Jumat, 28 Maret 2014

WAWANCARA: SOCIAL HISTORY (Padmavirya Shanti)


Standard
     Mengapa penting bagi seorang interviewer untuk mengetahui social history dari interviewee-nya? Selain dapat membangunrapport dengan intervieweeinterviewer dapat menggunakansocial history tersebut untuk mengetahui asal-usul masalah dan penyelesaian masalah intervieweeSocial history seseorang bukan hanya sekedar nama, usia, dan domisilinya saja, tetapi lebih mendalam dari itu dan tentunya bergantung kepada usia individu tersebut. Berikut akan diuraikan beberapa social historyyang perlu diperhatikan oleh interviewer.
     Family history. Sejarah keluarga merupakan hal yang paling mendasar untuk mengenali interviewee lebih jauh. Mulai dari hubungan antar anggota keluarga, kebiasaan-kebiasaan yang dipunyai di keluarga tersebut, norma budaya yang dianut di dalam keluarga, konflik-konflik dalam keluarga, dan juga mengetahui adanya seorang yang mempunyai gangguan mental dalam keluarganya. Hanya dari sejarah keluargaintervieweeinterviewer dapat mendapatkan banyak informasi tambahan yang dapat digunakan.
     Educational history. Sejarah pendidikan juga sangat penting karena berperan dalam membentuk seseorang. Dari sejarah pendidikan, seorang interviewer tidak hanya melihat performa interviewee secara akademis, tetapi juga kemampuaninterviewee dalam bergaul. Karena pada saat di sekolah, seorang individu pertama kali bergaul di luar anggota keluarganya. Interviewee juga mempunyai ingatan dan persepsinya sendiri, tidak hanya mengenai edukasi, tetapi juga di proses sosialisasi tersebut.
     Job history. Bagi seorang yang sudah menyelesaikan edukasinya, kebanyakan orang akan melanjutkan dengan bekerja baik di perusahaan maupun berwiraswasta. Sebaiknya,interviewer tidak langsung menanyakan pekerjaan seoranginterviewee, melainkan menanyakan kesibukan intervieweesetiap harinya. Karena terdapat kemungkinan bahwa intervieweeanda adalah seorang pengangguran. Dari sejarah pekerjaannya, dapat dilihat kemampuan kerja interviewee dan lingkungan tempat interviewee bekerja. Interviewer juga dapat melihat motivasi pada interviewee dan kemampuan beradaptasinya di lingkungan kerja.
     Marital history. Sejarah pernikahan atau status dariinterviewee biasanya diperoleh di identitas diri interviewee. Tetapi seorang interviewer harus mendalami kembali statusnya tersebut. Dari pendalaman tersebut, interviewer dapat mengetahui persepsi individu mengenai hubungannya dengan orang lain dan hubungan-hubungan dengan siapa saja yang dianggap penting oleh interviewee.
     Berikut empat social history yang paling mendasar menurut penulis. Terlepas dari itu masih sangat banyak yang bisa dilihat dari seorang interviewee, contohnya seperti sexual history, medical history, psychotheraphy history, legal history,penggunaan obat-obatan dan alkohol, konsumsi rokok dan nikotin, dan lain sebagainya. Namun, sebagai interviewerpenting bagi anda untuk memilah-milah hal yang akan anda tanyakan. Jangan pernah bertanya hal-hal yang tidak berkaitan dengan masalah interviewee, hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu interviewer saja. Seorang interviewer harus menghormati privasi dari interviewee-nya. Maka dari itu, seoranginterviewer yang baik harus bisa mengutamakan interviewee dan penyelesaian dari masalah-masalahnya.
26 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar