Selasa, 25 Maret 2014

Social History (Nadia Agustiputri Astari)

     Pada saat kita mewawancarai orang lain, tentu kita tidak langsung bertanya mengenai inti permasalahan. Sebelum masuk ke inti pembicaraan, kita perlu terlebih dahulu bertanya mengenai social history individu yang kita wawancara. Social history tidak hanya memberikan kita informasi mengenai latar belakang individu, tapi melalui social history kita juga mampu mendapatkan informasi mengenai penyebab terjadinya masalah. Adapun area yang menyangkut social history adalah:
1.    Family origin
     Pada topik ini, pewawancara mencari tahu mengenai asal usul keluarganya. Bagaimana latar belakang keluarga  dan yang dimiliki klien (berapa kakak yang dimiliki klien, berapa adik yang dimiliki klien, dsb) dan dari pertanyaan ini kita sebagai wawancara juga dapat  mendapatkan informasi mengenai hubungan klien dengan keluarganya.  Berdasarkan informasi ini juga kita dapat membuat sebuah Genogram (semacam diagram yang kompleks mengenai silsilah keluarga) yang dapat membantu kita dalam mencari penyebab permasalahan individu dilihat dari faktor keluarga.
 2.    Educational History
     Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan sejarah pendidikan klien. Pewawancara mungkin akan bertanya mengenai pendidikan akhir yang dimiliki klien, nilai-nlai yang diraihnya dalam sekolah, dsb. Pewawancara juga mungkin akan bertanya mengenai kehidupan sosial klien semasa ia bersekolah, apakah ia memiliki teman saat bersekolah atau tidak.
 3.    Occupational training / job history
     Pertanyaan ini berkaitan dengan pengalaman kerja yang dimiliki oleh klien. Apabila tidak memungkinkan bertanya mengenai pengalaman kerja, pewawancara mungkin dapat mengubah bentuk pertanyaannya seperti “Apa kesibukan Anda setiap hari?”. Pertanyaan tersebut jauh lebih sopan dan baik untuk digunakan.
4.    Marital history
    “Apa status pernikahan Anda saat ini?” , hal tersebut merupakan salah satu bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan sejarah pernikahan yang dimiliki individu.
 5.    Interpersonal relationship
     Pertanyaan ini berkaitan dengan hubungan subjek wawancara dengan orang lain. Melalui wawancara ini kita dapat melihat apakah individu tersebut memiliki hubungan yang baik dalam menjalin pertemanan dengan orang lain, apakah subjek memiliki teman, atau kita juga dapat mengetahui seberapa baik individu dapat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Hal ini tentu merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mencari tahu apa sebenarnya penyebab dari masalah yang klien hadapai.
 6.    Recreational Preferences
     Pertanyaan ini berkaitan dengan hobby yang subjek miliki. Kegiatan apa yang paling subjek sukai dan sebagaiannya. Apabila subjek tidak memiliki kegiatan yang ia sukai untuk melepaskan penatnya maka hal tersebut dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap obat dan alcohol. Maka dari itu, perlu dilihat apakah klien mampu mengatasi stressnya melalui kegiatan yang menyenangan atau tidak. Apabila tidak, maka dapat menyebabkan suatu masalah tertentu.
 7.    Sexual history
     Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang belum tentu dapat diberikan ke semua subjek wawancara. Pewawancara harus mampu menilai situasi serta kondisi apakah pertanyaan ini layak diajukan atau tidak. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan seksualitas subjek. Pertanyaan tersebut beraitan dengan perilaku seksual apa yang sering dilakukan subjek, orientasi seksual yang dimiliki subjek, atau pengalaman subjek terhadapsexual abuse, dsb.
8.    Medical history
     Pertanyaan ini berkaitan dengan riwayat medis yang telah di lakukan subjek. Pegobatan apa yang pernah di terima subjek, penyakit yang di derita subjek, dsb. Informasi ini dapat digunakan untuk melihat apakah penyebab dari gangguan yang di alami subjek dapat berasal akibat faktor obat-obatan atau hal yang lain.
 9.    Psychiatric / psychotherapy history
     Pewawancara perlu mengetahui diagnosa apa yang telah diberikan oleh psikolog atau psikiater sebelumnya. Namun, pewawancara jangan berasumsi bahwa diagnosa tersebut pasti benar. Pewawancara perlu melihat kembali apakah diagnosa tersebut sesuai dengan gangguan yang subjek alami. Pertanyaan ini bertujuan untuk memastikan apaah treatment yang sebelumnya subjek alami merupakan treatment yang benar atau justru treatment tersebut yang membuat klien menjadi bermasalah.
 10.  Legal history
     Pewawancara juga perlu mengetahui apakah subjek memiliki masalah dengan hukum atau tidak, apakah wawancara pernah dipenjara sebelumnya. Apabila subjek pernah memiliki pengalam dipenjara akibat perilaku kejahatan yang sangan ekstrim maka hal tersebut dapat menindikasikan karakteristik patologi yang subjek miliki.
 11.  Alcohol and Substance use/ abuse
     Pewawancara perlu menanyakan apakah subjek memiliki masalah ketergantungan dengan alkohal dan obat-obatan. Informasi ini dapat digunakan untuk melihat apakah gangguan yang dimiliki subjek diakibatkan oleh efek dari alcohol atau disebabkan oleh faktor lainnya.
 12.  Nicotine and/ or caffeine consumption
     Selain alcohol dan obat-obatan, pewawancara juga perlu melihat apakah subjek memiliki ketergantungan kepada zat lain seperti rokok dan kafein yang memiliki potensi untuk menyebabkan sebuah ganguan.
 13.  Current living situation
     Pewawancara juga perlu bertanya mengenai situasi tempat tinggal yang subjek miliki.  Apakah subjek tinggal di pemukiman yang dikelilingi oleh kejahatan, atau pemukiman yang bising dimana hal ini dapat menjadi faktor pemicu gangguan pada subjek.
 14.  Source of support
     Selain itu, pewawancara perlu bertanya mengenai sumber dukungan yang subjek miliki, apakah subjek merasa sumber dukungaannya berasal dari orang tua, teman, pacar, atau lainnya. Lalu perlu ditanya juga apakah saat ini subjek masih mendapatkan dukungan tersebut, apabila subjek merasa bahwa ia tidak lagi memiliki orang lain yang mendukungnya maka hal tersebut mungkin dapat menjadi pemicu masalah dalam diri subjek

25 Mar 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar