Banjir adalah “peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya
kering) krn volume air yg meningkat” (KBBI, 2013). Banjir merupakan masalah
yang sering dialami beberapa kota besar di dunia, salah satunya adalah Jakarta.
Hampir setiap tahun kota Jakarta dilanda banjir. Banjir sudah menjadi momok
bagi warga Jakarta ketika memasuki musim hujan.
Faktor
yang Memengaruhi Banjir di Jakarta
Faktor kelalaian manusia. Kelalaian
manusia merupakan faktor terbesar yang menyebabkan banjir di Jakarta. Warga
Jakarta kurang memerhatikan kebersihan lingkungan. Mereka membuang sampah tidak
pada tempatnya, seperti di selokan, kali, sungai, danau, dan pinggir jalan.
Banyak warga Jakarta di kalangan bawah yang tinggal di bantaran kali dan sungai.
Sampah rumah tangga mereka dibuang ke sungai dan kali sehingga menyebabkan
aliran air tidak berjalan dengan lancar.
Menurut
Syarif
(2012) “sayangnya,
pembangunan kota yang meningkat tidak dibarengi dengan pelestarian lingkungan
sekitar” (para. 8). Jakarta merupakan kota metropolitan yang mengalami
pembangunan yang sangat pesat. Namun Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan
terbuka hijau kurang dikembangkan dan kurang diperhatikan sehingga daerah
resapan air menjadi berkurang.
Faktor alam. Hujan
adalah “titik-titik air yg berjatuhan dr udara
krn proses pendinginan” (KBBI, 2013). Namun ketika curah hujan yang turun
sangat tinggi, maka daratan yang terkena hujan akan tergenang banjir. Hujan
merupakan hal yang alami sehingga dampak yang disebabkannya tidak dapat
dihindari oleh makhluk hidup.
Dampak Banjir bagi
Warga Jakarta
Kerugian.
Kerugian materi. Banjir membuat
aktivitas warga Jakarta menjadi terhambat. Warga tidak dapat pergi bekerja
akibat terhalang banjir. Hal ini menyebabkan kerugian ekonomi yang besar karena
Jakarta merupakan pusat perekonomian di Indonesia. Menurut Alghani (2011) “
banjir mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil,
bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya,
dan kanal”
(para. 36). Jika banjir terus terjadi, maka investor asing akan mengurungkan
niatnya untuk berinvestasi di Jakarta.
Kerugian
waktu. Waktu menjadi terbuang sia-sia ketika banjir melanda. Warga yang
tidak dapat beraktivitas hanya bisa di rumah atau di tempat pengungsian
menunggu surutnya banjir. Pekerjaan dan pelajaran di sekolah menjadi tertunda
akibatnya.
Masalah
kesehatan. Banjir membawa banyak penyakit bagi warga Jakarta. Salah
satu penyakit yang sering menyerang warga adalah diare dan kulit gatal. Air
kotor yang dibawa banjir menyebabkan makanan dan air yang digunakkan
terkontaminasi oleh bakteri-bakteri jahat. Penanganan terhadap warga yang sakit
menjadi lambat akibat toko obat dan petugas medis terhalang banjir.
Keuntungan. Segelintir warga
kecil cukup menikmati bencana banjir yang melanda Jakarta. Mereka menjual jasa
angkut orang dan motor menggunakan gerobak dorong agar warga dapat melanjutkan
aktivitas. Cukup banyak warga Jakarta yang memakai jasa mereka. Perolehan uang
para penyedia jasa ini cukup banyak. Setiap orang yang menggunakan jasanya
dikenakan tarif sekitar Rp. 15.000,00 sampai Rp. 30.000,00 (Sazli, 2013).
Solusi Banjir di
Jakarta
Pemerintah. Menurut Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (dikutip dalam Hartawan, 2013), terdapat beberapa solusi
untuk mencegah banjir di Jakarta. Terdapat tujuh solusi yang diusulkan Bapak
Joko Widodo, yaitu (a) terowongan bawah tanah dari MT Haryono sampai Jakarta
Utara, (b) pengerukkan 13 kali di Jakarta, (c) normalisasi Waduk Pluit, (d)
pembuatan 100.000 sumur serapan, (e) penambahan ruang terbuka hijau ,(f)
sodetan Sungai Ciliwung, dan (g) pembuatan tanggul laut raksasa.
Warga Jakarta. Syarif (2012) menyatakan
bahwa “kunci yang paling
efektif menanggulangi masalah banjir adalah kepedulian lingkungan” (para. 14). Warga Jakarta seharusnya menumbuhkan kesadaran
diri untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal paling mudah yang dapat dilakukan
adalah membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang bersih akan mencegah
datangnya bencana banjir dan membawa perubahan positif bagi gaya hidup warga
Jakarta.
Daftar Pustaka
Alghani, E. A. (2011). Pengertian, penyebab, dampak dan cara menanggulangi banjir. Diunduh dari http://ertizaaulialghani.blogspot.com/2011/10/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html
Hartawan, T.
(2013). 7 jurus andalan Jokowi atasi
banjir Jakarta. http://www.tempo.co/read/news/2013/03/05/064465138/7-Jurus-Andalan-Jokowi-Atasi-Banjir-Jakarta
Sazli, A. F.
(2013) Gerobak-gerobak pencari rezeki
disaat banjir. Diunduh dari http://m.kabarkampus.com/2013/01/gerobak-gerobak-pencari-rezeki-disaat-banjir/
Setiawan, E.
(2013). Kamus besar bahasa Indonesia.
Diunduh dari http://kbbi.web.id/
Syarif, N. (2012). Banjir efek kelalaian manusia. Diunduh dari http://makassar.tribunnews.com/2012/12/19/banjir-efek-kelalaian-manusia
1 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar