Kamis, 27 Maret 2014

Teknik Wawancara (Listia Qisthy)

Apa yang kalian ketahui tentang wawancara? Sudah tidak asing bagi kita semua melihat dan mendengar kalimat "Wawancara". Secara langsung maupun tidak langsung kita pasti pernah  melakukan wawancara. Menrut saya dengan adanya wawancara kita mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari seorang narasumber, wawancara yang terstruktur membuat kita lebih banyak mendapatkan informasi, memahami karakter sang narasumber, dan mendapatkan gambaran hal baru yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.

Wawancara sangat diperlukan ketika seseorang membutuhkan sebuah informasi penting mengenai suatu hal yang memiliki latar belakang peristiwa, dengan wawancara menggunakan beberapa pertanayaan yang menyangkut pada masalah yang dituju, kemudian hasil dari wawancara tersebut dapat membantu kita menemukan infomasi yang sedang kita butuhkan. Terlebih ketika harus melengkapi tugas-tugas dari beberapa mata kuliah. Saya adalah salah satu mahasiswi dari fakultas psikologi, tentunya sangat sekali membuthkan “wawancara” untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang nantinya berhubungan dengan pekerjaan saya dikemudian hari.

Arti wawancara menurut beberapa tokoh:
Morrison (2008), wawancara adalah proses mengumulkan informasi dari seseorang dengan memberikan pertanyaan yang akan dijawab pasien. Wawancara merupakan cara menolong seseorang ketika mereka membicarakan diri mereka, serta aktivitas meminta pasien untuk mengungkapkan emosi dan cerita kehidupan pribadi mereka.
Ivet, Ivey, & Zalaquett (2010), wawancara adalah proses paling dasar untuk mengumpulkan informasi, penyelesaian masalah, dan informasi psikososial.
Menurut saya, wawancara adalah proses Tanya jawab yang dilakukan seoranginterviewer dengan interviewee untuk mendapatkan suatu informasi ataupun membantu permasalahan dan membantu memecahkan masalah yang dialami oleh interviewee, namun harus dengan persetujuan interviewee yang bersangkutan serta menjaga kerahasiaan dari seorang interviewee tersebut.

Wawancara berbeda dengan percakapan biasa, perbedaannya adalah: wawancara mempunyai urut-urutan dan dilaksanakan dengan tema yang relevan,mungkin saja membicarakan fakta atau perasaan yang tidak menyenangkan, pewawancara harus memilki pengetahuan tentang  area yang tercakup dalam wawancara, dan bertujuan mengumpulkan informasi, membangun hubungan, memperbesar pemhaman pewawancara dank lien terhadap masalah tingkah laku, memberikan dukungan dan arahan dalam membantu klien menangani masalah tingkah laku.

Wawancara berguna sebagai sarana pengumpulan data selama evaluasi psikologis, sarana untuk mengembangkan rapport dan mendorong klien untuk melakukan eksplorasi diri,melengkapi data tes psikologis, dan memberikan informasi yang sangat berguna yang mungkin tidak dapat diperoleh dengan cara lain seperti observasi tingkah laku, maupun reaksi klien.

Jadi, wawancara itu memang sangatlah kita perlukan, karena dengan adanya wawancara semua informasi yang kita ingin tahu dapat dilaksanakan dengan bertanya menggunakan pertanyaan yang sudah kita buat sesuai dengan topik permasalahan, namun para pewawancara harus dapat kreatif dalam mebuat pertanyaan dan mengembankan pertanyaan agar informasi yang didapat sangat lengkap.

26 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar