Rabu, 06 November 2013

Banjir di Jakarta (Karissa - 705130066)

     Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya kering) krn volume air yg meningkat” (KBBI, 2013). Banjir merupakan masalah yang sering dialami beberapa kota besar di dunia, salah satunya adalah Jakarta. Hampir setiap tahun kota Jakarta dilanda banjir. Banjir sudah menjadi momok bagi warga Jakarta ketika memasuki musim hujan.
Faktor yang Memengaruhi Banjir di Jakarta
     Faktor kelalaian manusia. Kelalaian manusia merupakan faktor terbesar yang menyebabkan banjir di Jakarta. Warga Jakarta kurang memerhatikan kebersihan lingkungan. Mereka membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti di selokan, kali, sungai, danau, dan pinggir jalan. Banyak warga Jakarta di kalangan bawah yang tinggal di bantaran kali dan sungai. Sampah rumah tangga mereka dibuang ke sungai dan kali sehingga menyebabkan aliran air tidak berjalan dengan lancar.
      Menurut Syarif (2012) “sayangnya, pembangunan kota yang meningkat tidak dibarengi dengan pelestarian lingkungan sekitar” (para. 8). Jakarta merupakan kota metropolitan yang mengalami pembangunan yang sangat pesat. Namun Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan terbuka hijau kurang dikembangkan dan kurang diperhatikan sehingga daerah resapan air menjadi berkurang.
     Faktor alam. Hujan adalah “titik-titik air yg berjatuhan dr udara krn proses pendinginan” (KBBI, 2013). Namun ketika curah hujan yang turun sangat tinggi, maka daratan yang terkena hujan akan tergenang banjir. Hujan merupakan hal yang alami sehingga dampak yang disebabkannya tidak dapat dihindari oleh makhluk hidup.
Dampak Banjir bagi Warga Jakarta
     Kerugian.
     Kerugian materi. Banjir membuat aktivitas warga Jakarta menjadi terhambat. Warga tidak dapat pergi bekerja akibat terhalang banjir. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi yang besar karena Jakarta merupakan pusat perekonomian di Indonesia. Menurut Alghani (2011) “ banjir mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal” (para. 36). Jika banjir terus terjadi, maka investor asing akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Jakarta.
     Kerugian waktu. Waktu menjadi terbuang sia-sia ketika banjir melanda. Warga yang tidak dapat beraktivitas hanya bisa di rumah atau di tempat pengungsian menunggu surutnya banjir. Pekerjaan dan pelajaran di sekolah menjadi tertunda akibatnya.
     Masalah kesehatan. Banjir membawa banyak penyakit bagi warga Jakarta. Salah satu penyakit yang sering menyerang warga adalah diare dan kulit gatal. Air kotor yang dibawa banjir menyebabkan makanan dan air yang digunakkan terkontaminasi oleh bakteri-bakteri jahat. Penanganan terhadap warga yang sakit menjadi lambat akibat toko obat dan petugas medis terhalang banjir.
     Keuntungan. Segelintir warga kecil cukup menikmati bencana banjir yang melanda Jakarta. Mereka menjual jasa angkut orang dan motor menggunakan gerobak dorong agar warga dapat melanjutkan aktivitas. Cukup banyak warga Jakarta yang memakai jasa mereka. Perolehan uang para penyedia jasa ini cukup banyak. Setiap orang yang menggunakan jasanya dikenakan tarif sekitar Rp. 15.000,00 sampai Rp. 30.000,00 (Sazli, 2013).
Solusi Banjir di Jakarta
     Pemerintah. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (dikutip dalam Hartawan, 2013), terdapat beberapa solusi untuk mencegah banjir di Jakarta. Terdapat tujuh solusi yang diusulkan Bapak Joko Widodo, yaitu (a) terowongan bawah tanah dari MT Haryono sampai Jakarta Utara, (b) pengerukkan 13 kali di Jakarta, (c) normalisasi Waduk Pluit, (d) pembuatan 100.000 sumur serapan, (e) penambahan ruang terbuka hijau ,(f) sodetan Sungai Ciliwung, dan (g) pembuatan tanggul laut raksasa.
     Warga Jakarta. Syarif (2012) menyatakan bahwa “kunci yang paling efektif menanggulangi masalah banjir adalah kepedulian lingkungan” (para. 14). Warga Jakarta seharusnya menumbuhkan kesadaran diri untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal paling mudah yang dapat dilakukan adalah membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang bersih akan mencegah datangnya bencana banjir dan membawa perubahan positif bagi gaya hidup warga Jakarta.

Daftar Pustaka

Alghani, E. A. (2011). Pengertian, penyebab, dampak dan cara menanggulangi banjir. Diunduh dari http://ertizaaulialghani.blogspot.com/2011/10/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html

Hartawan, T. (2013). 7 jurus andalan Jokowi atasi banjir Jakarta. http://www.tempo.co/read/news/2013/03/05/064465138/7-Jurus-Andalan-Jokowi-Atasi-Banjir-Jakarta
Sazli, A. F. (2013) Gerobak-gerobak pencari rezeki disaat banjir. Diunduh dari http://m.kabarkampus.com/2013/01/gerobak-gerobak-pencari-rezeki-disaat-banjir/
Setiawan, E. (2013). Kamus besar bahasa Indonesia. Diunduh dari http://kbbi.web.id/

Syarif, N. (2012). Banjir efek kelalaian manusia. Diunduh dari http://makassar.tribunnews.com/2012/12/19/banjir-efek-kelalaian-manusia

1 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar