Pengertian Menyontek
Menyontek adalah mengutip tulisan
sebagaimana aslinya atau menjiplak hasil karya orang lain (Kamus Besar Bahasa
Indonesia [KBBI], 2013).
Perilaku menyontek dapat dikatakan sebagai tindakan kecurangan yang dilakukan
oleh seseorang untuk mendapatkan hasil kerja dengan cara yang mudah. Menyontek merupakan tindak kriminal dalam penulisan ilmiah, karena
menyontek dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Faktor-faktor Menyontek
Faktor dari dalam.
Faktor-faktor
ini timbul dari kondisi murid tersebut. Hal ini dapat timbul dari sifat
mengabaikan pelajaran, menganggap pelajaran tersebut sulit untuk dipahami dan
kemauan untuk mengalahkan perasaan malas.
Faktor dari luar.
Faktor-faktor ini timbul dari luar diri murid tersebut. Hal ini dapat
berpangkal dari keluarga, pergaulan, pengalaman, dan hukuman/sanksi.
Keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang
pertama kali dikenal oleh anak/murid. Anak-anak pun pertama kali mendapatkan
nilai-nilai sosial di
lingkungan keluarga. Keluarga yang kurang menanamkan nilai-nilai moral kepada
anak/murid akan menyebabkan anak dapat melakukan
tindakan-tindakan yang tidak sesuai nilai-nilai kehidupan.
Pergaulan. Pergaulan seseorang
dapat memengaruhi keadaan sekitarnya. Seorang anak yang berada di lingkungan
yang baik cenderung anak tersebut akan menjadi baik. Seorang anak yang berada
dilingkungan yang buruk cenderung akan
menjadi buruk dalam pergaulannya. Kesulitan untuk mengembangkan diri ditengah-tengah
lingkungan yang tidak baik akan membuat jiwa seseorang terguncang.
Pengalaman. Faktor ketiga
yang dapat mempengaruhi kegiatan menyontek adalah pengalaman murid tersebut
dalam melakukan kegiatan menyontek ini.
Menurut Mustaqim dan Wahid (1991) “pengalaman-pengalaman masa lalu
tidak akan pernah hilang. Semuanya tersimpan
rapi dalam ruang ingatan.
Apabila oleh satu dan lain hal pengalaman itu terulang maka reproduksi
ingatan itupun secara otomatis akan terproses” (h.142).
Seorang
anak mengalami kesulitan dalam ujian untuk pertama kali dia mencoba menyontek
ada perasan takut, rasa bersalah. Semakin sering murid tersebut menyontek murid
tersebut pun
akan terbiasa dan rasa bersalah serta ketakutan akan hilang.
Hukuman dan sanksi. Hukuman dan
sanksi yang tidak terlalu berat juga akan membuat si pelaku tindakan menyontek
akan selalu mengulangi perbuatan menyontek tersebut.
Akibat Menyontek
Banyak hal
yang dapat ditimbulkan dari kegiatan menyontek yaitu (a) berkurangnya
kepercayaan akan kemampuan diri sendiri, (b) terbiasa untuk mengikuti hasil
pekerjaan oranglain, (c) menurunkan kemampuan yang telah dimiliki oleh muris
tersebut.
Cara Mencegahnya
Ada bebagai
cara untuk mencegah timbulnya tindakan menyontek seperti:
a. Lebih
meningkatkan kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.
b. Membiasakan
untuk menahan diri dari godaan menyontek.
c. Guru
memberikan hukuman dan sanksi yang tegas.
d. Lebih
mendekatkan diri kepada Tuhan.
e. Selektif
dalam memilih teman.
f. Melatih
dan mengasah terus-menerus kemampuan yang dimiliki.
g. Meningkatkan
kegiatan belajar.
Daftar
Pustaka
Kamus Besar
Bahasa Indonesia. (2013). Diunduh dari http://kbbi.web.id/
Mustaqim
& Wahib, A. (1991). Psikologi
pendidikan. Dalam H. A. Ahmadi (Ed.). Jakarta: Rineka Cipta.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar