Kemacetan berasal dari kata dasar macet yang berarti
tersendat atau terhenti. Kemacetan merupakan keadaan para pengguna jalan baik
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang mengalami penyendatan akibat
meningkatnya volume kendaraan. Peningkatan volume kendaraan ini terjadi karena
terlalu padatnya suatu penduduk yang bepergian menggunakan kendaraan pribadi
maupun umum.
Kemacetan
biasanya terjadi pada kota-kota besar yang memiliki lebih dari 2 juta jiwa
penduduk, yang salah satunya adalah kota Jakarta. Hampir setiap hari bahkan
setiap jam kemacetan menghampiri kota Jakarta. Kemacetan yang terjadi ini juga
membuat para pengguna jalan merasa tidak nyaman dalam melakukan perjalanannya
(Helen, 2012, para. 1).
Faktor-faktor yang Menyebabkan
Kemacetan
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kemacetan yaitu faktor lingkungan
dan faktor manusia.
Faktor lingkungan. Kemacetan biasanya bisa terjadi karena
lingkungan yang kurang mendukung seperti cuaca. Misalnya pada saat hujan. Hujan
berlebihan yang mengguyur suatu kota dapat menyebabkan meluapnya air hujan ke
jalan yang disebut banjir. Banjir yang berada di tengah-tengah jalan
menyebabkan kemacetan pada setiap kendaraan yang lewat. Akibat dari banjir ini
membuat para pengguna jalan berhati-hati, dan membuat mereka memperlambat laju
kendaraannya.
Faktor manusia. Manusia merupakan penyebab utama
terjadinya kemacetan. “Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ibu Kota
mungkin pusing tujuh keliling karena setiap hari menerima serbuan 3,67 juta
jiwa yang membawa 1,91 juta kendaraan pribadi” (Kompas, 2013). Berdasarkan data
di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan volume kendaraan.
Meningkatnya volume kendaraan ini terjadi karena terlalu padatnya jumlah penduduk.
Kapasitas suatu jalan tidak dapat menampung volume kendaraan yang terlalu
banyak sehingga menyebabkan kemacetan (Chandra, 2013, para. 1).
Pengguna
jalan yang tidak tertib akan lalu lintas juga menyebabkan terjadinya kemacetan.
Misalnya seperti, melawan arus kendaraan, adanya parkir liar di tepi jalan,
adanya pedagang kaki lima di pinggir jalan, dan sebagainya. Adanya parkir liar
dan pedagang kaki lima di pinggir jalan akan mempersempit jalan dan menghambat
setiap pengguna jalan yang lewat (Helen, 2012, para. 2).
Dampak Kemacetan
Kemacetan menyebabkan beberapa dampak
negatif. Dampak-dampak negatif tersebut berupa (a) korupsi waktu, (b)
peningkatan polusi udara, (c) keterlambatan. Korupsi waktu di jalan membuat
seseorang membuang-buang waktunya hanya untuk berada di jalan menunggu
kemacetan. Peningkatan polusi udara dapat terjadi karena kendaraan mengonsumsi
energi lebih tinggi sehingga mesin tidak bekerja secara optimal. Seseorang hanya
memiliki waktu yang terbatas saat menuju tempat kerja atau sekolah, akibatnya
mereka mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh kemacetan. (Chandra, 2013,
para. 9).
Daftar Pustaka
Chandra.
(2013). Dampak kemacetan kemacetan lalu
lintas bagi masyarakat. Diunduh dari
http://ylxchandra.blogspot.com/2013/01/dampak-kemacetan-kemacetan-lalu-lintas.html
Helen, A. (2012). Kemacetan. Diunduh dari http://helenang99.blogspot.com/2012/10/artikel-kemacetan-helen-12-99-kelas
c.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar