Motivasi
kerja dapat didefinisikan sebagai suatu dorongan yang ada dalam individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi
yang ada pada setiap individu, akan diwujudkan dalam suatu perilaku yang
diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi juga yang mengarahkan dan
menggerakkan para karyawan agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing, guna
mencapai sasaran tujuan dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, motivasi
kerja dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang menimbulkan suatu dorongan atau
semangat dalam bekerja (“Motivasi Kerja,” 2012).
Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi
dalam Bekerja
Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi motivasi dalam bekerja, yaitu: (a) rasa aman,
sangat diperlukan oleh
seorang karyawan saat bekerja, agar dalam melakukan pekerjaannya karyawan tidak
dibebani risiko yang membahayakan dirinya; (b) kesempatan untuk maju, kesempatan
atau peluang seorang karyawan untuk dapat mengembangkan dirinya dalam bekerja; (c) nama baik tempat kerja, tempat di mana seseorang itu bekerja sangatlah
penting untuk memiliki nama yang baik dalam masyarakat; (d) teman kerja, yang dapat bekerja sama dan menghargai sesamanya akan menimbulkan rasa
nyaman bagi karyawan itu sendiri; (e)
jenis pekerjaan, yang sesuai dengan minat atau
keinginan karyawan; (f) gaji, harus sesuai atau
pantas dengan pekerjaan yang dijalaninya; (g) atasan yang menyenangkan, yang dapat membimbing bawahannya dengan cara yang menyenangkan; (h) jam kerja, jika terlalu lama akan menimbulkan kebosanan bagi
karyawan, sehingga akan menurunkan motivasi untuk bekerja; dan (i)
keadaan tempat kerja, kebersihan akan
menimbulkan kenyamanan bagi karyawan untuk memotivasi dalam bekerja (“Motivasi
Kerja,” 2012).
Hubungan Kepuasan Kerja dengan
Motivasi Kerja
Kepuasan
kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang
mereka yakini. Keyakinan bahwa pekerja yang puas lebih produktif daripada yang
tidak puas menjadi pendirian banyak manajer bertahun-tahun. Dengan kepuasan
bekerja yang didapat para karyawan di tempat kerjanya, seperti dari upah yang
diterima, fasilitas-fasilitas yang memadai, teman kerja yang saling menghargai,
akan membuat karyawan merasa nyaman dan termotivasi dalam pekerjaannya (Wibowo,
2008).
Manfaat dari Adanya Motivasi dalam
Bekerja
Beberapa
manfaat dari adanya motivasi dalam bekerja, antara lain: (a) meningkatkan efektivitas,
karyawan akan menunjukkan performanya yang terbaik, sehingga akan memberikan
hasil yang optimal; (b) menurunkan kemangkiran bekerja, dengan motivasi yang
ada dalam diri karyawan akan membuat angka kemangkiran dalam bekerja menurun;
(c) menurunkan tingkat stres, motivasi membuat karyawan tidak akan merasa
terbebani dalam melakukan pekerjaannya, sehingga dapat menurunkan tingkat
stres; dan (d) menurunkan tingkat pengunduran diri, karyawan yang memiliki
motivasi karena kepuasan kerja yang didapatkan, akan merasa nyaman dalam
pekerjaannya dan tidak akan timbul niat untuk mengundurkan diri (Wibowo, 2008).
Dampak dari Tidak Adanya Motivasi
dalam Bekerja
Beberapa
dampak dari tidak adanya motivasi dalam bekerja, yaitu: (a) penurunan
efektivitas, karyawan tidak bisa bekerja secara optimal; (b) kemangkiran
bekerja, absensi akan semakin bertambah jika tidak adanya motivasi
dalam bekerja; (c) stres, stres yang timbul karena tidak adanya motivasi akan
memengaruhi perilaku karyawan dan kesehatan karyawan; dan (d) pengunduran diri,
hal ini terjadi karena kepuasan kerja yang tidak mencukupi, sehingga timbul
pemikiran karyawan untuk mengundurkan diri (Wibowo, 2008).
Daftar Pustaka
Motivasi
kerja. (2012).
Universitas Islam Indonesia. Diunduh dari http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-297.pdf
Wibowo. (2008). Manajemen kinerja. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar