Senin, 10 Maret 2014

Chemistry Itu Sifat Kimia Atau Sifat Cinta, Sih? (Dinda Nabila Sholihah)

"Dia sih emang kece banget.Tapi, tiap gw jalan sama dia, gw tuh ngerasa kaya ga dapet gitu chemistry-nya."

Chemistry?
Maksudnya ilmu kimia? Bahan kimia? Atauuuu....??? :]Y

Ummm,,,
Siapa yang merasa sangat familiar atau merasa pernah mendengar kalimat tersebut?

Well,
Sebenarnya kalimat tersebut dapat dikatakan "tidak salah", ada benarnya, dan siapa sangka kalau ternyata kalimat tersebut memang (cukup) ilmiah.
Hemmm....
Why oh why ya???

Nah, jadi dari beberapa ilmuan yang saya jumpai di kelas perilaku seksual pagi kemarin (03/03/2014) dalam film ilmiah dokumenter The Science of Sex Appeal, ilmuan tersebut telah melakukan beberapa riset mengenai hal-hal apa saja sih yang dapat membuat seseorang menjadi sangat menarik, tertarik, sampai akhirnya lecet karena jatuh cinta??? :D

Let's do check and re-check ;)
Chemistry..
Apa yang kita tangkap ketika mendengar kata chemistry?
Ilmu kimia, bahan kimia, semua hal yang berkaitan dengan kimia, atau bahkan sesuatu yang berkaitan dengan cinta?
Jika memilih jawaban terakhir, coba buka lagi kamus basaha asingnya! :D
Dalam kamus bahasa inggris, chemistry diartikan sebagai ilmu kimia atau yang bersifat kimiawi.
Tapi kenapa sih beberapa orang sering bilang kalau dia ga dapet "chemistry" sama calon pasangannya itu?

Ya, jadi Elisabeth Obzaucher dan Karl Grammar (dalam The Science of Sex Appeal, 2010) telah melakukan sebuah riset. Dalam riset tersebut melibatkan indra penciuman terhadap bau yang dihasilkan oleh hormon tubuh  yang dikenal sebagai Pheromon, dimana hormon tersebut dapat menghasilkan suatu aroma tubuh alami dan dapat membuat seseorang lebih menarik bagi calon atau pasangannya ketika mereka mencium aroma tersebut.

Dalam percobaannya, Obzaucher dan Grammar mengambil sample baju tanpa penggunaan parfum dari beberapa responden pria yang sebelumnya telah diinstruksikan untuk melakukan treadmil. Kemudian baju tersebut dimasukkan ke dalam wadah dan dibiarkan beberapa saat dengan tujuan membiarkan bakteri yang berasal dari keringat mereka dapat tumbuh (proses inokulasi). Saat proses inokulasi selesai, responden wanita diminta untuk membaui pakaian tersebut dan memilih manakah yang paling menarik bagi mereka tanpa mengetahui siapa pemilik dari pakaian yang mereka baui. Bau yang dihasilkan merupakan hasil kerja dari hormon Pheromon. Setiap individu memiliki bau khasnya masing-masing, terlepas dari parfum yang mereka gunakan.

Selain Pheromon, terdapat beberapa hormon lain yang juga terlibat dalam hal tarik-menarik pasangan, yaitu hormon Androsteron pada pria dan hormon Copulin pada wanita.
Pada pria, hormon Androsteron berperan sebagai pencari pasangan. Sedangkan, pada wanita hormon Copulin berperan sebagai senjata penakluk.
Mengapa Copulin disebut sebagai "senjata penakluk"?
Ya, hal ini dikarenakan Copulin dapat merusak kerja dari hormon Androsteron. Semula, pria akan berpikir bahwa wanita tersebut (misalkan A) tidak menarik. Namun, pada saat Copulin dari A mulai bekerja, pria tersebut pun tidak dapat lagi berpikir apakah A menarik atau tidak.
Mungkin jika dianekdotkan, Copulin merupakan "pelet" alami yang dihasilkan dari dalam tubuh wanita. :D

Yang menarik dari percobaan yang dilakukan oleh Obzaucher dan Grammar ini adalah ketika mereka mengambil sampel (responden) yang masih memiliki hubungan darah atau keluarga. Hasilnya, responden yang diminta untuk membaui pakaian, memberikan respon yang negatif. Bukan karena mereka tahu bahwa bau pada pakaian tersebut berasal dari responden yang masih memiliki hubungan keluarga dengan dirinya. Tetapi, hal tersebut muncul sebagai repon alamiah dari dalam tubuh yang terjadi untuk menghindari adanya incest atau yang dikenal dengan perkawinan sedarah.

Berdasarkan ensiklopedia bebas, hormon merupakan pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. "pembawa pesan kimiawi", sudah pasti hal ini berhubungan dengan proses kimia.

Nah,,
Dari sinilah kita bisa melihat adanya katerkaitan antara kata "chemistry" dengan "cinta".
Kata "chemistry" yang dalam kamus bahasa Inggris diartikan sebagai  ilmu kimia atau yang bersifat kimiawi ini, jika diartikan secara terpisah memang tidak ada kaitannya sama sekali dengan cinta.  Namun, secara tidak langsung, berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Obzaucher dan Grammmar, kata "chemistry" telah menggambarkan adanya kerja hormon tertentu yang membuat seseorang menjadi tertarik, menarik, sampai jatuh cinta.

8 Mar 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar