social history dapat diperoleh secara tertulis tetapi lebih baik dengan wawancara karena dengan wawancara interviewer dapat melakukan probing. karena tidak ada 2 orang di dunia yang memiliki masalah yang sama, jadi interviewer harus mengingat bahwa masalah yang dihadapi interviewee bukan hanya faktor bawaan (nature), tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan (nurture). area dari social history dapat berupa keluarga, pendidikan, pekerjaan, hubungan interpersonal, seksual, agama, medical, psychotherapy, alcohol history, dan lainnya.
dalam masalah keluarga kita dapat bertanya mengenai riwayat keluarganya, lalu bertanya mengenai tempat lahirnya, tempat dibesarkan. di Indonesia masalah keluarga merupakan stressor utama, contohnya adalah 3 generasi yang tinggal dalam 1 rumah.
dalam masalah pendidikan biasanya merupakan korban bullying atau dirinya yang membully temannya dan mengenai peer groupnya. dalam masalah pekerjaan sebaiknya kita tidak bertanya pekerjaan subyek saat ini karena apabila subyek tidak bekerja maka akan menyinggung subyek, sebaiknya menanyakan kesibukan subyek.
dalam status pernikahan, kita dapat menanyakan tentang statusnya sepertisingle, married, divorce, atau widow/er. dalam masalah hubunganinterpersonal kita dapat menanyakan apakah subyek memiliki teman/teman kerja/tetangga atau apakah subyek mengenal lingkungan sekitarnya.
lalu kita dapat menanyakan mengenai kegiatan apa yang menyenangkan bagi subyek. apabila ada masalah dengan kegiatan yang menyenangkan/hobi subyek dapat mengarah pada penggunaan alkohol dan lainnya. pada beberapa orang menyenangkan tidak dapat dirasakan dengan mudah, mereka mengatakan bahwa itu kekanak-kanakkan dan buang waktu. namun, dalam masalah seksual apabila tidak perlu ditanyakan maka jangan ditanyakan, terutama jangan menanyakan pada pertemuan pertama.
dalam masalah kesehatan kita dapat menanyakan mengenai riwayat operasi, rawat jalan/inap, terakhir medical check up, dan nama dan dosis obat yang dikonsumsi. kita juga dapat menanyakan mengenai sejarah psikoterapi atau obat psikiatrik. kita juga dapat menanyakan mengenai apakah subyek pernah mengkonsumsi alkohol dan sejenisnya. lalu mengenai konsumsi caffeine seperti merokok (seberapa berat/merokok berapa banyak dalam sehari).
beberapa cara untuk wawancara mengenai social history yang baik:
- mendengarkan apa yang subyek bicarakan.
- jika ingin berbicara atau bertanya yang penting.
- jangan mengintrogasi tapi wawancara.
- harus memiliki keingin tahuan (secara spontan dan alami)
- catat yang penting karena kita tidak dapat mengingat semua subyek katakan.
- hati-hati akan perbedaan budaya.
- harus dapat melakukan probing yang baik.
26 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar