Kamis, 27 Maret 2014

Keterampilan Dasar Wawancara (Dorothy Harsono)

   Ketika kita membaca note kecil seperti di samping, apa yang ada di pikiran kita...??? “Bagaimana ini, apa yang harus saya persiapkan untuk besok...?, Bagaimana jika klien itu sulit digali informasinya...? Bagaimana jika wawancara besok berjalan kaku dan tidak menghasilkan apa-apa...?” Mungkin beberapa kekhawatiran itulah yang muncul di otak kita.
     Seorang psikolog yang telah berpengalaman mungkin akan lebih santai dan tidak terlalu khawatir ketika melihat note tersebut. Namun, sebagai seorang calon psikolog yang belum berpengalaman pastinya kita akan khawatir bukan... Nah, inilah beberapa keterampilan yang perlu kita ketahui dan miliki sebelum kita menjadi pewawancara klien yang handal.  
     
     Pertama, kemampuan membina rapport. Ciptakan suasana yang nyaman dan hangat bagi klien. Berikan senyuman tulus, jabatan tangan, ataupun percakapan kecil sebagai pencair suasana awal yang menegangkan. Ekspresi kepedulian dan ketertarikan cerita klien akan membuat klien nyaman. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu jalannya percakapan agar kita dapat memusatkan perhatian kita pada perkataan klien. Klien harus tahu bahwa kita mengerti perasaan mereka. Sesuaikan bahasa yang kita gunakan dengan umur, pendidikan, dan status sosial klien.
     
Kedua, empati. Dengan membina rapport yang baik maka empati pun akan bertumbuh. Hal yang perlu kita lakukan adalah mencoba masuk menjadi diri klien dan hayati apa yang klien rasakan. Jangan men-judge klien ketika klien salah, beritahu dengan baik sehingga klien tidak merasa terpojokkan. Kita akan dapat berempati dengan baik jika kita fokus dengan klien.
     Ketiga, attending behavior. Jangan bicara terus menerus kepada klien, biarkan klien bercerita mengenai mereka dan masalah mereka. Ketika kita fokus dan tidak melakukan hal lain, maka kita akan dapat mempelajari klien kita dan lebih memahami alur cerita klien. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam attending behavior adalah kontak mata kita, nada dan kecepatan bicara kita, fokus dengan tujuan pembicaraan atau peka memilih pertanyaan kepada klien, dan berikan perhatian dengan menjadi diri kita apa adanya.

     Keempat, teknik bertanya (terbuka dan tertutup). Pertanyaan terbuka seperti “Apa yang dapat saya bantu?”, “Dapatkah Anda menceritakan lebih lanjut?”, “Apa yang Anda maksud dengan menyakiti?” Pertanyaan terbuka tidak mengarahkan, lebih membebaskan klien untuk mengekspresikan perasaannya sehingga kita pun akan mendapat informasi yang lebih banyak. Sedangkan pertanyaan tertutup bersifat mengarahkan, jawaban sebatas “ya” dan “tidak”, dan akan membuat klien terpengaruh dengan pemikiran kita.        

     Kelima, keterampilan observasi. Observasi perilaku nonverbal, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan hindari stereotype. Observasi perilaku verbal, dengan sellective attention dimana klien akan membicarakan apa yang kita tertarik atau yang ingin kita dengar, dan perhatikan key words atau kata-kata yang ditekankan oleh klien. Observasi konflik, diskrepansi, atau inkongruensi, dimana kita harus memperhatikan kecocokan antara perilaku verbal dengan non verbal klien.
     Keenam, active listening. Variasi verbal maupun nonverbal yang kita tunjukkan untuk membuat klien lebih dan tetap mau bercerita. Dapat kita lakukan dengan memberi jarak 10-15 detik untuk kita diam agar kita tidak berbicara terus menerus, gunakan bahasa tubuh dan kontak mata, respon perkataan klien dengan “Ya...”, “Oke...”, “lalu...”, ulangi dan uraikan perkataan klien. Perhatikan konten pembicaraan dan emosi klien. Boleh mengulang perkataan klien namun jangan terus-menerus. Klarifikasi apa yang klien katakan setelah sesi wawancara berakhir.     

   
     Jika kita sudah menguasai keterampilan dasar wawancara di atas, maka ketika kita menghadapi klien dan melakukan wawancara dengan klien akan berjalan lebih menyenangkan dan informasi pun dapat kita dapatkan dengan baik. Dengan belajar dan berlatih terus akan membuat kita menjadi psikolog yang handal. 

19 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar