Salah satu tugas kelas Teknik Wawancara kami adalah untuk mewawancarai seorang psikolog profesional. Kelompok kami mendapat tugas mewawancarai seorang psikolog klinis, dan dari hasil wawancara kami, saya mendapat perspektif baru tentang profesi psikolog klinis dan tentang teknik mewawancarai.
Subyek kami merupakan seorang psikolog dengan "jam terbang" sekitar 46 tahun; jelas sekali subyek kami sangat berpengalaman dalam bidang profesinya. Selama proses wawancara, subyek sempat bercerita berbagai kasus yang pernah ia tangani. Subyek juga bercerita tentang pengalaman pribadinya, seperti riwayat pendidikannya dan cerita-cerita pribadi tentang masa kecil dan keluarganya.
Salah satu hal yang ditekankan oleh subyek kami adalah bahwa dalam profesi psikolog klinis (dan mungkin hal ini berlaku pada profesi-profesi lain) proses pembelajaran kita sebenarnya tidak pernah berakhir. Subyek bercerita bagaimana ia selalu mengikuti berbagai perkembangan baru tentang metode treatment, jenis-jenis psikotes yang baru, dan kasus-kasus psikologi klinis yang unik. Sebagai seorang profesional, kita harus terus mencari tahu dan mengikuti berbagai penemuan, penelitian, dan teori yang baru. Kita harus terus menambah wawasan kita. Dengan mengikuti berbagai perkembangan terbaru di bidang kita, kita akan menambah dan memperlengkap "senjata" kita untuk melawan masalah-masalah klien, dan menjadi psikolog yang lebih handal.
Tidak hanya mempelajari hal baru, namun kita juga harus sering mempraktekan apa yang telah kita pelajari. After all, practice makes perfect. Dengan sering berpraktek dan menangani klien, kita akan melatih dan mempertajam kemampuan kita sebagai psikolog klinis. Makin lama dan makin banyak pengalaman kita, semakin dalam wawasan dan keterampilan kita. Subyek kami, di dekade kelimanya sebagai psikolog klinis, sudah sangat handal dalam menginterpretasikan hasil tes proyektif sampai ia dapat mengetahui segala macam hal tentang seorang anak hanya dari beberapa gambaran yang dibuat sang anak.
Tentunya hal ini memerlukan dedikasi dan kerajinan yang amat sangat. Karenanya, sangat penting bagi seorang psikolog klinis untuk benar-benar mencintai dunia psikologi klinis. Bila hati kita tidak sepenuhnya tertarik pada dunia psikologi klinis, maka kita lama-lama dapat merasa bosan, tidak suka, bahkan muak dengan segala macam teori yang harus kita pelajari dan kasus-kasus yang harus kita tangani. Bekerja sebagai psikolog klinis tidaklah mudah, dan akan mengambil waktu yang sangat banyak dari hidup kita. Kita harus menangani klien dengan berbagai masalah, mendengarkan cerita mereka, memberi tanggapan, melakukan treatment, dan memberi asesmen. Kadang, kita bahkan harus melakukan semua hal tersebut dengan klien yang tidak kooperatif atau sangat sulit untuk di-handle. Bayangkan melakukan semua hal tersebut untuk hampir seluruh hari dan hampir setiap hari. Bila kita tidak benar-benar menyukai dunia psikologi klinis, maka kita tidak akan menikmati hidup kita.
Setelah subyek kami menekankan hal ini, saya tersadarkan bahwa dunia profesi psikolog klinis jauh lebih intens dari yang pertama saya kira. Level komitmen yang ditunjukkan seorang psikolog klinis harus sangat tinggi bila ia ingin menjadi psikolog yang ahli. Komitmen yang tinggi ini dimulai dan dipertahankan oleh motivasi dan ketertarikan yang besar terhadap dunia psikologi klinis. Maka, bagi semua yang sedang mempertimbangkan berkarir sebagai psikolog klinis, saya sarankan Anda benar-benar bertanya kepada diri Anda; apakah saya benar-benar tertarik dengan dunia psikologi klinis? Apakah saya siap untuk berkomitmen dan menekuni bidang ini untuk sepanjang karir saya? Karena bila jawabannya tidak, sebaiknya Anda mempertimbangkan lagi pilihan karir Anda, dan memilih jalan lain yang akan membahagiakan Anda.
12 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar