Definisi Motivasi Kerja
Definisi menurut KBBI. Ada beberapa pengertian yang dipaparkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Motivasi menurut KBBI (1990).
1)
Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; 2) motivasi
adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (h. 593)
Definisi kerja menurut KBBI (1990). “Kegiatan
melakukan sesuatu; yang dilakukan (diperbuat); 2) sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian” (KBBI, 1990, h. 428).
Definisi motivasi kerja secara harafiah. Dapat
diartikan bahwa motivasi kerja merupakan dorongan yang timbul dari
dalam diri seseorang sadar atau tidak sadar yang menyebabkan seseorang
atau kelompok orang tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu, yang
dalam hal ini berkaitan dengan mata pencaharian atau pencarian nafkah.
Definisi lain. Ada
beberapa pandangan motivasi kerja menurut Anoraga. “Pengertian mengenai
motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula
diartikan hal atau keadaan menjadi motif” (Anoraga, 2005, h. 35). Dalam
hal ini, motivasi merupakan suatu keadaan yang menjadi keinginan
individu, atau dapat dikatakan “dorongan” dalam melakukan suatu hal.
“Seorang
bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap
bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu
keadaan yang lebih memuaskan dari keadaan sebelumnya” (Anoraga, 2005, h.
11). Bekerja dalam kajian ini membahas mengenai kegiatan pencaran
nafkah. Hal ini dilakukan untuk mencapai kebutuhan hidup dan untuk
mengubah hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu keadaan dimana
motif akan timbul pada diri individu untuk mencapai suatu hal yang dapat
membawa diri individu tersebut dalam keadaan yang lebih baik.
Aspek-aspek yang Terdapat dalam Motivasi Kerja
Aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi kerja menurut Gomez (dalam Muniroh, 1997):
Aspek individual meliputi (a) kebutuhan-kebutuhan (needs), (b) tujuan-tujuan (goals), dan (c) kemampuan (abilities). Aspek organisasional meliputi (a) pembayaran (pay), (b) keamanan bekerja (job security), (c) rekan kerja (co-workers), (d) pengawasan (supervisor), (e) pujian (praise), dan (f) pekerjaan itu sendiri (job itself). (h. 4)
Aspek individual yang pertama, kebutuhan-kebutuhan (needs), individu memiliki motivasi kerja yang tinggi dikarenakan ingin mendapatkan pembayaran (pay) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, tujuan-tujuan (goals),
bilamana seorang individu ingin meraih suatu prestasi atau tingkatan
tertentu dalam suatu pekerjaan, maka akan lahir suatu motivasi dalam
dirinya untuk bekerja lebih giat. Ketiga, kemampuan (abilities),
kemampuan dan motivasi kerja bukanlah suatu hal yang berbanding lurus.
Individu yang memiliki kemampuan baik namun tidak memiliki motivasi
kerja yang tinggi hanya akan menjadi pekerja yang “tidak sepenuh hati”,
melainkan pekerja dengan kemampuan biasa saja namun memiliki motivasi
kerja yang tinggi akan lebih sukses meniti karier.
Aspek organisasional pertama, pembayaran (pay),
aspek ini merupakan aspek utama dalam membangun motivasi kerja dari
luar karena motivasi kerja akan cenderung meningkat apabila “dihargai
lebih” atau minimal sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Kedua,
keamanan bekerja (job security), lokasi pekerjaan yang aman dan
kondusif juga mendukung motivasi kerja karena bila lokasi kerja tidak
aman, tidak sehat, atau tidak mendukung pekerjaan, maka si pekerja akan
cenderung tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan tidak hadir dalam
lokasi kerja. Ketiga, rekan kerja (co-workers), berbicara mengenai rekan kerja dapat dikaitkan dengan teamworks. Terkadang
seorang individu kurang termotivasi dalam bekerja dikarenakan teamworks
dalam pekerjaannya kurang menghargai keberadaannya dalam kelompok,
sehingga motivasi yang tinggi tadi bisa saja turun drastis akibat
individu merasa kurang dianggap.
Keempat, pengawasan (supervisor),
adanya pengawasan dalam melakukan pekerjaan juga mendukung lahirnya
motivasi kerja seorang individu. Bila setiap pekerjaannya dievaluasi
dengan baik menyertakan kekurangan dan kelebihan hasil pekerjaannya,
maka individu akan berusaha membenahi diri dan termotivasi untuk menjadi
lebih baik lagi. Kelima, pujian (praise), hal ini berkaitan
dengan penghargaan atas pekerjaan yang terlah dicapai. Bila individu
dihargai atas tiap pekerjaannya, maka besar kemungkinan individu
tersebut termotivasi untuk berbuat “lebih” dalam pekerjaannya, demikian
sebaliknya. Keenam, pekerjaan itu sendiri (job itself),
pekerjaan yang individu jalani harusnya sesuai minat individu tersebut.
Bila tidak sesuai atau bahkan individu tersebut tidak berbakat sama
sekali maka individu tersebut sulit untuk termotivasi lebih dalam
pekerjaannya.
Melalui
penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa aspek
internal dan organisasional memiliki kesalingterkaitan antar satu dengan
yang lain. Motivasi kerja secara internal akan lahir apabila mendapat
dukungan dari lingkungan organisasi (tempat kerja), demikian sebaliknya.
Meskipun memiliki motivasi kerja yang tinggi, namun bila kondisi
lingkungan dan masyarakat tidak mendukung, maka motivasi kerja akan
menghilang sedikit demi sedikit.
Cara Membangun Motivasi Kerja
Berikut
cara membangun motivasi kerja (a) pikirkan tujuan hidup Anda, selama
sepuluh tahun ke depan, lima tahun kedepan, bahkan hari demi hari ke
depan; (b) uraikan langkah-langkah pasti untuk Anda dapat menggapai
tujuan hidup Anda tersebut, langlah-langkah yang realistis; (c) mulailah
mengerjakan apa yang harus Anda kerjakan, mulai di hari ini dan bukan
besok; dan (d) evaluasi apa yang telah Anda lakukan, baik yang berhasil
maupun gagal, dan temukan jalan keluar atas setiap masalah Anda
(Sugihyono & Dewi, 2012).
Manfaat Motivasi Kerja
Motivasi
kerja sesungguhnya adalah bagian terpenting dalam menjalankan
pekerjaan. Jika kita memiliki motivasi kerja yang baik, maka pekerjaan
yang kita lakukan akan membawa kepuasan tersendiri bagi individu sebagai
seorang pekerja. “Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap semangat
kerja seseorang. Orang yang memiliki motivasi untuk bekerja akan lebih
berkomitmen dalam pekerjaannya. Secara langsung, semangat kerja tersebut
akan meningkatkan kinerja seseorang. Semakin besar kinerja seorang
pekerja, maka produktivitas mereka akan meningkat” (Nugraha, 2012)
Daftar Pustaka
Anoraga, P. (2005). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Hendry. (2010). Definisi motivasi kerja. Diunduh dari http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/definisi-motivasi-kerja/
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ke 4). Jakarta: Balai Pustaka.
Muniroh. (2013). Hubungan antara kohesivitas kelompok dan motivasi kerja karyawan BRI kantor cabang Malang Martadinata. Diunduh dari http://jurnal-online.um.ac.id/article/do/detail-article/1/40/679
Nugraha, J. S. (2012, 2 November). Faktor dan Manfaat Motivasi Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan. Diunduh dari http://psikologi-untar.blogspot.com/2012/11/faktor-dan-manfaat-motivasi-kerja.html
Sugihyono, Y., & Dewi, A. (2012). School of life: 30 pelajaran kehidupan yang inspiratif dari tokoh dan kisah mendunia. Bandung: Visi Anugerah Indonesia.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar