Selasa, 25 Maret 2014

Talking about the past, is it necessary? (Tie Elisabeth Gouwtama)


Seseorang adalah dirinya saat ini karena bentukan dari masa lalunya. Masa lalu itu bukanlah sekedar deretan fakta yang terjadi, namun masa lalu adalah cerita tentang kehidupan orang tersebut. Masa lalu juga tampaknya mengambil andil yang cukup besar dalam menentukan bagaimana seseorang berpikir, bertindak, bersikap dan bagaimana perasaannya. Oleh karena itu, ketika melakukan wawancara, janganlah lupa untuk menanyakan tentang masa lalu klien. Dari masa lalu,interviewer dapat memperoleh informasi tentang strategi-strategi kehidupan, baik yang adaptif maupun yang tidak, yang klien kembangkan dalam hidupnya. Dari wawancara tentang sejarah kehidupannya kita juga dapat mendengar tentang persepsi klien akan suatu peristiwa, bagaimana klien mengartikan kejadian tersebut dan bagaimana perasaan sang klien.
Lalu aspek-aspek apa sajakah dari masa lalu seseorang yang interviewer dapat tanyakan kepada klien? Sesungguhnya, banyak sekali aspek yang dapat ditanyakan. Sejarah keluarga, sejarah pendidikan dan pekerjaan yang dilakukan oleh klien, sejarah tentang kehidupan pernikahan, sejarah tentang hubungan interpersonal, jenis rekreasi apa yang disukai, apakah memiliki ketergantungan terhadap alkohol atau obat-obatan, apakah pernah punya masalah perdata, dan bagaimana riwayat kesehatannya, apakah pernah di diagnosa dengan gangguan psikiatrik, dll. Berbagai pertanyaan seperti ini perlu ditanyakan, karena pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu interviewer memperoleh cukup informasi agar dapat mengkonsepkan asal mula kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh klien.

24 Mar 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar