Bencana banjir di Jakarta bukanlah lagi menjadi hal yang mengejutkan bagi masyarakat. Bencana ini dapat dikatakan bencana menahun yang sulit dihindari oleh masyarakat setempat. “Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan” (“Banjir,” 2013, para. 1). Kurangnya bendungan yang kuat membuat masyarakat kesulitan untuk menangani bencana banjir karena cuaca yang berubah-ubah (“Banjir,” 2013).
Faktor Penyebab Terjadinya Banjir
Pada dasarnya, banjir dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: (a) faktor peristiwa alam, yang meliputi intensitas curah hujan tinggi, pembendungan, penurunan tanah, dan pendangkalan sungai; (b) faktor kondisi alam, yaitu kondisi geografi, topografi dan geometri sungai; dan (c) faktor kegiatan manusia , seperti pembangunan di dataran banjir, tata ruang di dataran banjir yang tidak sesuai, tata ruang/peruntukan lahan di DAS, pemukiman di bantaran sungai, pembangunan drainase, bangunan sungai, sampah, prasarana pengendali banjir yang terbatas, dan persepsi masyarakat yang keliru terhadap banjir (Nugroho, 2002).
Dampak Banjir
Dampak banjir sangat memengaruhi keadaan sekitar, antara lain: (a) dampak primer, kerusakan fisik dapat merusak jenis-jenis struktur, seperti mobil dan jembatan; (b) dampak sekunder, persediaan air yang bersih menjadi langka, dapat menyebarkan penyakit melalui air, menyebabkan kegagalan panen pada dataran rendah, spesies tanaman dapat mati karena tidak bisa bernapas, dan sulit menggunakan transportasi; dan (c) dampak tersier, penurunan jumlah wisatawan dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi daerah tersebut (“Banjir,” 2013).
Hubungan Timbal Balik Manusia dengan Lingkungan
Dalam kaitan manusia dan lingkungan terhadap banjir, terdapat dua faktor yang menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang pertama adalah kerusakan karena faktor internal, yakni kerusakan yang berasal dari alam sendiri. Kerusakan yang kedua karena adanya faktor eksternal, yaitu kerusakan lingkungan yang berasal dari perilaku manusia (Purwanto, 2007).
Solusi Mencegah Banjir
Beberapa solusi mengenai pencegahan banjir, antara lain: (a) menyediakan sistem perparitan, parit yang telah dangkal akibat dari bahan-bahan sisa harus selalu dibersihkan; (b) pengerukan sungai, dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan menggali semua lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai; (c) pemeliharaan hutan, hutan dapat digunakan sebagai wadah penyerapan air hujan; dan (d) mengontrol aktivitas manusia, kesadaran kepada masyarakat perlu ditingkatkan agar kegiatan negatif tidak terus dilakukan (“Fenomena Banjir di Indonesia,” 2013).
Kesimpulan
Berhubungan dengan apa yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa banjir merupakan bencana yang merugikan masyarakat. Hal ini dikarenakan faktor alam yang tidak dapat diprediksi dan menyebabkan dampak negatif bagi warga setempat tersebut. Jika masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi, penanggulangan banjir sangatlah bermanfaat untuk warga itu sendiri.
Daftar Pustaka
Banjir. (2013, 1 September). Diunduh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
Fenomena Banjir di Indonesia. (2013, 2 Februari). Diunduh dari http://kelompokgeografi12.blogspot.com/2013/02/cara-mencegah-banjir.html
Nugroho, S. P. (2002). Analisis curah hujan dan system pengendalian banjir. Diunduh dari http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=8&ch=jsti&id=293
Purwanto (2007). Awas banjir. Jakarta: Pustaka Utami Grafiti.
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar