Rabu, 26 Maret 2014

Teknik wawancara: social history (M. Yudha)


     Kembali lagi saya akan menulis tentang mata kuliah teknik wawancara. Tugas seorang interviewer dalam wawancara adalah mencari informasi  berkenaan dengan klien yang melakukan sesi wawancara. Dalam menggali / mencari informasi apa saja yang dapat ditanyakan interviewer kepada klien, berikut adalah ulasannya.
 Family history. tanyakan klien dimana ia dilahirkan, tempat dibesarkan, dan tempat tinggal saat ini. Mengapa demikian ? karena hal ini dapat mengetahui bagaimana seorang individu berkembang secara nurture (dengan lingkungan), norma / nilai adat apa yang terdapat dalam diri klien, serta komunikasi dalam keluarga seperti apa. Hal ini setidaknya dapat menggali bagaimana seorang klien tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga (latar belakang keluarga).

Educational history. Menanyakan klien tentang sejarah pendidikannya. Biasanya seorang interviewer tidak menanyakan “bagaimana nilai rapport anda saat sekolah / kuliah ?”. pertanyaan ini terlalu dibuat-buat mengada-ada ataupun teoritis. Melainkan bertanya “hal apa saja yang anda raih / ingat saat masih sekolah / kuliah?” pertanyaan seperti ini akanmerecall apa saja yang klien dapatkan saat menjalani masa pendidikan.

Occupational history / job history. Adalah menanyakan tentang pekerjaan klien saat ini, namun harus di garis bawah untuk tidak bertanya seperti “apa pekerjaan anda saat ini?” hal ini cukup beresiko dikarenakan klien yang datang dengan masalah atau pewawancara yang sedang melakukan wawancara tidak mengetahui jelas apa permasalahan yang dihadapi klien (bisa saja klien yang datang / diwawancara sedang memiliki masalah tentang pekerjaannya seperti pemutusan hubungan kerja). Hal yang dapat seorang interviewer tanyakan adalah “apa kesibukan anda setiap hari?” pertanyaan ini akan terdengar netral seperti kita ingin tahu apa yang ia kerjakan saat / akhir-akhir ini, jikalau ia bekerja pastilah klien akan menceritakan tentang pekerjaan yang dilakukannya.

Marital history. Adalah menanyakan tentang berapa kali seseorang berhubungan dengan pernikahan. Atau secara umum menanyakan status hubungan menikah, cerai, atau janda / duda.

Interpersonal relationships. Menanyakan bagaimana cara membina hubungan kepada rekan-rekannya hal ini penting karena mungkin masalah pada klien tidak akan jauh dari orang-orang yang berada disekitarnya.

Recreational preference, yakni menanyakan hal apa saja yang membuat klien terhibur / menyenangkan dalam kegiatannya / hidupnya.

Sexual history, hal ini mungkin dirasa lebih sensitive untuk ditanyakan kepada klien. Yakni mengenai tentang kegiatan seksual klien, seperti bagaimana skala seks dalam kehidupannya, orientasi seksualnya, dan juga kepuasan dalam seks yang dilakukan. Dikarenakan pertanyaan ini sensitive, sebaiknya interviwer menanyakan hal ini jika telah memiliki rapport baik dengan klien.

Medical history. Yakni tentang riwayat kesehatan yang dimiliki oleh klien. Seperti pernah rawat jalan, rawat inap, memiliki kesehatan gigi dan mulut, dokter yang sering dikunjungi, obat dan dosis apa saja yang pernah dikonsumsi saat sakit.

Psychiatric/psychoteraphy history. Menanyakan tentang “apa klien pernah mengunjungi psikiater atau melakukan teraphy?” karena bisa saja klien datang konsultasi karena mesalah yang dimilikinya dalam hal psikiatri dan terapi.

Legal history. Yakni berkaitan dengan acara kesaksian klien terhadap pelanggaran hukum. Seperti contoh apakah klien terlibat kasus hukum pembunuhan, melanggar pereaturan lalu lintas, dan sebagainya.

Alcohol substance use / abuse, tentang klien yang berkaitan dengan penggunaan atau ketergantungan terhadap alcohol. Pertanyaan yang baik dalam mewawancarai hal ini adalah “terkadang saya meminum segelas bir atau anggur, bagaimana dengan anda?” pernyataan dan pertanyaan ini setidaknya tidak membuat klien merasa dihukum dengan pertanyaan “apa anda menggunakan / pecandu alcohol?”.

Nicotine and/or caffeine consumption. Adalah berkaitan dengan konsumsi nikotin dan kafein pada klien yang mungkin menjadi permasalahan yang akan anda temukan sebagai pewawancara dan akan melakukan treatment untuknya.
Demikianlah hal-hal yang dapat digali dalam social history seorang klien untuk mencari permasalahan yang mungkin ada padanya, semoga cukup membantu dalam wawancara.
try to be good and be the best in the next level, enjoy !

24 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar