Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2008, h. 591) jujur
merupakan lurus hati, tidak berbohong. Sedangkan menurut (Vetri, 2013) kejujuran
merupakan bagian dari sifat positif manusia yang harus dijaga karena bernilai
tinggi. Jadi kejujuran adalah suatu kata atau tindakan positif yang dilakukan
sesuai dengan fakta.
Jenis-jenis
Kejujuran
Terdapat empat jenis kejujuran. Jenis
yang pertama, jujur kepada Allah, seseorang yang beriman seharusnya mempunyai
kejujuran yang tinggi. Seseorang yang jujur kepada Allah akan memiliki hati
yang tulus dalam hal pekerjaan dan sebagainya. Jenis yang kedua, jujur pada
diri sendiri, berarti seseorang mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada
dalam dirinya. Seseorang yang jujur akan diri sendiri lebih baik daripada
seseorang yang mengatakan tahu padahal dia tidak tahu (Mahligaiistanact, 2010).
Jenis yang ketiga, jujur pada keluarga, keluarga adalah tempat awal seseorang
bertumbuh, seseorang tentunya juga harus jujur kepada keluarga. Jenis yang
keempat, jujur pada pasangan atau orang lain, tidak ada batas kejujuran dalam hubungan
suami isteri. Pasangan harus saling memupuk kejujuran itu agar tercipta
keterbukaan dan keharmonisan (Mahligaiistanact, 2010).
Faktor-faktor
yang Memengaruhi Kejujuran
Faktor keluarga. Keluarga
adalah tempat awal seseorang bertumbuh, semua dibentuk mulai dari keluarga
(Findi, 2012). Keluarga sangat berpengaruh terhadap kejujuran. “Hal terpenting
dalam kejujuran di lingkungan keluarga adalah orangtua perlu menyampaikan dan
mencontohkan berbagai perilaku yang menunjukkan kejujuran dan integritas secara
jelas sehingga anak dapat mengambil patokan dalam menilai perilaku yang baik
dan yang buruk” Dwiputra (dikutip dalam Findi, 2012, para. 4).
Faktor sekolah. “Sekolah
adalah agen dari sosialisasi” Berns (dikutip dalam Findi, 2012, para. 5).
Selain ketidakjujuran, di lingkungan sekolah terdapat juga kejujuran seperti
ajaran yang sudah diterapkan di dalam sekolah. Mulainya komitmen kejujuran di
lingkungan sekolah, di masa yang akan datang seseorang tersebut akan terbiasa
untuk bersikap jujur dan mengurangi kecurangan-kecurangan seperti korupsi dan
sebagainya (Findi, 2012).
Faktor masyarakat. Kejujuran di dalam
masyarakat sangat berpengaruh pada seseorang. “Kejujuran adalah hal yang sangat
penting dalam hubungan dengan sesama” (Findi, 2012, para. 6). Kejujuran membuat
seseorang percaya terhadap yang lain, tujuan kejujuran di dalam masyarakat
salah satunya mendapatkan penilaian dan apresiasi dari orang lain (Findi,
2012).
Faktor lingkungan. Kejujuran
di dalam lingkungan luar juga sangat memengaruhi seseorang untuk berperilaku
jujur di dalam kehidupan sehari-harinya (Findi, 2012).
Alasan
Seseorang Bersikap Jujur
Alasan seseorang bersikap jujur, antara lain seseorang ingin dihargai,
ingin menerapkan sikap sebagai orang yang beragama, dan menjadi orang yang
bertanggungjawab. Kejujuran juga menjadi alasan seseorang ingin dipercaya oleh
orang lain dalam perkataan maupun perbuatan.
Manfaat
Kejujuran
Bagi diri
sendiri. Terdapat empat manfaat kejujuran. Manfaat
pertama, menciptakan image yang baik,
ketika Anda mendapatkan kepercayaan dari orang lain, Anda mulai mendapatkan image yang baik tentang diri Anda. Jika
Anda jujur, orang di sekeliling Anda bahkan ditempat kerja akan memuji-muji
Anda. Manfaat kedua, membentuk karakter Anda, karakter dibangun seumur hidup,
setiap kejadian dan aktivitas yang Anda lakukan akan membangun karakter Anda.
Jika Anda jujur orang akan melihat karakter Anda tinggi, karena kejujuranlah
yang terbaik dari semua kebajikan. Manfaat ketiga, membuat Anda lebih
bertanggung jawab, ketika Anda menanamkan kejujuran dalam diri Anda, Anda cenderung
akan berpikir kritis dalam mengambil suatu keputusan maupun tindakan (Susanto,
2012).
Karena itu, Anda akan menjadi orang
yang bertanggung jawab dengan nilai-nilai dalam hidup. Manfaat keempat, membuat
tidur lebih nyenyak, kejujuran akan membuat Anda tidur lebih nyenyak, karena
ketidakjujuran membuat khawatir dan gelisah seseorang sepanjang hidupnya. Maka
dari itu, kejujuran memberikan kita hidup yang bebas dari stres tanpa adanya
kekhawatiran (Susanto, 2012). Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa kejujuran penting bagi harga diri, karakter dan hidup Anda.
Bagi orang lain. Terdapat
dua manfaat kejujuran. Manfaat yang pertama, merupakan
kunci kepercayaan, kejujuran adalah kunci untuk percaya. Pada saat Anda
melakukan kejujuran, secara bertahap orang lain akan selalu memercayai apapun
yang Anda katakan dan lakukan. Salah satu hal yang penting dalam kejujuran
adalah bisnis karena Anda akan menjadi tangan kanan mereka. Manfaat yang kedua,
membuat orang lain lebih menghargai Anda, kejujuran membawa kepercayaan bagi
orang lain, orang lain akan menghargai dan mencontoh sikap jujur Anda (Susanto,
2012). Jadi, kejujuran selain penting bagi diri sendiri juga penting bagi orang lain karena Anda dapat dipercaya oleh
mereka.
Dampak
Kejujuran
Dampak positif. Terdapat
empat dampak positif dari kejujuran. Dampak yang pertama, kejujuran membuat
Anda menjadi sukses, karena usaha yang diraih Anda menggunakan cara murni dan
itu mengharumkan nama Anda (Kemuliaan, 2012). Dampak yang kedua, orang lain
lebih menghargai Anda, orang lain akan lebih terkagum dengan Anda jika Anda
berkata dan berperilaku jujur dibandingkan berkata tidak jujur (Susanto, 2012).
Dampak yang ketiga, tidak ada korupsi, jika Anda berkata jujur dalam hal
politik maupun ekonomi, tidak akan ada hal korupsi dan sebagainya (Arif dan
Mustakim, 2011).
Dampak yang keempat, Anda akan menjadi sumber kepercayaan, jika Anda
berkata dan berbuat jujur orang lain tentunya akan memercayai Anda terutama
dalam hal berbisnis. Jadi, di dalam kejujuran banyak dampak positif yang dapat
Anda rasakan di dalam kehidupan Anda.
Dampak negatif. Terdapat
dua dampak negatif dari kejujuran. Dampak yang pertama, dapat diremehkan oleh
orang lain, Anda dianggap sebagai
seseorang yang lugu atau polos. Dampak yang kedua, bisa dijauhi oleh orang
lain, Anda dipandang tidak dapat menjaga kerahasiaan orang lain (Thok, 2012).
Pelanggaran
Kejujuran
Terdapat
beberapa pelanggaran dari kejujuran atau sering disebut ketidakjujuran, antara lain:
(a) kasus korupsi, kasus mengambil sesuatu yang seharusnya tidak diambil; (b)
contek-mencontek, perbuatan melihat pekerjaan orang lain tanpa seizin orang
tersebut; dan (c) mengklaim karya orang lain, mengambil hak cipta orang lain
tanpa seizin orang tersebut.
Cara
Mempertahankan Sikap Jujur
Cara
mempertahankan sikap jujur, Anda harus menanamkan dalam benak Anda bahwa sikap
jujur banyak berdampak positif bagi kehidupan Anda. Misalkan Anda menjadi tidak
tergantung pada orang lain, terus dihargai dan dipercaya oleh orang lain (Arif
& Mustakim, 2011).
Daftar
pustaka
Arif, M. F., & Mustakim, M. A.
(2011, 19 Desember). Sifat jujur.
Diunduh dari http://aryfpersetan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-tetang-jujur.html
Erwin,
H., & Widiastuti, N. (2009). Hubungan antara self-efficacy dengan mencontek pada remaja madya. Jurnal Pendidikan Universitas Tarumanagara,
11(2), 145-166.
Findi. (2012, 23 Oktober). Psychology and fun. Diunduh dari http://www.unja.ac.id/fkip/index.php/kehidupan-kampus/opini-dan-artikel/117-penanaman-nilai-nilai-kejujuran
Gramedia Pustaka Utama. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (8th ed.).
Jakarta: Penulis.
Kemuliaan, B. (2012, 4 Desember). Dampak kejujuran. Diunduh dari https://www.facebook.com/p1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar