Hello, how’s life everyone? Asik, pake bahasa Indonesia yang baik dan benar aja deh biar semua yang baca ngerti hahaha :p sebelumnya mau ngucapin get well super soon ya untuk dosen Teknik Wawancara kita yang super sekali :D Bu Henny cepat sembuh bu biar bisa ngelawak lagi dikelas :D
Minggu lalu waktu Bu Hen sakit, yang ngajar adalah ci Tasya. Ci Tasya mengulas tentang Social History pada Teknik Wawancara antara Interviewer dengan klien. Kali ini saya akan mencoba mengulas apa yang saya dapat dan tangkap dalam perkuliahan tentang Social History.
Kayanya quotes diatas cocok nih untuk para interviewer yang baru mengenal kliennya. Jangan pernah menilai seseorang dengan hanya satu sisi. Kenal namanya? Tahu siapa dia? Eits, itu ngga cukup. Kita harus mengenalnya lebih dalam. Disitulah peran riwayat hidupnya ;D
Nah! Apalagi quotes yang satu lagi diatas. “jangan menilai buku dari covernya”. Asli, buku aja gak boleh kita judgeisinya bagus atau engga dari sampulnya. Apalagi manusia, sob :D kita engga bisa menilai seseorang secara keseluruhan dari penampilan, wajah, sikap dan sebagainya. Nah, makin penting deh nih peranan riwayat hidup klien terhadap interviewer.
Kebanyakan orang awam beranganggap bahwa Social historymerupakan hanya sekedar sejarah atau riwayat dari sosial seseorang. Social history menurut dunia psikologi adalah sejarah tentang kehidupan seseorang sejak dulu (dari kecil) hingga sekarang. Social history sangat bermanfaat bagi parainterviewer/pewawancara karena merupakan bagian dari wawancara yang akan interviewer lakukan terhadapinterviewee/klien. Interviewer dapat mengetahui apa saja masalah yang dihadapi klien dan bagaimana perkembangan klien berdasarkan wawancara yang mengarah terhadap sejarah kehidupan seseorang.
Jika ingin mengetahui tentang sejarah kehidupan klien,interviewer harus membuat pertanyaan yang tepat agar dapat menggali informasi tetapi tidak menyinggung perasaan klien.
Pada umumnya tidak semua klien memiliki sejarah/pengalaman hidup yang sama. Masalah yang dihadapi oleh klien tidak hanya disebabkan oleh faktor bawaan (nature) namun juga oleh faktor lingkungan (nurture).
Area yang perlu ditanya paling pertama dalam mengetahuisocial history klien adalah (1) Family of origin atau sejarah keluarga klien.
Bukan narsis tapi sedikit numpang eksis yaa :p tapi sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana gambaran silsilah keluarga klien, kemudian hubungan klien dengan keluarganya dan apakah dalam keluarga klien ada yang memiliki masalah / gangguan metal sama seperti klien. Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan peta ringkas dari silsilah keluarga klien dan hubungan klien dengan keluarganya dapat dilakukan dengan family genogram.
Setelah sejarah keluarga, yang perlu ditanyakan berikutnya adalah (2) educational history atau sejarah pendidikan klien. Sekolah merupakan tempat dimana anak banyak menghabiskan waktunya selain di rumah, sehingga sekolah pun berperan dalam membentuk kepribadian seorang anak pada dewasa nanti. Pada masa sekolah ini, perlu ditanya bagaimana hubungan klien dengan teman-teman di sekolahnya atau bagaimana perasaan klien terhadap pengalaman di sekolahnya. *lagi lagi numpang eksis
(3) Occupational training / job history, menanyakan apa keseharian kegiatan yang dilakukan klien.
(4) Marital History, perlu diketahui juga apakah klien masih menikah, atau sudah bercerai, kemudian setelah itu meminta klien untuk lebih menceritakan kehidupan pernikahannya.
(5) Interpersonal relationship, pada bagian ini menanyakan hubungan pertemanan klien dengan orang lain di luar pernikahan.
(6) Recreational preferences, hal apa yang menjadi kesenangan klien juga harus ditanyakan, karena tidaklah baik apabila klien tidak memiliki kegiatan yang menyenangkan dalam hidupnya.
(7) Sexual History, membicarakan mengenai tentunya bagaimana pengalaman hubungan seks klien dan biasanya area ini merupakan area paling sensitif.
(8) Medical History, kondisi kesehatan klien juga perlu diketahui karena mungkin saja kondisi kesehatan klien yang memburuk menjadi sumber masalah pikiran klien.
(9) Psychiatric / psychotheraphy history, pengalaman klien tentang pernah ke psikolog mana saja.
(10) Legal history, menanyakan pada klien tentang keterlibatannya dengan aturan hukum.
(11) Alcohol and Substance use / abuse, menanyakan pada klien mengenai sejarah pemakaian obat-obatan atau kecenderungan klien dalam meminum minuman beralkohol.
(12) Nicotine or caffeine consumption, kenapa hal ini ditanyakan? Karena kalau konsumsi terlalu berlebihan dari nikotin dan kafein juga tidak baik bagi tubuh.
24 Mar 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar