Minggu, 02 Maret 2014

Same Love (Ayu Thannia Dewi)


Minggu ini kami membahas mengenai sexual orientation. Dan dada saya bergetar saat harus menulis blog mengenai ini, karena begitu banyak yang ingin saya tuangkan. Begitu lama saya bertanya-tanya, "If God gives us Love, why is it so sinful to love someone?"
Bagi kalian yang belum mengetahui jenis-jenis sexual orientation, (yang saya yakin tidak mungkin) akan saya jelaskan secara singkat. sexual orientation terbagi tiga, yaitu (a) homosexual (menyukai sesama jenis), (b) bisexual (menyukai kedua jenis), dan (c) heterosexual (yang menyukai lawan jenis -yes, ini yang disebut normal).
Namun sejauh apa "normal" itu dapat dikatakan? Banyak sekali bukti antropologi yang menjelaskan bahwa kegiatan homoseksual telah terjadi sejak dahulu kala. Sebelum budaya modern hadir, kegiatan tersebut telah muncul dalam berbagai bentuk yang dapat dilihat dalam peninggalan sejarah. Peradaban mesir kuno, peradaban Cina jauh sebelum masehi, peradaban Amerika latin, dan seterus-seterusnya. Bahkan di Indonesia, terutama yang terkenal adalah ritual inseminasi anak laki-laki suku Papua dan Warog dan Gemblakan di suku Jawa.
Setelah peradaban modern muncul, membawa alkitab dan Al-Qur'an, kegiatan tersebut diharamkan. Dengan kisah nabi Luth, yang mencoba berdakwah kepada umatnya yang melakukan kegiatan homoseksual dan didustakan. Kemudian manusia mencoba hidup dalam moral, dan berpegang pada Agama.
Saya tidak akan maju dan menyatakan "Rights for homosexuality!" karena saya juga merasa bahwa itu adalah salah. Selain karena alasan agama, juga mengenai kelanjutan kehidupan manusia. Well, memang bagus menurunkan tingkat kehidupan di dunia, tapi tetap saja kan?! Namun saya yakin akan satu hal, bahwa mereka tidak berhak mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan. Manusia mencoba me-modern-kan hidup hingga terkadang mereka lupa, kita semua adalah manusia biasa. Sindiran, ejekan, dijauhi orang lain, dianggap kotor. Karena saya yakin, hanya merekalah yang merasa suci dan tidak pernah berbuat dosa yang boleh menghakimi orang lain. Ya, kita adalah manusia biasa yang tidak bisa menahan perasaan kita. But keep your mouth to your self, won't you? Mereka juga memiliki masalah berat, jadi tidak perlu ditambahkan!
Salah satu cara agar kita dapat menjalani hidup dengan tenang adalah dengan 'menerima diri kita apa adanya'. Betapa sulitnya mereka yang hidup berjuang mendapatkan penerimaan dari orang-orang yang penting bagi mereka, homoseksual adalah salah satunya.
Saya tidak tahu bagaimana rasanya menjadi homoseksual. Tapi saya yakin masalah yang dianggap tabu ini sebenarnya sudah tidak terlalu tabu lagi. Saya menemukan sebuah lagu, mengenai hal ini. Video Music-nya sudah memiliki 110,000,000views selama 1 1/3 tahun terakhir. Sudah tidak terlalu tabu lagi kan?

SAME LOVE - MACKLEMORE & RYAN LEWIS




Kembali ke pertanyaan awal, "If God gives us Love, why is it so sinful to love someone?"
Saya sudah menemukan jawaban saya sendiri. Karena manusia memiliki otak dan perasaan, namun seringkali kita mengalah pada perasaan karena itu kita membutuhkan panduan. Disanalah Tuhan hadir dengan membawa agama.
Saya tidak setuju dengan homoseksualitas, namun saya juga tidak akan menghakimi mereka. Mereka tetaplah mereka. Karena memang benar, cinta mereka tidak berbeda dengan cinta kita, cinta adalah cinta.

Bagaimana dengan kalian? Silakan cari jawaban kalian masing-masing bagi pertanyaan ini, "If God gives us Love, why is it so sinful to love someone?"

1 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar