Bagi wanita
yang sudah menikah, terdapat berbagai macam peran yang harus dijalani. Selain sebagai
istri, wanita yang sudah menikah pun berperan sebagai ibu rumah tangga, bahkan
dapat pula berperan sebagai pencari nafkah. Jika penghasilan suami sudah cukup
untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga, maka tidak menjadi masalah jika
seorang istri tinggal di rumah dan mengurus seluruh kegiatan rumah tangga serta
mengasuh anak. Terkadang penghasilan dari suami saja kurang dapat memenuhi
seluruh kebutuhan rumah tangga. Hal ini lah yang sering kali menjadi alasan
wanita berperan sebagai pencari nafkah.
Bukan hal
yang mudah bagi wanita yang selain menjadi ibu rumah tangga, namun juga harus
bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Seorang ibu yang bekerja,
harus pandai membagi waktu antara mengurus anak, urusan rumah tangga, serta
pekerjaan yang dilakukannya. Apa pun pekerjaan yang dilakukan, ibu yang bekerja
tetap memiliki peran sebagai ibu bagi anak-anaknya, sehingga ia harus tetap
memiliki quality time bagi anak-anaknya.
Banyak ibu bekerja yang khawatir tidak bisa memiliki hubungan yang dekat dengan
anaknya karena tidak memiliki banyak waktu bersama dengan anak.
Walaupun
tidak memiliki waktu yang banyak untuk anak, tetap ada hal yang dapat
dilakukan, untuk tetap dapat menjalin hubungan serta memantau kegiatan anak. Menurut
beberapa ibu bekerja yang saya kenal, mereka tetap dapat dekat dengan anak
mereka, karena mereka selalu meluangkan waktu sepulang kerja untuk berinteraksi
dengan anak-anaknya. Selain itu, di tengah-tengah jam istirahat di kantor,
biasanya digunakan untuk menelepon anak di rumah. Hari sabtu dan minggu pun
selalu diluangkan sebagai waktu keluarga. Dengan demikian, hubungan antara ibu
dan anak tetap terjalin dengan baik. Menjadi working mom memang susah. Susah, bukan berarti tidak mungkin.
11 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar