Senin, 04 November 2013

Motivasi Kerja (Tivany Triana Yusnijar)

 
Definisi Motivasi Kerja
Definisi menurut KBBI. Ada beberapa pengertian yang dipaparkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Motivasi menurut KBBI (1990).
1) Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; 2) motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (h. 593)
Definisi kerja menurut KBBI (1990). “Kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan (diperbuat); 2) sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian” (KBBI, 1990, h. 428).
Definisi motivasi kerja secara harafiah. Dapat diartikan bahwa motivasi kerja merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang sadar atau tidak sadar yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak untuk melakukan sesuatu, yang dalam hal ini berkaitan dengan mata pencaharian atau pencarian nafkah.
Definisi lain. Ada beberapa pandangan motivasi kerja menurut Anoraga. “Pengertian mengenai motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif” (Anoraga, 2005, h. 35). Dalam hal ini, motivasi merupakan suatu keadaan yang menjadi keinginan individu, atau dapat dikatakan “dorongan” dalam melakukan suatu hal.
“Seorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari keadaan sebelumnya” (Anoraga, 2005, h. 11). Bekerja dalam kajian ini membahas mengenai kegiatan pencaran nafkah. Hal ini dilakukan untuk mencapai kebutuhan hidup dan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan suatu keadaan dimana motif akan timbul pada diri individu untuk mencapai suatu hal yang dapat membawa diri individu tersebut dalam keadaan yang lebih baik.
Aspek-aspek yang Terdapat dalam Motivasi Kerja
Aspek-aspek yang terdapat dalam motivasi kerja menurut Gomez (dalam Muniroh, 1997):
Aspek individual meliputi (a) kebutuhan-kebutuhan (needs), (b) tujuan-tujuan (goals), dan (c) kemampuan (abilities). Aspek organisasional meliputi (a) pembayaran (pay), (b) keamanan bekerja (job security), (c) rekan kerja (co-workers), (d) pengawasan (supervisor), (e) pujian (praise), dan (f) pekerjaan itu sendiri (job itself). (h. 4)
Aspek individual yang pertama, kebutuhan-kebutuhan (needs), individu memiliki motivasi kerja yang tinggi dikarenakan ingin mendapatkan pembayaran (pay) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, tujuan-tujuan (goals), bilamana seorang individu ingin meraih suatu prestasi atau tingkatan tertentu dalam suatu pekerjaan, maka akan lahir suatu motivasi dalam dirinya untuk bekerja lebih giat. Ketiga, kemampuan (abilities), kemampuan dan motivasi kerja bukanlah suatu hal yang berbanding lurus. Individu yang memiliki kemampuan baik namun tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi hanya akan menjadi pekerja yang “tidak sepenuh hati”, melainkan pekerja dengan kemampuan biasa saja namun memiliki motivasi kerja yang tinggi akan lebih sukses meniti karier.
Aspek organisasional pertama, pembayaran (pay), aspek ini merupakan aspek utama dalam membangun motivasi kerja dari luar karena motivasi kerja akan cenderung meningkat apabila “dihargai lebih” atau minimal sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Kedua, keamanan bekerja (job security), lokasi pekerjaan yang aman dan kondusif juga mendukung motivasi kerja karena bila lokasi kerja tidak aman, tidak sehat, atau tidak mendukung pekerjaan, maka si pekerja akan cenderung tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan tidak hadir dalam lokasi kerja. Ketiga, rekan kerja (co-workers), berbicara mengenai rekan kerja dapat dikaitkan dengan teamworks. Terkadang seorang individu kurang termotivasi dalam bekerja dikarenakan teamworks dalam pekerjaannya kurang menghargai keberadaannya dalam kelompok, sehingga motivasi yang tinggi tadi bisa saja turun drastis akibat individu merasa kurang dianggap.
Keempat, pengawasan (supervisor), adanya pengawasan dalam melakukan pekerjaan juga mendukung lahirnya motivasi kerja seorang individu. Bila setiap pekerjaannya dievaluasi dengan baik menyertakan kekurangan dan kelebihan hasil pekerjaannya, maka individu akan berusaha membenahi diri dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Kelima, pujian (praise), hal ini berkaitan dengan penghargaan atas pekerjaan yang terlah dicapai. Bila individu dihargai atas tiap pekerjaannya, maka besar kemungkinan individu tersebut termotivasi untuk berbuat “lebih” dalam pekerjaannya,  demikian sebaliknya. Keenam, pekerjaan itu sendiri (job itself), pekerjaan yang individu jalani harusnya sesuai minat individu tersebut. Bila tidak sesuai atau bahkan individu tersebut tidak berbakat sama sekali maka individu tersebut sulit untuk termotivasi lebih dalam pekerjaannya.
Melalui penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilihat bahwa aspek internal dan organisasional memiliki kesalingterkaitan antar satu dengan yang lain. Motivasi kerja secara internal akan lahir apabila mendapat dukungan dari lingkungan organisasi (tempat kerja), demikian sebaliknya. Meskipun memiliki motivasi kerja yang tinggi, namun bila kondisi lingkungan dan masyarakat tidak mendukung, maka motivasi kerja akan menghilang sedikit demi sedikit.
Cara Membangun Motivasi Kerja
Berikut cara membangun motivasi kerja (a) pikirkan tujuan hidup Anda, selama sepuluh tahun ke depan, lima tahun kedepan, bahkan hari demi hari ke depan; (b) uraikan langkah-langkah pasti untuk Anda dapat menggapai tujuan hidup Anda tersebut, langlah-langkah yang realistis; (c) mulailah mengerjakan apa yang harus Anda kerjakan, mulai di hari ini dan bukan besok; dan (d) evaluasi apa yang telah Anda lakukan, baik yang berhasil maupun gagal, dan temukan jalan keluar atas setiap masalah Anda (Sugihyono & Dewi, 2012).
Manfaat Motivasi Kerja
Motivasi kerja sesungguhnya adalah bagian terpenting dalam menjalankan pekerjaan. Jika kita memiliki motivasi kerja yang baik, maka pekerjaan yang kita lakukan akan membawa kepuasan tersendiri bagi individu sebagai seorang pekerja. “Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap semangat kerja seseorang. Orang yang memiliki motivasi untuk bekerja akan lebih berkomitmen dalam pekerjaannya. Secara langsung, semangat kerja tersebut akan meningkatkan kinerja seseorang. Semakin besar kinerja seorang pekerja, maka produktivitas mereka akan meningkat” (Nugraha, 2012)
Daftar Pustaka
Anoraga, P. (2005). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Hendry. (2010). Definisi motivasi kerja. Diunduh dari http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/definisi-motivasi-kerja/
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ke 4). Jakarta: Balai Pustaka.
Muniroh. (2013). Hubungan antara kohesivitas kelompok dan motivasi kerja karyawan BRI kantor cabang Malang Martadinata. Diunduh dari http://jurnal-online.um.ac.id/article/do/detail-article/1/40/679
Nugraha, J. S. (2012, 2 November). Faktor dan Manfaat Motivasi Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan. Diunduh dari http://psikologi-untar.blogspot.com/2012/11/faktor-dan-manfaat-motivasi-kerja.html
Sugihyono, Y., & Dewi, A. (2012). School of life: 30 pelajaran kehidupan yang inspiratif dari tokoh dan kisah mendunia. Bandung: Visi Anugerah Indonesia.
 1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar