Minggu, 02 Maret 2014

Sexual Anatomy and Sexual Orientation (Zafirah Hanna Qaddura)

     Seks, khususnya di Indonesia, bukanlah hal yang lumrah untuk dibicarakan di muka umum, apalagi di media sosial. Remaja pada umumnya tidak mendapatkan pelajaran akan apa itu seks, yang mereka tahu hanyalah seks adalah urusan orang dewasa yang tidak boleh diketahui atau dicoba oleh remaja. Namun menurut saya, seks adalah salah satu hal yang perlu dipelajari. Orangtua yang sudah menikah, dan memiliki banyak anak saja masih banyak yang belum paham mengenai cara melakukan hubungan seksual, dan hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya. Kesalahan dalam melakukan hubungan seksual dapat menjadi penyebab kehancuran rumah tangga seseorang, oleh sebab itu hal ini perlu diperhatikan oleh para pasangan. Remaja pada umumnya, seharusnya memahami hal itu, mengetahui bahaya-bahaya seks yang dilakukan oleh sembarangan orang dan di luar pernikahan. Setidaknya hal itu perlu diketahui.
     Nah, kita mulai saja pembahasan dalam blog ini. Dalam dua pertemuan kelas perilaku seksual minggu ini (24022014) dan minggu lalu (17022014), saya mendapatkan ilmu baru. Yang saya rasa patut untuk di share bersama teman-teman semua. Mengenai Sexual Orientation dan Sexual Anatomy.
     Mari kita bahas lebih dulu mengenai Sexual Anatomy!
     Dalam anatomi seksual luar pada wanita terdapat vulva, yaitu seluruh organ seks luar perempuan. Vulva terdiri atas outer lips atau yang disebut juga labia majora atau outer labia, dan inner lips atau yang disebut juga labia minora atau inner labia. Ukuran keduanya berbeda dari perempuan satu dan perempuan lainnya.
     Dalam organ seks luar perempuan juga terdapat clitorisClitoris merupakan bagian sensitif pada organ seks perempuan, di clitoris inilah dialaminya orgasm. Selain itu, ada juga clitoral hood, clitoral hood ini adalah bagian luar yang meng-cover  dan melindungi clitoris. Selanjutnya ada urethra, saluran dan lubang tempat keluarnya urin. Tempatnya di bawah clitoris, ukurannya kecil sehingga sulit untuk dilihat dan dirasakan. Selanjutnya ada vagina, tempat di mana penis di masukkan. Vagina merupakan tempat dilakukannyapenetrasi, vagina juga merupakan tempat keluarnya darah saat haid, dan juga tempat keluarnya fetus saat melahirkan nanti. Ukuran vagina dapat berubah mulai dari 2-4 inci saat wanita tidak mengalami ransangan secara seksual sampai 4-8 inci saat mengalami ransangan seksual.
     Dalam organ seks luar laki-laki, terdapat penis, shaft, glans, urethra, foreskin, frenulum, dan scrotum. Penismerupakan bagian reproduktif laki-laki.  Shaft berbentuk seperti tabung dan memiliki panjang 1-3 inci, namun saat mengalami ereksi akan mencapai 4-6 inci. Glans adalah bagian yang lembut dan sensitif pada ujung penis.Urethra adalah tempat ejakulasi dan urin keluar. Foreskin adalah bagian yang menutupi glans, beberapa laki-laki melakukan pemotongan pada bagian foreskin ini langsung setelah lahir (sunat), sebagian lainnya dipotong saat dewasa. Frenulum adalah bagian di mana foreskin menempel pada bagian bawah penis tepat di bawah kepala penis. Dan yang terakhir adalah scrotum, scrotum adalah kantung kulit yang dibagi menjadi dua bagian, melampirkan organ reproduksi internal - testis.
     Selain organ-organ seksual internal dan eksternal, otak juga merupakan organ seks yang penting. Otak dapat mengontro respon seksual kita, otak dapat mengeluarkan hormon seksual kita, dan otak juga merupakan tempat adanya fantasi dan identitas seksual kita. Selain otak, kulit juga merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses melakukan hubungan seksual. Kulit membawa jaringan saraf yang sangat sensitif di seluruh tubuh kita, sehingga setiap bagian tubuh dapat dirangsang untuk gairah seksual. Setiap bagian tubuh yang sensitif terhadap sentuhan sensual disebut dengan erogenous zone. Untuk perempuan ataupun laki-laki erogenous zone ini dapat termasuk payudara dan puting, anus, punggung leher, bibir, mulut dan lidah, punggung, jari-jari dan kaki, telapak tangan, telapak kaki, telinga, paha, dll.
     Setelah membaca uraian di atas, kita akan lebih mengenali organ-organ milik kita sendiri. Organ-organ seksual kita harus dijaga kebersihannya, namun tidak berlebihan. Karena di organ seksual kita tersebut terdapat juga bakteri baik yang membantu melawan bakteri jahat. Ayo mulai dari sekarang jagalah kesehatan organ seksualmu, jangan biarkan semua tangan menyentuhnya. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan menjaganya?
     Selanjutnya kita akan membahas mengenai orientasi seksual. Orientasi seksual adalah mengacu pada ketertarikan seseorang secara emosional, fisik, seksual dan romantis pada suatu jenis kelamin tertentu. Orientasi seksual dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu heterosexual (ketertarikan pada jenis kelamin yang berbeda),homosexual (ketertarikan pada orang dengan jenis kelamin yang sama), dan bisexual (ketertarikan pada keduanya, laki-laki dan perempuan).
Masalah homoseksual, di Indonesia masih menjadi hal yang tabu untuk diungkapkan di depan umum. Namun, di Amerika hal ini bukanlah menjadi perbincangan yang tak layak. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para selebritis dunia yang go public mengenai dirinya yang menyukai sesama jenis. Namun tentunya akan ada pro dan kontra mengenai masalah ini. Menyukai sesama jenis memang bukan sesuatu hal yang pantas dilakukan, khususnya di Indonesia. Namun jangan karena hal itu kita menjauhi seseorang, membenci seseorang, mengucilkan seseorang. Kita harus menerima dia sebagai manusia, sebagai hamba Allah. Kita menerima seorang homoseksual bukan berarti kita menerima pilihannya.
     Ini adalah salah satu pasangan homoseksual yaitu Ellen DeGeneres. Tahukah Anda siapa Ellen? Ellen adalah salah seorang pembawa acara terkemuka di Amerika. Ia bahkan memiliki show-nya sendiri yang biasa diberi nama Ellen Show. Dan ternyata, ia adalah seorang homoseksual. Ia seorang lesbian, yang menyukai sesama perempuan. Seperti yang dikatakan Ellen di atas, bahwa ia dilahirkan oleh pasangan heteroseksual, namun ia sendiri menjadi seorang homoseksual. Hal ini bisa saja terjadi, bergantung pada lingkungan tempat dia tinggal, siapa teman bergaulnya, dll. Namun tentunya apabila ia dan istri (?)-nya nanti memiliki seorang anak, hal itu bisa saja berdampak pada anaknya. Seperti kata dosen saya pagi tadi, kehidupan Ellen dan istri-nya yang merupakan homoseksual pasti akan memberi dampak pada kehidupan sang anak. Karena anak membutuhkan figur seorang ayah dan ibu, bukan ibu saja ataupun bapak saja. Oleh karena itu, sulit dikatakan anak mereka kelak tidak akan terkena dampak buruk kedua ibunya, walaupun sang anak adalah anak adopsi sekalipun.
     Ya, cukup sekian dulu pembahasan kita kali ini. Terimakasih karena sudah mau menyediakan waktu membaca tulisan saya ini.

24 Feb 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar