Teknik wawancara dapat digunakan dalam berbagai setting, seperti psikologi klinis (klinis anak dan klinis dewasa), psikologi pendidikan dan psikologi industri dan organisasi (PIO). Dalam psikologi klinis anak maupun dewasa, seorang psikolog menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data atau informasi tentang klien supaya dapat menangani, mencegah dan membantu memecahkan masalah psikologis yang di alami oleh klien. Melalui teknik wawancara psikolog dapat mengetahui riwayat pribadi dan keluarga klien bahkan asal-usul penyebab masalah yang terjadi. Wawancara juga memperlibatkan keluarga atau orang sekitar klien. Contoh kasus pada klinis anak, sulit bagi seorang anak untuk duduk diam dan menjawab semua pertanyaan dari psikolog, khususnya bagi anak yang belum lancar bicara atau anak yang mengalami gangguan psikologis. Jadi perlu bantuan dari pihak keluarga ataupun orang sekitarnya untuk mempermudah mendapat informasi yang lengkap.
Psikologi Pendidikan yang terjadi dalam kalangan sekolah, seperti guru bimbingan konseling (BK). Guru bk tidak selalu memiliki latar belakang pendidikan sarjana psikolog, namun bisa juga dengan profesi lain seperti sarjana pendidikan (S.pd). Guru bk memiliki tanggungjawab dalam membantu proses belajar mengajar dalam sekolah, memastikan siswa dapat menerima materi pelajaran dengan optimal dan membantu menyelesaikan masalah psikologis yang terjadi pada siswa. Guru bk biasanya menggunakan teknik wawancara untuk membangun hubungan yang baik sehingga mempermudah guru bk dalam memperoleh informasi mengenai siswa tersebut. Hambatan yang sering dialami oleh guru bk adalah menangani siswa yang tertutup, susah untuk diajak ngobrol sehingga perlu usaha keras dalam membuat siswa tersebut merasa nyaman dan kepercayaan untuk mengungkapkan isi hatinya.
Individu yang bekerja di bidang Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) biasanya profesi sebagai Human Resource Development (HRD) dalam sebuah perusahaan. HRD membantu perusahaan untuk merekrut orang dengan bakat yang paling cocok untuk jabatan tertentu dan juga menangani masalah eksternal ataupun internal yang dapat menggangu performancekaryawan. Dalam proses rekrutmen biasanya mengadakan wawancara kepada calon karyawan, untuk menggali informasi mengenai individu tersebut. Melalui teknik wawancara dan observasi dapat menyimpulkan bagaimana gaya bicara seseorang, kesopanan dan keahlian individu sesuai dengan jabatan tersebut.
10 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar