Kamis, 27 Maret 2014

Past? (Ratna Dewi)

Dalam pertemuaan kali ini, Teknik wawancara membahas tentang Social History dimana klien mengembangkan stretegi adaptif dan maladaptif untuk hidup, dan di sinilah tugas interviewer untuk menfasilitasi cerita klien. Jadi pentingkah mengetahui  social history seorang klien?? Jawabannya adalah ya. Tujuannya simple, agar interviewer dapat memperlakukan klien dengan "benar", dengan kata lain interviewer dapat mengobat gangguan, bukan orang dengan gangguan. Namun, untuk dapat menggali social history bukan suatu hal yang mudah, tidak akan mudah bagi seseorang menceritakan kehidupannya, dengan orang lain, terlebih orang pada orang asing. Bina rapport adalah senjata utama bagi para interviewer, membuat para interviewee nyaman untuk menceritakan, yang kemudian bisa dengan lisan maupun tulisan, dan semua ini didapatkan biasanya melalui lebih dari satu sesi pertemuan wawancara.

Dengan interviewer mengetahui social history dari klien, interviewer memperoleh informasi yang cukup untuk mengetahui asal usul permasalahan dari klien. Social histrory menjadi bukti kalau memang pada dasarnya tidak mungkin ada orang yang hidup dengan cara yang sama, dengan kondisi nature (faktor bawaan) dan nurture (faktor lingkungan) yang jelas berbeda setiap individunya. 

Mengapa seseorang bisa begini begitu? tidakkah anda bertanya?
Ini menjadi pernyataan besar yang hanya dipertanyakan,  namun sebagian besar orang tidak mau tahu, bahkan tidak mau peduli dengan apa yang sebenarnya terjadi "dibalik" semua yang muncul, yang biasanya menjadi masalah. Area  social history menjawab pertanyaan yang hanya menjadi pertanyaan memiliki kontribusi besar atas jawaban permasalahan yang muncul pada interviewee. Ada beberapa area yang menjadi kemungkinan pertanyaan yang diajukan dari interviewer pada interviewee, misalnya yang paling mendasar, family history dimana interviewee dilahirkan, dimana dibesarkan, asal keluarga interviewee, bersama siapa saja interviewee tinggal apakah dengan keluarga besar atau dengan keluarga inti saja, bagaimana komunikasi didalam keluarga, atau area di pendidikan yang bisa ditanyakan bagaimana kehidupan sekolah interviewee, bagaimana peran nilai rapot, performa disekolah apakah baik atau buruk, proses sosialiasi disekolah seperti apa, dan beberapa area social history lainnya.

Yang perlu dikuasai interviewer untuk menggali social history seseorang, adalah kemampuan mendengar yang bertujuan kearah pertanyaan lebih lanjut, menanyakan hal yang relevan dan berguna (tidak kepo), tidak mengintrogasi (mencecar dengan pertanyaan-pertanyaan), rasa ingin tahu, mencatat yang penting, berhati-hati dengan perbedaan budaya, dan mengarahkan interviewee untuk probing yang baik.

Tidak semua orang sanggup dan mau menceritakan masa lalunya, dan tidak sedikit juga orang menguburnya begitu dalam, karena tidak semua baik dan indah untuk dikenang.
Tidak mudah untuk menggali masa lalu seseorang, "tidak mudah" bukan berarti "tidak bisa", semua tergantung Anda. :) semoga bermanfaat. 

26 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar