Definisi
Keluarga.
Y. S. D. Gunarsa (2002) mengatakan “Keluarga merupakan suatu kelompok sosial
yang bersifat langgeng berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah” (h.
43). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2013) mengatakan keluarga adalah “ibu
dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah.” Dapat disimpulkan bahwa keluarga
merupakan sekumpulan kelompok sosial yang beranggotakan seisi rumah, yaitu ibu,
bapak, dan anak-anak atau sanak saudara berdasarkan hubungan penikahan dan
hubungan darah.
Disharmoni.
“Disharmoni /dis·har·mo·ni/
n kejanggalan; ketidakselarasan” KBBI
(2013). Seperti yang dikutip dari KBBI, dapat disimpulkan bahwa disharmoni
adalah ketidakselarasan sesuatu, kejanggalan, atau dapat diartikan
ketidakharmonisan dari sesuatu.
Keluarga
disharmoni. Dari penjabaran di atas,
dapat disimpulkan bahwa keluarga disharmoni merupakan kondisi ketidakselarasan
sebuah keluarga. Keluarga yang disharmoni umumnya banyak mengalami permasalahan
yang sulit untuk diselesaikan.
Faktor-faktor Keluarga Disharmoni
Keluarga disharmoni dapat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor
internal. Menurut penulis, faktor internal dari
keluarga yang disharmoni adalah ketidakingininan memahami anggota keluarga yang
lain dan kurangnya komunikasi.
Ketidakinginan memahami anggota keluarga
yang lain atau egoistis. S. D. Gunarsa dan Y. S. D. Gunarsa (2004) mengatakan
“sesungguhnya cinta itu tidak mementingkan diri sendiri, tidak egoistis, bahkan
mencari kesempatan untuk memberi lebih banyak daripada menerima” (h. 201). Di
dalam sebuah keluarga, saling memahami anggota keluarga yang lain merupakan hal
yang sangat penting. Karena, keluarga merupakan sekelompok manusia, bukanlah
hanya seseorang, maka memahami anggota keluarga yang lain dibutuhkan.
Kurangnya komunikasi. S. D. Gunarsa
dan Y. S. D. Gunarsa (2004) mengatakan “hubungan antara anggota keluarga harus
dipupuk dan dipelihara dengan baik. Hubungan yang baik, kesatuan sikap ayah dan
ibu merupakan jalinan yang memberi rasa aman bagi-anak” (h. 205). Di dalam
sebuah keluarga, kurangnya komunikasi membuat suasana rumah menjadi tidka
nyaman. Karena, dengan kurangnya komunikasi antaranggota keluarga, dapat
menimbulkan ketidakterbukaan atau pun kesalah pahaman yang dapat menimbulkan
pertengkaran. Pertengakaran yang berkelanjutan dapat menyebabkan keretakan
rumah tangga dan menjadi disharmoni.
Faktor eksternal. Menurut penulis, faktor eksternal terjadinya keluarga
disharmoni adalah masalah luar atau pekerjaan yang bercampur dengan masalah
keluarga. Masalah luar seperti permasalahan yang terjadi di kantor atau
bermasalah dengan teman yang terbawa hingga kedalam rumah. Dengan emosi yang
muncul karena masalah luar tersebut, terkadang emosi ini mengalami kesalahan
pelampiasan yang menimbulkan pertengkaran tanpa sebab.
Akibat
Keluarga Disharmoni terhadap Anak
Menurut penulis, akibat keluarga disharmoni
terhadap anak ada adalah kenakalan remaja. Terdapat 7 jenis kenakalan remaja,
yaitu (a) merokok, (b) minum minuman keras, dan (c) menggunakan narkoba.
Merokok.
Menurut pandangan penulis, merokok adalah sebuah kegiatan yang dapat
meningkatkan semangat dengan rasa rokok yang dihisap tersebut. Seseorang yang
mengalami permasalahan umumnya melarikan dirinya kepada rokok karena mudah
didapatkan dimana saja.
Minum minuman keras atau beralkohol. Meminum
minuman keras atau beralkohol adalah pelarian diri atau pikiran, didukung
dengan minuman keras yang cukup mudah didapatkan. Minuman yang memiliki kadar
alcohol ini dapat memabukkan manusia yang meminumnya dan membuat peminum
tersebut kehilangan kesadaran dan melupakan masalah-masalah yang dihadapinya.
Menggunakan narkoba. Menurut penulis, menggunakan narkoba adalah alternatif yang
paling banyak dipilih oleh seseorang yang mengalami masalah, darik kalangan
muda hinggan tua pun dapat menggunakan narkoba. Dengan seiring berjalannya
waktu, mendapatkan narkoba menjadi sangat mudah dan murah. Narkoba awalnya
hanya digunakan untuk membius pasien namun karena narkoba dapat menghilangkan
kesadaran yang lebih daripada alkohol, banyak yang menyalahgunakan narkoba.
Narkoba jika disalahgunakan sangatlah berbahaya karena dapat merenggut nyawa
sang pengguna narkoba.
Daftar Pustaka
Disharmoni. (2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://kbbi.web.id/.
Gunarsa, Y. S. D. (2002). Asas-asas psikologi keluarga idaman (ed. ke-3). Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja, keluarga (ed.
ke-7). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Keluarga. (2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://kbbi.web.id/.1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar