Rabu, 06 November 2013

Kegiatan Menyontek (Nia Mayangsari Wattimena 705130048)



Pengertian Menyontek
     Menyontek adalah mengutip tulisan sebagaimana aslinya atau menjiplak hasil karya orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2013). Perilaku menyontek dapat dikatakan sebagai tindakan kecurangan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan hasil kerja dengan cara yang mudah. Menyontek merupakan tindak kriminal dalam penulisan ilmiah, karena menyontek dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Faktor-faktor Menyontek
     Faktor dari dalam. Faktor-faktor ini timbul dari kondisi murid tersebut. Hal ini dapat timbul dari sifat mengabaikan pelajaran, menganggap pelajaran tersebut sulit untuk dipahami dan kemauan untuk mengalahkan perasaan malas.
     Faktor dari luar. Faktor-faktor ini timbul dari luar diri murid tersebut. Hal ini dapat berpangkal dari keluarga, pergaulan, pengalaman, dan hukuman/sanksi.
     Keluarga.  Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali dikenal oleh anak/murid. Anak-anak pun pertama kali mendapatkan nilai-nilai sosial di lingkungan keluarga. Keluarga yang kurang menanamkan nilai-nilai moral kepada anak/murid akan menyebabkan anak dapat  melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai nilai-nilai kehidupan.
     Pergaulan. Pergaulan seseorang dapat memengaruhi keadaan sekitarnya. Seorang anak yang berada di lingkungan yang baik cenderung anak tersebut akan menjadi baik. Seorang anak yang berada dilingkungan yang buruk cenderung akan menjadi buruk dalam pergaulannya. Kesulitan untuk mengembangkan diri ditengah-tengah lingkungan yang tidak baik akan membuat jiwa seseorang terguncang.
     Pengalaman. Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi kegiatan menyontek adalah pengalaman murid tersebut dalam melakukan kegiatan menyontek ini. Menurut Mustaqim dan Wahid (1991) “pengalaman-pengalaman masa lalu tidak akan pernah hilang. Semuanya tersimpan rapi dalam ruang ingatan. Apabila oleh satu dan lain hal pengalaman itu terulang maka reproduksi ingatan itupun secara otomatis akan terproses” (h.142).
     Seorang anak mengalami kesulitan dalam ujian untuk pertama kali dia mencoba menyontek ada perasan takut, rasa bersalah. Semakin sering murid tersebut menyontek murid tersebut pun akan terbiasa dan rasa bersalah serta ketakutan akan hilang.
     Hukuman dan sanksi. Hukuman dan sanksi yang tidak terlalu berat juga akan membuat si pelaku tindakan menyontek akan selalu mengulangi perbuatan menyontek tersebut.
Akibat Menyontek
     Banyak hal yang dapat ditimbulkan dari kegiatan menyontek yaitu (a) berkurangnya kepercayaan akan kemampuan diri sendiri, (b) terbiasa untuk mengikuti hasil pekerjaan oranglain, (c) menurunkan kemampuan yang telah dimiliki oleh muris tersebut.
Cara Mencegahnya
     Ada bebagai cara untuk mencegah timbulnya tindakan menyontek seperti:
a.    Lebih meningkatkan kepercayaan akan kemampuan diri sendiri.
b.    Membiasakan untuk menahan diri dari godaan menyontek.
c.    Guru memberikan hukuman dan sanksi yang tegas.
d.    Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
e.    Selektif dalam memilih teman.
f.     Melatih dan mengasah terus-menerus kemampuan yang dimiliki.
g.    Meningkatkan kegiatan belajar.
Daftar Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2013). Diunduh dari http://kbbi.web.id/

Mustaqim & Wahib, A. (1991). Psikologi pendidikan. Dalam H. A. Ahmadi (Ed.). Jakarta: Rineka Cipta. 

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar