Senin, 31 Maret 2014

kemampuan konselor dalam membina rapport (Ratu Desniar Ayu Rekayani)


Rapport adalah upaya dalam menciptakan suasana yang nyaman dan hangat. Dalam suatu konseling membina rapport sangatlah penting. Biasanya membina rapport dilakukan di awal pertemuan dengan klien, membina rapport akan menajadi penentu untuk kedeoannya. karena jika seorang konselor dapat membina rapport dengan baik,klienpun akan terbuka dengan masalah-masalahnya ketika proses konseling berjalan. hal itu juga akan mempermudah konselor dalam proses konseling tersebut.
Cara membina rapport yang baik adalah dengan senyum yang hangat, sambutan yang bersahabat, jabat tangan, dan percakapan kecil seperti memberikan salam pembuka kepada klien,selain itu sebagai konselor juga harus memperhatikan budaya atau paham tentang berbagai macam budaya. Misalnya orang indonesia yang dalam normanya tidak terbiasa cium pipi kanan dan kiri.
Terkadang rapport berjalan berangsur angsur, sebab tergantung pada klien nya juga, klien yang mudah akrab akan lebih mudah dalam membina rapport. Dalam proses konseling hindarkan rawut muka yang datar, ekspresikan kepedulian serta ketertarikan akan membuat klien menjadi lebih nyaman. Dan dalam berbahasa usahakan perhatikan tingkat pendidikan klien jangan sampai klien tidak mengerti dengan percakapan konselor dengan bahasa yang tinggi.
selain membina rapport keterampilan dasar dalam wawancara juga dibutuhkan rasa empathy yaitu kemampuan menghayati fikiran klien. dalam proses empaty konselor tidak harus membenarkan semua cerita klien yang salah. Akan tetapi lebih mencoba untuk memahami dunia klien tanpa harus menghakiminya. Kurangi berbicara atau merefleksikan perasaan konselor tapi beri kesempatan kepada klien untuk lebih banyak merefleksi kan perasaannya.
17 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar