Kamis, 27 Maret 2014

SOCIAL HISTORY (Listia Qisthy)

Sejarah seorang klien adalah lebih dari seperangkat fakta dari dirinya. Cerita dari klien menyediakan konteks dimana mereka mengembangkan strategi yang adaptif maupun maladaptif. Sebagai tugas pewawancara adalah membantu klien dalam masalah yang diceritakan klien, karena darisanalah pewawancara dapat membantu klien mengatasi masalah-masalah klien. Area- area dari social history, pewawancara harus mendapatkan informasi dari area-area berikut ini:


1.    Family History
Sebagai pewawancara, kita harus bertanya dimanakah dia lahir, dibesarkan dimana, diasuh oleh siapakan dirinya, apakah diasuh oleh keluarga kandung, apakah diasuh oleh orangtua wali. Karena hal ini penting untuk mengetahui apakah gejala atau masalah perilaku yang dialami klien disebabkan oleh keluarganya.

2.    Educational History
Tanyakan kepada klien adakah hal yang membanggakan untuk dirinya, misalnya dibidang akademik, bagaimana kehidupan sosial klien selama kuliah. Karena jika klien selama kuliah dapat membina hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya, kemungkinan besar untuk menjalin hubungan kedepannya dengan orang lain akan lebih mudah juga.

3.    Occupational Training / Job History
Sebaiknya interviewer jangan memnanyakan pekerjaan klien dengan kalimat yang menyinggung, seperti “apakah pekerjaan anda saat ini?” sebaiknya “apa kesibukkan anda setiap hari?” karena kita tidak pernah tahu apakah klien pernah memiliki permasalahan dengan pekerjaannya atau tidak, atau belum tentu klien memiliki pekerjaan.

4.    Marital History
Bertanya kepada klien, apakah status pernikahannya saat ini apakah masih gadis, sudah bertunangan, menikah atau sudah bercerai. Pewawancara harus menanyakan apakah status pernikahannya saat ini ketika wawancara berlangsung.

5.    Interpersonal Relationship
Bagaimana hubungan klien dengan orang lain, tidak hanya dengan lingkungan di sekolah, kuliah atau lingkungan kerja, namun perlu ditanyakan bagaimana hubungannya dengan sesama anggota keluarganya, di lingkungan rumah dengan tetangga nya. 

6.    Recreational Preferences
Kegiatan yang klien sukai, bagaimana cara mereka melakukan kesenangan, misalnya dengan hiking. Jika klien tidak dapat melakukan kesenangannya, mungkinkan melakukan hal lain seperti meminum alkohol, karena dapat membuat rileks sesaat dengan mudah dan memerlukan banyak waktu sepeti hiking. 

7.    Sexual History
Pertanyaan mengenai seksual ini sangat sensitif untuk beberapa orang, tidak dianjurkan bertanya pada pertemuan di sesi pertama, sehingga seorang interviewer harus hati-hati mengenai pertanyaan yang akan ditanyakan.

8.    Medical History
Tanyakan mengenai riwayat medis klien. Meliputi : rawat jalan, rawat inap, rawat operasi, masalah kesehatan, last medical check-up, nama dan dosis obat-obatan yang pernah dikonsumsi. Misalnya dirinya pernah operasi pengangkatan payudara karena kanker stadium 2, jadinya klien malu karena sebagai wanita “payudara” adalah harta.

9.    Psychiatric / Psychotheraphy History
Tanyakan kepada klien apakah dahulu pernah pergi ke psikolog dan pernah didiagnosis oleh psikolog atau dokter jiwa slien pewawancara, minta klien membawa rekam medisnya, apakah psikoterapi yang dijalani, karena siapa tahu jika dulu salah diagnosa, akan berdampak hingga saat ini.

10.  Legal History
Tanyakan apakah klien pernah memiliki masalah dengan hukum.

11.  Alcohol and Substance Use/Abuse
Tanyakan kepada klien sesuatu seperti “saya suka meminum beberapa jenis beer atau segelas anggur . Bagaimana dengan mu?” dengan bertanya seperti itu klien tidak akan merasa terancam. Jika masalahnya berhubungan dengan pekerjaan atau hukum tampaknya tepat dengan ketergantungan alkohol.

12.  Nicotine and Caffeine Consumption
Banyak klien yang tidak mengetahui tentang “obat aditif lainnya”  yaitu nikotin dan kafein. eberapa sering klien mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein atau seberapa banyak klien merokok yang mengandung nikotin yang berbahaya untuk kesehatan tubuhnya.


Sejarah seorang klien adalah lebih dari seperangkat fakta dari dirinya. Cerita dari klien menyediakan konteks dimana mereka mengembangkan strategi yang adaptif maupun maladaptif. Sebagai tugas pewawancara adalah membantu klien dalam masalah yang diceritakan klien, karena darisanalah pewawancara dapat membantu klien mengatasi masalah-masalah klien. Area- area dari social history, pewawancara harus mendapatkan informasi dari area-area berikut ini:

1.    Family History
Sebagai pewawancara, kita harus bertanya dimanakah dia lahir, dibesarkan dimana, diasuh oleh siapakan dirinya, apakah diasuh oleh keluarga kandung, apakah diasuh oleh orangtua wali. Karena hal ini penting untuk mengetahui apakah gejala atau masalah perilaku yang dialami klien disebabkan oleh keluarganya.

2.    Educational History
Tanyakan kepada klien adakah hal yang membanggakan untuk dirinya, misalnya dibidang akademik, bagaimana kehidupan sosial klien selama kuliah. Karena jika klien selama kuliah dapat membina hubungan sosial yang baik dengan lingkungannya, kemungkinan besar untuk menjalin hubungan kedepannya dengan orang lain akan lebih mudah juga.

3.    Occupational Training / Job History
Sebaiknya interviewer jangan memnanyakan pekerjaan klien dengan kalimat yang menyinggung, seperti “apakah pekerjaan anda saat ini?” sebaiknya “apa kesibukkan anda setiap hari?” karena kita tidak pernah tahu apakah klien pernah memiliki permasalahan dengan pekerjaannya atau tidak, atau belum tentu klien memiliki pekerjaan.

4.    Marital History
Bertanya kepada klien, apakah status pernikahannya saat ini apakah masih gadis, sudah bertunangan, menikah atau sudah bercerai. Pewawancara harus menanyakan apakah status pernikahannya saat ini ketika wawancara berlangsung.

5.    Interpersonal Relationship
Bagaimana hubungan klien dengan orang lain, tidak hanya dengan lingkungan di sekolah, kuliah atau lingkungan kerja, namun perlu ditanyakan bagaimana hubungannya dengan sesama anggota keluarganya, di lingkungan rumah dengan tetangga nya. 

6.    Recreational Preferences
Kegiatan yang klien sukai, bagaimana cara mereka melakukan kesenangan, misalnya dengan hiking. Jika klien tidak dapat melakukan kesenangannya, mungkinkan melakukan hal lain seperti meminum alkohol, karena dapat membuat rileks sesaat dengan mudah dan memerlukan banyak waktu sepeti hiking. 

7.    Sexual History
Pertanyaan mengenai seksual ini sangat sensitif untuk beberapa orang, tidak dianjurkan bertanya pada pertemuan di sesi pertama, sehingga seorang interviewer harus hati-hati mengenai pertanyaan yang akan ditanyakan.

8.    Medical History
Tanyakan mengenai riwayat medis klien. Meliputi : rawat jalan, rawat inap, rawat operasi, masalah kesehatan, last medical check-up, nama dan dosis obat-obatan yang pernah dikonsumsi. Misalnya dirinya pernah operasi pengangkatan payudara karena kanker stadium 2, jadinya klien malu karena sebagai wanita “payudara” adalah harta.

9.    Psychiatric / Psychotheraphy History
Tanyakan kepada klien apakah dahulu pernah pergi ke psikolog dan pernah didiagnosis oleh psikolog atau dokter jiwa slien pewawancara, minta klien membawa rekam medisnya, apakah psikoterapi yang dijalani, karena siapa tahu jika dulu salah diagnosa, akan berdampak hingga saat ini.

10.  Legal History
Tanyakan apakah klien pernah memiliki masalah dengan hukum.

11.  Alcohol and Substance Use/Abuse
Tanyakan kepada klien sesuatu seperti “saya suka meminum beberapa jenis beer atau segelas anggur . Bagaimana dengan mu?” dengan bertanya seperti itu klien tidak akan merasa terancam. Jika masalahnya berhubungan dengan pekerjaan atau hukum tampaknya tepat dengan ketergantungan alkohol.

12.  Nicotine and Caffeine Consumption
Banyak klien yang tidak mengetahui tentang “obat aditif lainnya”  yaitu nikotin dan kafein. eberapa sering klien mengkonsumsi kopi yang mengandung kafein atau seberapa banyak klien merokok yang mengandung nikotin yang berbahaya untuk kesehatan tubuhnya.

26 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar