harga
yang murah dan relative gampang untuk mendapatkan kendaraan. “Jokowi membenarkan
jika mobil pribadi menjadi sumber kemacetan di Ibu Kota. Penyebabnya adalah
mudahnya warga membeli mobil dengan harga murah” (“Jokowi akui mobil murah jadi
penyebab kemacetan Jakarta,” 2013, september).
Faktor
Penyalahgunaan sarana jalan oleh pedagang kaki lima. Jalan yang seharusnya
dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat, menjadi tempat jualan para
pedagang kaki lima. Keadaan ini menimbulkan kapasitas jalan yang sudah minim
menjadi lebih kecil lagi sehingga menyebabkan kemacetan. Ditambah lagi trotoar
yang digunakan untuk para pejalan kaki dipenuhi oleh para pedagang sehingga
para pejalan kaki harus melewati jalan raya untuk melewati para pedagang kaki
lima tersebut (“Polisi Segera Tindak Penyalahgunaan Trotoar,” 2012).
Faktor banyaknya angkutan umum. “Penyebab macet menurut masyarakat yang sehari-hari
merasakan di lapangan dan tidak berdasar hitungan diatas meja atau perbincangan
elit yakni angkot ngetem sembarangan. Populasi angkot yang besar sudah
menyimpang. Selama masih ada angkot, jangan harap Jakarta bebas macet” (Angkot
Ngetem Jadi Penyebab Macet Jakarta, 2012, Juli). Angkutan umum (angkot) yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan kemacetan, seperti angkot yang ngetem
sembarangan, angkot yang menurunkan penumpang sembarangan dan angkot yang
berada di jalur cepat tiba-tiba berpindah jalur seenaknya. Hal-hal yang
dilakukan oleh angkutan umum ini dapat menyebabkan jalanan menjadi macet.
Dampak kemacetan
Kemacetan memiliki dampak yang sangat merugikan
bagi warga Jakarta. Pertama, dampak negatif kemacetan adalah kerugian waktu
yang dialami oleh para pengendara kendaraan sehingga para pengendara telat
datang kerja atau para pelajar telat datang ke sekolah. Kedua, borosnya
pemakaian bahan bakar kendaraan karena terlalu lama terkena kemacetan. Ketiga,
polusi udara yang ditimbulkan dari kendaraan. Keempat, mengganggu kelancaraan
kendaraan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, dan sebagainya
(Wikipedia, 2013).
Daftar Pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar