Materi perkuliahan teknik wawancara kali ini yaitu membahas tentang keterampilan dasar wawancara sungguh sangat menarik sekali... iyaaak seperti biasa ritual setiap minggunya saya harus membuat rangkuman dari materi yang sudah dipelajari tadi dikelas bersama bu Henny..
Ada beberapa point yang akan saya tulis dalam blog ini tentang keterampilan dasar wawancara sebagaimana kita semua tahu sebelum memulai wawancara kita tuh harus membina rapport dengan klien..rapport?? iya dimana menciptakan suasana nyaman dan itu bedasarkan inisiatif si pewawancaranya yang pastisih bertujuan agar menggugah si klien untuk cerita ke sang “psikolog” nya tersebut bayangkan jika dalam interview seseorang tidak membina rapport dengan klien pasti klien tersebut akan ketakutan dan tidak mau bercerita terus terang karena bisa saja sang klien tidak merasa nyaman.. membina rapport tuh ada macem-macem sih contohnya ketika sang klien datang kita bertanya “ bagaimana perjalanan menuju kemari ? lancar atau macet”, menanyakan kabar, memberikan senyum hangat, jabat tangan yang normal saja tapi jangan terlalu berlebihan dalam menjabat tangan hehehehe..yah memperlihatkan ekspresi keperdulian terus juga ketertarikan itu akan membuat sang klien nyaman.. kontrol mimik wajah jangan keliatan seperti menaikan alis satu, mengkerutkan dahi yah pokonya sih control your expression apalagi kalo klien kita ceritain hal-hal yang membuat kita shock jangan perlihatkan hal itu tetep kalem aja tapi jangan keliatan datar juga kalo terlihat datar stay cool not to be cool.. jaga ucapan juga jangan sampai ada kata-kata yang membuat klien tidak nyaman dengan sebuah kata yang dilontarkan oleh kita.. gunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh klien jangan pakai istilah yang asing didengar oleh klien tapi gunakan kata-kata yang lebih general aja biar kliennya juga paham sama apa yang kita ucapkan..
Lalu ada lagi empathy.. selain raport empathy pun sangat penting akan tetapi empathy tidak akan tercipta jika raportnya tidak baik ( buruk) misalnya dari awal kita tidak begitu respect sama klien karena mungkin perilakunya yang kurang sopan ketika dia bercerita tentang apa yang ingin dikonsultasikan walau ceritanya sedih tapi karena kita pada awalnya tidak begitu respect empathy itu tidak akan muncul, kalaupun muncul mungkin hanya simpati saja bukan empathy.. Empathy itu dimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan klien dan mencoba masuk kedalam dunia klien dan mencoba mengutip sedikit kalimat dari apa yang bu henny katakan “ empathy tidak bicara soal air mata..empathy bisa paham perasaan klien”
Kemudian setelah empathy adalagi attending behavior dimana kesempatan untuk diam dan berfikir dalam attending behavior terbagi menjadi 3V1B ( Visual, Vocal Qualities,Verbal tracking,Body Language) kita akan bahas satu per-satu dimulai dari Visual..iya visual dimana ketika kita eye contact dengan klien tatap klien jangan alihkan pandangan mungkin sebagian orang akan risih jika bertatap-tatapan mata yah..karena tidak terbiasa adapula yang takut jika ditatap matanya tapi yah emang itu ketika klien berbicara kita diam dan kita memperhatikan dia kita juga bisa sekaligus bisa mengobservasi apakah dia sedang berbohong..ada yang disembunyikan atau bagaimana?? Lalu, Vocal Qualities iyak kecepatan dan tone bicara itu mengidentifikasikan seberapa besar ketertarikan rasa empathy control juga volume suara jangan terlalu kecil dan yang pasti jangan terlalu besar juga..
Verbal tracking ...dimana kita jangan melenceng jauh dari apa yang sudah ditetapkan sejak awal ngobrolnya jangan ngalor ngidul gitu maksudnyaaa... harus fokus!! Next ada lagi body language dalam body language juga ada 2hal yang penting yaitu attentive dan authentic penting banget nih dalam body language kita mesti jadi diri kita sendiri jangan terlalu lebay jangan terlalu jaim intinya sih..jangan faking good!! Mesti jadi diri sendiri dan harus bisa menjadi lebih “ matture” kalo kata bu henny sih..
Kemudiann dalam interview skills yang pasti mesti tau questioning technique dalam quetioning technique terbagi lagi menjadi 3 ada.. open question dimana kita bisa mendapatkan informasi lebih luas lagi dari klien intinya sih kita harus bisa improvisasi sendiri mungkin seperti mengucapkan kata-kata “ bisa ibu ceritakan lebih lanjut??” “ apa yang bisa saya bantu untuk ibu/bapa?” dan kita pun harus memperjelas kalimat yang diucapkan oleh klien.. lalu ada lagi closed question kita hanya memmberikan kesimpulan antara ia atau tidak.. kemudian the abuse of question yang paling mesti dinget jangan terlalu menggunakan kata WHY ??? coba kata why/kenapa di ganti dengan kata-kata bagaimana?, kapan?,apa itu akan jauh lebih baik dari pada menggunakan kata why! Ketika mewawancarai klien sebisa mungkin jangan seperti intograsi santai saja..jangan terlalu tegang kalau klien udah sulit banget buat ngomong please jangan paksa dia buat bicara karena akan membuat dia jadi terganggu.. dan klien tidak akan mampu mengengungkapkan perasaan yang sesungguhhnya.
Satisfying interviewer’s needs.. coba untuk tidak terlalu ingin tahu lebih banyak tanpa si klien bercerita.. lalu ada lagi observation skill’s dimana dalam keterampilan observasi ini fokusnya ke 3 area yaitu perilaku non verbal ( ekspresi wajahnya alis dinaikan, bibir dirapatkan) , verbal ( perhatikan kata kunci yang sering diucapkan oleh klien) dan inkongruensi ( konsistensi perilaku/jawaban dari si klien) kalo kata bu henny orang bohong tuh bisa ketahuan tanpa dia sadari sendiri..ketika seseorang berbohong ada aja tingkahnya yang membuat dia sendiri kurang nyaman contoh “ ngusap-ngusap rambut, garuk-garuk idung)
Active Listening Skills: Encouraging dimana kita memancing klien tersebut untuk berbicara Kemudian ada Reflection of content ( paraphrasing) dimana kita menyimpulkan dari apa yang diucapkan sedangkan reflection of feelings dimana kita menyimpulkan dari yang dirasa klien contoh ( sepertinya anda sedih yaa..) yang mesti di hindari adalah parroting sebenarnya boleh saja mengulang perkataan klien tapi jangan terlalu sering malah akan seperti burung beo nanti nya hehehehe... the last is Summarizing yaitu menyimpulkan dari pembicaraan di akhir sesi J
15 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar