Minggu, 02 Maret 2014

Di balik Sosok Mereka...(Evelyn Cindy)


Sekilas ketika membaca, pasti anda bertanya-tanya, apa maksud penulis memberikan judul seperti itu. Ya, dalam kelas psikologi seksual minggu ini membahas seksual orientation. Kalau membahas orientasi seksual yang normal, sebut saja heteroseksual adalah hal yang lumrah. Namun, kali ini saya akan lebih memfokuskan orientasi seksual homoseksual. Beberapa pandangan orang sering kali seperti ini, “dia aneh ya, kelainan kali masa cewe suka sama cewe” , atau “ ih, jangan deket-deket deh sama dia masa cowo sama cowo pelukan, ntar kalo deket-deket kita diincer loh”. Tidak salah jika orang-orang memandang sepeti itu, memang kaum homoseksual adalah kaum minoritas yang sering dikucilkan, di jauhkan dari masyarakat di segala aspek kehidupan. Pandangan ini membuat saya berfikir, mungkin bukan mereka yang mengkehendaki diri mereka seperti itu, siapa sih yang mau memiliki orientasi seksual yang salah? Mengapa masyarakat mengucilkan mereka?. Homoseksual memang memiliki ketertarikan seksual yang salah, namun coba pikirkan dari sisi yang berbeda. Mereka masih memiliki kemampuan yang sama dengan orang pada umumnya. Contohnya dalam hal bekerja, mereka tetap dapat menonjol dalam bidang profesi yang mereka tekuni. Mereka juga memiliki hati yang sama seperti orang-orang pada umumnya. Mereka juga ingin dianggap sama seperti orang lain. Disamping orientasi seksual mereka yang salah, bagaimanapun juga, mereka masih manusia, sederajat dengan orang lain pada umumnya yang perlu dihargai, di anggap, dan dikasihi. Pada akhirnya janganlah mendiskriminasi kaum homoseksual, namun lebih baik mengendalikan agar tidak semakin banyak jumlahnya. Semoga tulisan saya dapat mengubah cara pandang siapa pun yang membaca artikel ini tentang kaum homoseksual. Terimakasih :)

1 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar