Rabu, 06 November 2013

Keluarga Disharmoni (Yosephine - 705130017)

Definisi
     Keluarga. Y. S. D. Gunarsa (2002) mengatakan “Keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat langgeng berdasarkan hubungan pernikahan dan hubungan darah” (h. 43). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2013) mengatakan keluarga adalah “ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah.” Dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan sekumpulan kelompok sosial yang beranggotakan seisi rumah, yaitu ibu, bapak, dan anak-anak atau sanak saudara berdasarkan hubungan penikahan dan hubungan darah.
     Disharmoni.Disharmoni /dis·har·mo·ni/ n kejanggalan; ketidakselarasanKBBI (2013). Seperti yang dikutip dari KBBI, dapat disimpulkan bahwa disharmoni adalah ketidakselarasan sesuatu, kejanggalan, atau dapat diartikan ketidakharmonisan dari sesuatu.
     Keluarga disharmoni. Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa keluarga disharmoni merupakan kondisi ketidakselarasan sebuah keluarga. Keluarga yang disharmoni umumnya banyak mengalami permasalahan yang sulit untuk diselesaikan.
Faktor-faktor Keluarga Disharmoni
     Keluarga disharmoni dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
     Faktor internal. Menurut penulis, faktor internal dari keluarga yang disharmoni adalah ketidakingininan memahami anggota keluarga yang lain dan kurangnya komunikasi.
     Ketidakinginan memahami anggota keluarga yang lain atau egoistis. S. D. Gunarsa dan Y. S. D. Gunarsa (2004) mengatakan “sesungguhnya cinta itu tidak mementingkan diri sendiri, tidak egoistis, bahkan mencari kesempatan untuk memberi lebih banyak daripada menerima” (h. 201). Di dalam sebuah keluarga, saling memahami anggota keluarga yang lain merupakan hal yang sangat penting. Karena, keluarga merupakan sekelompok manusia, bukanlah hanya seseorang, maka memahami anggota keluarga yang lain dibutuhkan.
     Kurangnya komunikasi. S. D. Gunarsa dan Y. S. D. Gunarsa (2004) mengatakan “hubungan antara anggota keluarga harus dipupuk dan dipelihara dengan baik. Hubungan yang baik, kesatuan sikap ayah dan ibu merupakan jalinan yang memberi rasa aman bagi-anak” (h. 205). Di dalam sebuah keluarga, kurangnya komunikasi membuat suasana rumah menjadi tidka nyaman. Karena, dengan kurangnya komunikasi antaranggota keluarga, dapat menimbulkan ketidakterbukaan atau pun kesalah pahaman yang dapat menimbulkan pertengkaran. Pertengakaran yang berkelanjutan dapat menyebabkan keretakan rumah tangga dan menjadi disharmoni.
     Faktor eksternal. Menurut penulis, faktor eksternal terjadinya keluarga disharmoni adalah masalah luar atau pekerjaan yang bercampur dengan masalah keluarga. Masalah luar seperti permasalahan yang terjadi di kantor atau bermasalah dengan teman yang terbawa hingga kedalam rumah. Dengan emosi yang muncul karena masalah luar tersebut, terkadang emosi ini mengalami kesalahan pelampiasan yang menimbulkan pertengkaran tanpa sebab.
Akibat Keluarga Disharmoni terhadap Anak
Menurut penulis, akibat keluarga disharmoni terhadap anak ada adalah kenakalan remaja. Terdapat 7 jenis kenakalan remaja, yaitu (a) merokok, (b) minum minuman keras, dan (c) menggunakan narkoba.
     Merokok. Menurut pandangan penulis, merokok adalah sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan semangat dengan rasa rokok yang dihisap tersebut. Seseorang yang mengalami permasalahan umumnya melarikan dirinya kepada rokok karena mudah didapatkan dimana saja.
     Minum minuman keras atau beralkohol. Meminum minuman keras atau beralkohol adalah pelarian diri atau pikiran, didukung dengan minuman keras yang cukup mudah didapatkan. Minuman yang memiliki kadar alcohol ini dapat memabukkan manusia yang meminumnya dan membuat peminum tersebut kehilangan kesadaran dan melupakan masalah-masalah yang dihadapinya.
     Menggunakan narkoba. Menurut penulis, menggunakan narkoba adalah alternatif yang paling banyak dipilih oleh seseorang yang mengalami masalah, darik kalangan muda hinggan tua pun dapat menggunakan narkoba. Dengan seiring berjalannya waktu, mendapatkan narkoba menjadi sangat mudah dan murah. Narkoba awalnya hanya digunakan untuk membius pasien namun karena narkoba dapat menghilangkan kesadaran yang lebih daripada alkohol, banyak yang menyalahgunakan narkoba. Narkoba jika disalahgunakan sangatlah berbahaya karena dapat merenggut nyawa sang pengguna narkoba.
    

Daftar Pustaka
Disharmoni. (2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://kbbi.web.id/.
Gunarsa, Y. S. D. (2002). Asas-asas psikologi keluarga idaman (ed. ke-3). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja, keluarga (ed. ke-7). Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Keluarga. (2013). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://kbbi.web.id/.

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar