Hi.... sudah seminggu saya tidak memposting sesuatu disini
Maklumlah mulai banyak kesibukan akhir-akhir ini....
kuliah mulai lebih aktif dari biasanya, dan tugas-tugas juga sudah mulai menumpuk dan harus dikerjakan satu persatu....
Kebetulan saya besok akan ujian tentang "social history"
Jadi sembari saya me-review apa yang sudah saya pelajari, mari kita bahas tentangsocial history hari ini...
Secara sederhana kita dapat mengartikan social history sebagai keseluruhan pengalaman, gambaran hidup, dan peran yang dimiliki seseorang. Hal ini sangat dibutuhkan bagi seorang psikolog untuk mengali alasan ataupun pemicu-pemicu gangguan yang dialami seseorang. Kita akan mulai membedah bagian-bagian darisocial history yang umumnya digunakan untuk mengali informasi.
Bagian pertama yaitu, family history. Singkat saja, bagian ini menjadi hal yang paling penting menurut saya. Karena segala sesuatu dimulai bersama keluarga, family historymencakup peran klien dalam keluarganya sendiri, peran klien dalam keluarga besarnya, budaya dan cara pengasuhan yang diberikan dan diterima klien. Tidak hanya berupa hal-hal sosial saja, catatan kesehatan baik secara psikologis dan biologis dibutuhkan.
Bagian kedua dalam social history adalah educational history. Kita dapat mengartikanya secara langsung, pada bagian ini kita akan mengali tentang tingkat pendidikan, catatan pendidikan (seperti nilai, kelebihan, dan kekurangan klien). Tidak hanya berupa kemampuan intelegensi klien saja. Kita juga harus mengali bagaimana sosialisasinya di dalam lingkungan pendidikanya.
Pada tingkatan selanjutnya, sesudah belajar di rumah, lalu menambah ilmu di sekolah. Akan sayang sekali bila tidak digunakan untuk orang lain ataupun diri sendiri. Maka kita harus mengali job history. Job history menekankan pada pekerjaan (secara profesional) dan kesibukan (secara umum). Terlihat sederhana namun terkadang informasi dari job history dapat memunculkan beberapa informasi kuat lainya. Seperti alasan ia tetap bertahan dalam pekerjaan, apakah pekerjaan tersebut adalah keinginanyan, atau apakah bidang yang digelutinya sesuai dengan pendidikan yang diambilnya?
Bagian keempat adalah marital history. Marital history membahas tentang status (menikah, jomblo, in relationship, it's complicated, bercerai, atau sudah ditinggalkan oleh pasangan). Biasanya untuk informasi ini sudah tertera dalam pengisian biodata. Tapi, tetap perlu gali lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana klien memandang seseorang yang penting dalam hidupnya.Bagian kelima adalah konteks sosial yang lebih luas dari marital history yaitu interpersonal relationship. Jika dalam marital historymengacu pada seseorang yang dianggap penting, pada interpersonal relationshipmengacu kepada bagaimana seorang individu bersosialsasi dengan lingkungan sekitarnya (rekan kerja, saudara, teman, tetangga, dll)
Bagian keenam juga tidak kalah penting yaitu recreational prefrence. Recreational prefrence adalah informasi yang berisi tentang bagaimana klien bersenang-senang umumnya. Bersenang-senang disini bisa mengacu pada perilaku negatif juga seperti penggunaan alkohol, seks bebas, narkoba, dan berbagai perilaku menyimpang lainya. Penting bagi seorang psikolog mengetahui hal tersebut, informasi-informasi ini akan menuntun psikolog ke bagaimana persepsi seseorang tentang tindakanya sendiri dan bagaimana klien memandang perilaku-perilaku yang ada.
Bagian ketujuh adalah bagian yang sensitif dan umumnya dianggap cukup privat yaitusexual history. Dalam sexual history pertanyaan yang diberikan harus dipilih dan disampaikan dengan baik dan benar agar klien tidak merasa kita melewati batasan privasinya. Pertanyaan yang diberikan mengacu pada orientasi seksual, ketertarikan seksual, kekerasan seksual, penyakit menular seksual, dan tingkat kepuasan dalam berhubungan seksual. Cukup sensitif bukan dalam wawancara? Karena itu umumnya pertanyaan ini di berikan pada saat rapport yang sangat baik dan kuat sudah terbina dengan baik.
Catatan lain yang kita butuhkan dari klien adalah medical history. Medical historyberupa riwayat kesehatan klien. Informasi ini umumnya berupa hal yang cukup mendalam dan mendetail. Seperti: riwayat rumah sakit, riwayat sakit yang diderita, riwayat operasi, riwayat obat dan dosis yang dikonsumsi, dan riwayat penyakit yang dimiliki keluarga. Untuk itu perlu dilampirkan beserta dengan catatan medis agar kita dapat mengkonfirmasi seutuhnya dan sebenar-benarnya.
Diluar catatan kesehatan fisik, ada juga catatan kesehatan psikis. Informasi ini dikenal dengan psychotherapy history. Karena terkadang beberapa analisa diagnosa sederhana tentang kelainan mental yang diterima seseorang bisa saja memberikan pengaruh pada keadaanya sekarang. Untuk itu informasi ini dibutuhkan, informasi ini juga nantinya akan membantu kita menentukan treatment dan therapy yang harus diberikan kepada klien. Kita juga dapat mengali hal baru dengan bertanya tentang bagaimana treatment atau therapy yang pernah diterimanya? apa yang ia rasakan? atau kenapa ia membutuhkanya?
Catatan lainya yang penting dimiliki adalah legal history atau catatan hukum. Pertanyaan ini sifatnya sedikit seperti job history. Jika kita memilih kata-kata yang kurang pas. Klien dapat berbohong ataupun memilih tidak mejawab. Jadi ketika kita harus bertanya lebih baik menggunakan kata-kata yang sifatnya ambigu seperti "apakah anda pernah menghadapi masalah hukum?" atau "pernahkah anda memiliki kendala dengan hukum?" agar klien tidak merasa menerima judgmental atau penilaian buruk secara langsung, daripada menggunakan pertanyaan yang men-judge "apa pelanggaran hukum yang anda lakukan?". Jika seseorang sering sekali melanggar hukum secara terus menerus, dapat memunculkan kecendrungan characterological pathological (kelainan kepribadian)
2 bagian ini terpisah tapi umumnya memiliki keterakaitan, karena keduanya mengacu pada lifestyle atau gaya hidup jaman sekarang. 2 bagian itu adalah alcohol and substance use or abuse dan nicotine and caffeine consumption. Pada bagian alcohol and substance use mengali informasi tentang konsumsi alkohol dan obat-obatan, penggunaan alkohol dan obat-obatan secara berlebihan berdampak buruk baik secara fisik maupun psikologis. Karena itu informasi ini penting agar kita memahami kendala yang dialami klien baik yang berhubungan dengan alkohol dan obat-obatan ataupun yang diakibatkan oleh kedua hal tersebut. Zat adiktif lainya yang umum di konsumsi lainya adalah caffeine dan nikotin. Keduanya sering dianggap remeh oleh beberapa orang, ataupun sering tidak disadari. Konsumsi berlebihan pada kedua zat ini dapat menghasilkan ketergantungan dan kerusakan fisik dan dapat menganggu fungsi psikologis.
Kedua belas hal ini adalah galian yang penting dalam social history. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui cara dan bahasa yang tepat dalam mengalinya. Ya.... untuk itu jam terbang dan praktik sederhana maupun praktik langsung dibutuhkan agar kita semakin handal dan mampu dalam mengali informasi-informasi penting ini.
kuliah mulai lebih aktif dari biasanya, dan tugas-tugas juga sudah mulai menumpuk dan harus dikerjakan satu persatu....
Kebetulan saya besok akan ujian tentang "social history"
Jadi sembari saya me-review apa yang sudah saya pelajari, mari kita bahas tentangsocial history hari ini...
Secara sederhana kita dapat mengartikan social history sebagai keseluruhan pengalaman, gambaran hidup, dan peran yang dimiliki seseorang. Hal ini sangat dibutuhkan bagi seorang psikolog untuk mengali alasan ataupun pemicu-pemicu gangguan yang dialami seseorang. Kita akan mulai membedah bagian-bagian darisocial history yang umumnya digunakan untuk mengali informasi.
Bagian pertama yaitu, family history. Singkat saja, bagian ini menjadi hal yang paling penting menurut saya. Karena segala sesuatu dimulai bersama keluarga, family historymencakup peran klien dalam keluarganya sendiri, peran klien dalam keluarga besarnya, budaya dan cara pengasuhan yang diberikan dan diterima klien. Tidak hanya berupa hal-hal sosial saja, catatan kesehatan baik secara psikologis dan biologis dibutuhkan.
Bagian kedua dalam social history adalah educational history. Kita dapat mengartikanya secara langsung, pada bagian ini kita akan mengali tentang tingkat pendidikan, catatan pendidikan (seperti nilai, kelebihan, dan kekurangan klien). Tidak hanya berupa kemampuan intelegensi klien saja. Kita juga harus mengali bagaimana sosialisasinya di dalam lingkungan pendidikanya.
Pada tingkatan selanjutnya, sesudah belajar di rumah, lalu menambah ilmu di sekolah. Akan sayang sekali bila tidak digunakan untuk orang lain ataupun diri sendiri. Maka kita harus mengali job history. Job history menekankan pada pekerjaan (secara profesional) dan kesibukan (secara umum). Terlihat sederhana namun terkadang informasi dari job history dapat memunculkan beberapa informasi kuat lainya. Seperti alasan ia tetap bertahan dalam pekerjaan, apakah pekerjaan tersebut adalah keinginanyan, atau apakah bidang yang digelutinya sesuai dengan pendidikan yang diambilnya?
Bagian keempat adalah marital history. Marital history membahas tentang status (menikah, jomblo, in relationship, it's complicated, bercerai, atau sudah ditinggalkan oleh pasangan). Biasanya untuk informasi ini sudah tertera dalam pengisian biodata. Tapi, tetap perlu gali lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana klien memandang seseorang yang penting dalam hidupnya.Bagian kelima adalah konteks sosial yang lebih luas dari marital history yaitu interpersonal relationship. Jika dalam marital historymengacu pada seseorang yang dianggap penting, pada interpersonal relationshipmengacu kepada bagaimana seorang individu bersosialsasi dengan lingkungan sekitarnya (rekan kerja, saudara, teman, tetangga, dll)
Bagian keenam juga tidak kalah penting yaitu recreational prefrence. Recreational prefrence adalah informasi yang berisi tentang bagaimana klien bersenang-senang umumnya. Bersenang-senang disini bisa mengacu pada perilaku negatif juga seperti penggunaan alkohol, seks bebas, narkoba, dan berbagai perilaku menyimpang lainya. Penting bagi seorang psikolog mengetahui hal tersebut, informasi-informasi ini akan menuntun psikolog ke bagaimana persepsi seseorang tentang tindakanya sendiri dan bagaimana klien memandang perilaku-perilaku yang ada.
Bagian ketujuh adalah bagian yang sensitif dan umumnya dianggap cukup privat yaitusexual history. Dalam sexual history pertanyaan yang diberikan harus dipilih dan disampaikan dengan baik dan benar agar klien tidak merasa kita melewati batasan privasinya. Pertanyaan yang diberikan mengacu pada orientasi seksual, ketertarikan seksual, kekerasan seksual, penyakit menular seksual, dan tingkat kepuasan dalam berhubungan seksual. Cukup sensitif bukan dalam wawancara? Karena itu umumnya pertanyaan ini di berikan pada saat rapport yang sangat baik dan kuat sudah terbina dengan baik.
Catatan lain yang kita butuhkan dari klien adalah medical history. Medical historyberupa riwayat kesehatan klien. Informasi ini umumnya berupa hal yang cukup mendalam dan mendetail. Seperti: riwayat rumah sakit, riwayat sakit yang diderita, riwayat operasi, riwayat obat dan dosis yang dikonsumsi, dan riwayat penyakit yang dimiliki keluarga. Untuk itu perlu dilampirkan beserta dengan catatan medis agar kita dapat mengkonfirmasi seutuhnya dan sebenar-benarnya.
Diluar catatan kesehatan fisik, ada juga catatan kesehatan psikis. Informasi ini dikenal dengan psychotherapy history. Karena terkadang beberapa analisa diagnosa sederhana tentang kelainan mental yang diterima seseorang bisa saja memberikan pengaruh pada keadaanya sekarang. Untuk itu informasi ini dibutuhkan, informasi ini juga nantinya akan membantu kita menentukan treatment dan therapy yang harus diberikan kepada klien. Kita juga dapat mengali hal baru dengan bertanya tentang bagaimana treatment atau therapy yang pernah diterimanya? apa yang ia rasakan? atau kenapa ia membutuhkanya?
Catatan lainya yang penting dimiliki adalah legal history atau catatan hukum. Pertanyaan ini sifatnya sedikit seperti job history. Jika kita memilih kata-kata yang kurang pas. Klien dapat berbohong ataupun memilih tidak mejawab. Jadi ketika kita harus bertanya lebih baik menggunakan kata-kata yang sifatnya ambigu seperti "apakah anda pernah menghadapi masalah hukum?" atau "pernahkah anda memiliki kendala dengan hukum?" agar klien tidak merasa menerima judgmental atau penilaian buruk secara langsung, daripada menggunakan pertanyaan yang men-judge "apa pelanggaran hukum yang anda lakukan?". Jika seseorang sering sekali melanggar hukum secara terus menerus, dapat memunculkan kecendrungan characterological pathological (kelainan kepribadian)
2 bagian ini terpisah tapi umumnya memiliki keterakaitan, karena keduanya mengacu pada lifestyle atau gaya hidup jaman sekarang. 2 bagian itu adalah alcohol and substance use or abuse dan nicotine and caffeine consumption. Pada bagian alcohol and substance use mengali informasi tentang konsumsi alkohol dan obat-obatan, penggunaan alkohol dan obat-obatan secara berlebihan berdampak buruk baik secara fisik maupun psikologis. Karena itu informasi ini penting agar kita memahami kendala yang dialami klien baik yang berhubungan dengan alkohol dan obat-obatan ataupun yang diakibatkan oleh kedua hal tersebut. Zat adiktif lainya yang umum di konsumsi lainya adalah caffeine dan nikotin. Keduanya sering dianggap remeh oleh beberapa orang, ataupun sering tidak disadari. Konsumsi berlebihan pada kedua zat ini dapat menghasilkan ketergantungan dan kerusakan fisik dan dapat menganggu fungsi psikologis.
Kedua belas hal ini adalah galian yang penting dalam social history. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui cara dan bahasa yang tepat dalam mengalinya. Ya.... untuk itu jam terbang dan praktik sederhana maupun praktik langsung dibutuhkan agar kita semakin handal dan mampu dalam mengali informasi-informasi penting ini.
26 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar