Definisi Banjir
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) banjir adalah “peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena
volume air yg meningkat”. Air dapat berasal dari sungai ataupun danau yang meluap
dan memenuhi daratan. Biasanya bencana banjir terjadi pada musim-musim
tertentu, seperti di Indonesia banjir sering terjadi pada musim hujan yaitu
sekitar bulan Oktober-Mei (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2012).
Faktor
Penyebab Banjir
Penyebab alami. Banjir dapat disebabkan oleh hal yang alami yaitu
(a) hujan lebat yang biasanya disertai badai, (b) mencairnya salju di kutub,
(c) pasang surut air laut, dan (d) tanah yang kurang baik. Penyebab utama
banjir adalah hujan lebat yang disertai dengan badai atau angin topan. Akan
tetapi, tidak semua hujan lebat dapat menyebabkan banjir. Jika sistem drainase
dan tanah pada tempat tersebut dapat menyerap air dengan baik, maka hujan lebat
sekalipun tidak akan menyebabkan banjir.
Banjir tidak hanya disebabkan oleh air sungai
maupun danau, tetapi juga dapat disebabkan oleh pasang surut air laut. Ketika
air laut mengalami pasang naik, maka volume air di selokan-selokan kecil juga
akan meningkat. Mencairnya salju atau es di kutub menyebabkan volume air di
samudra bertambah sehingga air tersebut meluap, memenuhi daratan dan mengakibatkan
banjir. Banjir juga dapat dipastikan terjadi di daerah yang merupakan dataran
banjir. Dataran banjir adalah daratan yang terbentuk sebagai akibat dari
pengendapan banjir (Ansori, 2012, bab 2).
Penyebab buatan. Ada beberapa penyebab buatan banjir yaitu (a)
membuang sampah sembarangan, (b) penggundulan hutan, dan (c) drainase yang
kurang baik. Membuang sampah sembarangan tentu tidak asing lagi bagi kita.
Sampah menyumbat selokan menyebabkan selokan tidak bisa menampung dan
mengalirkan air. Manusia sering berupaya untuk membuka lahan baru dengan
menebang pohon di hutan dan memulai kegitan perekonomian di sana. Ketika musim
hujan tiba, tidak ada pohon yang dapat menahan air hujan di pegunungan ataupun
bukit. Hal ini dapat menyebabkan banjir bandang dan longsor. Drainase yang buruk
juga dapat menyebabkan banjir, seperti contoh halaman rumah yang sering
menggunakan semen sehingga tidak dapat menyerap air dengan baik.
Jenis-jenis
Banjir
Berdasarkan penyebabnya, kita dapat mengklasifikasikan
banjir menjadi empat jenis. Pertama, banjir air yang disebabkan oleh meluapnya
air ke daratan karena tempat penampungannya seperti sungai, danau, ataupun
bendungan tidak sanggup menampung volume air yang meningkat. Kedua, banjir lumpur.
Banjir lumpur pada dasarnya sama dengan banjir air, akan tetapi substansi yang
meluap ke daratan adalah lumpur. Ketiga, banjir rob atau banjir yang diakibatkan oleh pasang surut air laut.
Salah satu banjir yang paling berbahaya dan
merusak adalah banjir bandang karena tidak hanya mengangkut materi air, tetapi
juga mengangkut material lainnya seperti lumpur, kayu dan sampah. Banjir ini
datang secara tiba-tiba dan arusnya cukup kuat untuk menghanyutkan benda apapun
yang ada di hadapannya (Ahira, 2013; Ansori, 2012).
Cara
Mengantisipasi Banjir
Ada beberapa cara untuk mengatasi banjir. Pertama,
kita harus mengetahui daerah tempat tinggal kita merupakan dataran banjir atau
bukan dan jenis tanahnya. Kedua, jika hujan lebat turun cukup lama, kita harus
memantau berita baik dari sosial media maupun televisi. Ketiga, lembaga-lembaga
seperti kantor atau sekolah dan orangtua juga harus memberikan penyuluhan
tentang banjir.
Keempat, jika sudah ada pemberitahuan bahwa akan
terjadi banjir maka kita harus meletakkan barang-barang berharga di tempat yang
lebih tinggi. Kelima, halangi pintu atau sarana lain yang dapat menyebabkan air
masuk ke dalam rumah. Keenam, bangunlah rumah dengan lantai yang lebih tinggi
dari jalanan. Ketujuh, jangan membangun rumah di sekitar sungai. Hal yang
terakhir adalah kita dapat membangun bangunan pengendali banjir seperti
bendungan, waduk, tanggul, dan banjir kanal (Ansori, 2012).
Dampak
Banjir
Jika kita membayangkan bencana banjir, maka yang
ada di pikiran kita adalah kita akan menderita. Tetapi ada beberapa nilai-nilai
yang dapat dijadikan dampak positif. Pertama, kita menjadi manusia yang lebih
dapat memaknai kehidupan kita selama ini. Kedua, kita menjadi manusia yang
rendah hati karena ketika banjir kita harus menerima bantuan dari orang lain.
Ketiga, ketika orang lain mengalami bencana alam lainnya, kita dapat memberikan
sumbangan karena kita telah merasakan apa yang mereka rasakan. Selain itu juga
ada dampak negatif yaitu dapat mengakibatkan korban jiwa dan korban materi.
Banjir juga dapat melumpuhkan aktivitas perekonomian. Selain itu, yang paling
berbahaya adalah adanya beberapa penyakit yang dapat muncul.
Daftar Pustaka
Abbot, P. L. (2004). Natural disaster (4th ed.) New York, NY: McGraw Hill.
Ahira, A. (2013, 12 Februari). Mengenal macam-macam banjir di muka bumi.
Diunduh dari http://www.anneahira.com
Ansori, A. A. (2012, 26 Desember). Contoh karya ilmiah tentang banjir.
Diunduh dari http:// abdulazisansori40.blogspot.com
Gramedia Pustaka Utama. (2008). Kamus besar bahasa indonesia (ed. ke-4).
Jakarta: Penulis.
Scholastic Library Publishing. (2007). The new book of knowledge F. United
States, US: Author.1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar